Sekarang, semuanya serba K-Pop. Ya, salah satu trend yang yang biasa dikenal dengan Korean Pop atau disingkat K-Pop ini berasal dari negera Korea Selatan. Kini K-Pop sedang menjadi kiblat para remaja Indonesia. Siapa yang tidak kenal sederetan nama boyband dan girlband ternama seperti Super Junior, Wonder Girl, SNSD, Big Bang, Girls Generation, dan segudang nama lainnya. Mulai dari lagu-lagunya yang akrab di telinga kita, fashionnya yang mulai trending, bahkan sampai ada yang mendalami bahasa Korea karena pengaruh K-Pop yang sangat besar. Remaja yang menjadi penggemar dari boyband atau girlband ini biasanya akan mengikuti perkembangannya tanpa mau ketinggalan sedikit pun.
Tapi, dibalik semua influence yang dibawa oleh K-Pop, Korea ternyata punya banyak hal lain yang menjadi patut diacungi jempol baik dalam budaya maupun gaya hidup mereka, yang tidak kalah menariknya dari perkembangan K-Pop.
Malam Jumat datang, horeeeee…..! Kalau biasanya sekolah lain hari Minggu mereka libur, berbeda dengan kami di Diniyyah Puteri, hari Jumat baru happy. Ketika terdengar “nonton, nonton, nonton….” kami bersorak–sorak pada bagian ubudiyah (penanggung jawab) acara ini. Tepatnya setelah sholat Isya berjamaah, layar tancap itu dimulai. Ya, seperti di bioskop, tapi uniknya bukan di dalam ruangan. Layar tancap diputar di lapangan jamur, istilah lapangan asrama kami. Mau tau kenapa nama lapangannya lapangan jamur? Karena di asrama kami terdapat empat jamur raksasa. Kami bisa duduk di atas batang pohon nan bulat, dengan jamur sebagai payungnya. Kira-kira terdapat enam atau tujuh kursi di dalam satu jamur.
Hai sahabat SMS semua, masih ingatkah saat kepala sekolah mengumumkan bahwa sebentar lagi ujian akhir semester akan datang?. Wah…gimana tuh perasaannya, so pasti dag…dig…dug bukan? Apalagi ujian yang akan dihadapi udah berada di pelupuk mata. Pusing 7 keliling deh dan mondar-mandir cari solusi.
Tapi, ada juga sebagian dari pelajar-pelajar yang berpendapat, apabila ujian akhir tiba, mereka akan bersorak kegirangan “Hore…ujian datang…ujian datang.” Mengapa demikian? Karena mereka menantikan libur panjang. Wah…wah…wah… nggak mikirin ujian, tapi malah mikirin libur duluan. Boleh sih kita mikirin libur, tapi kalau kita udah punya persiapan buat ujian.
Nah, sahabat SMS, kalau mau ujian berarti kita butuh persiapan yang matang tentunya. Otomatis kita harus jaga kesehatan tubuh, persiapkan alat tulis (kertas coretan, pena, pensil, dll. Tentunya kita juga harus baca buku serta mengulangi pelajaran. Kalau tidak mengerti, tanyakan pada guru atau teman. Jangan lupa juga untuk berdo’a. dan jangan mencontek, karena dalam Islam dilarang mencontek.
Jadi intinya, semua tugas-tugas yang kita kerjakan di sekolah tidak akan pernah selesai tanpa diakhiri dengan ujian. Maka, jangan khawatir. Taklukkan soal ujian dan buktikan hasilnya! (Siti Nurlaila Lubis/MTs DMP Diniyyah Puteri)
Sobat SMS, suka kesel nggak kalau ada temen yang bikin janji sama kita, eh… ternyata malah dia yang nggak nepatin? Apalagi kalau tuh janji berhubungan dengan waktu? Misalnya, kita diajak ketemuan di suatu tempat pada jam tertentu. Tapi tuh orang yang ngajak rupanya telat. Pasti boring, bukan?
Ketidaktepatan waktu itu disebabkan karena kita cenderung kurang disiplin. Apa kata dunia? Kalau ternyata generasi muda penerus bangsanya aja udah terlatih nggak disiplin begini. Mestinya kita malu dong… Nah, bagi temen-temen yang berminat untuk menjadi pemimpin, ketahuilah bahwa disiplin itu sangat dibutuhkan. Selain agar rakyat juga bisa hormat pada kita, hal ini juga dapat bermanfaat untuk diri kita sendiri.
Pernah berfikir untuk belajar di boarding school? Ini nih tipe sekolah yang lagi nge-trend di kalangan para orang tua yang super sibuk dan tidak memiliki banyak waktu bersama anak-anaknya. Konon sekolah model ini banyak dipilih karena keampuhannya mencetak murid-murid yang mandiri.
Tapi, ngomong-ngomong mandiri, pasti banyak teman-teman yang berfikiran negatif dengan kata yang satu ini. Yap, mandiri selalu dikaitkan dengan melakukan semua pekerjaan dan menjalani kehidupan ini “sebatang kara”. Makanannya gak enak, gak bebas, nyuci sendiri, nyetrika sendiri, semuanya serba sendiri. Eitsss… Tunggu dulu, don’t judge a book by it’s cover! Apa yang dialami oleh segelintir murid dari boarding school belum tentu bisa menentukan keseluruhan kehidupan di sana.