Hai sobat SMS semuanya, apa kabarnya nih ? Kali ini kita bakalan cerita tentang UN alias Ujian Nasional. Nah, pasti pada tau dong? Ya, sebenarnya nih, ujian itu adalah ajang dimana sang guru dapat menilai batas kemampuan peserta anak didiknya. Nah, sedangkan ujian nasional adalah suatu ajang menilai batas kemampuan siswa yang memiliki standar nasional.

            Bagi siswa yang berada di tingkat akhir suatu jenjang pendidikan, tak lama lagi tentunya akan bertempur untuk menghadapi UN tersebut. Apalagi mata pelajaran yang diujikan adalah Matematika, IPA, B.Inggris dan B. Indonesia. Banyak banget lho persiapan yang udah dilaksanakan, seperti, TO, bimbel dan beberapa program penunjang demi kelulusan UN 2013 lainnya yang telah diikuti oleh siswa.

            Sekarang UN tinggal menghitung hari aja lagi nih. Kira-kira gimana ya persiapan sobat semua dalam menghadapinya? Yang terpenting di hari-hari menjelang UN ini, kita selalu menjaga kesehatan. Bisa aja kan karena kita gak sehat dan makan yang gak teratur akan berdampak dalam pelaksanaan ujian nantinya. Jangan karena hal kecil seperti ini kita gagal dalam meraih mimpi dan menyesal seumur hidup. Pastinya pada gak mau kan?

            Nah, untuk melakukan suatu kemenangan besar, maka, mulailah dari sesuatu yang terlihat kecil dan sepele. (Dina Aidah Norasari/MTs DMP Diniyyah Puteri)

Museum Buya Hamka

Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) adalah sastrawan dan juga negarawan yang lahir di Maninjau, Sumatera Barat. Wafat di Jakarta, 24 Juli 1981. Beliau tak hanya dikenal di Indonesia, namun telah dikagumi oleh negara-negara Asia Tenggara bahkan dunia. Jasa-jasanya tetap dikenal masyarakat banyak serta telah mendapat gelar Pahlawan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 8 November 2011

Sebagian dari kita mungkin ada yang belum mengetahui keberadaan Museum Buya Hamka di Sungai Batang, kecamatan Tanjung Raya, Maninjau. Dibangun tahun 2000, dan diresmikan pada tahun 2001 oleh Pemda setempat serta Gubernur Sumbar saat itu. Bangunan yang didirikan menyerupai rumah adat Minangkabau seperti tanduk kerbau juga ukiran khas Minang. Dibuka setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 3 sore. Di depan bangunan Museum tersedia tempat penjualan souvenir, dan di samping tempat souvenir, ada tempat penjualan buku-buku karya Buya Hamka sendiri.

Tak hanya turis lokal saja yang mengunjungi Museum ini, bahkan warga Malaysia yang dominan datang berkunjung. Bantuan pun juga banyak diterima dari Negara Jiran ini. Tak kalah, warga Singapura serta Brunei Darussalam juga menjadi pengunjung museum ini.

Koleksi dalam Museum cukup beragam, meliputi foto-foto, buku-buku, dan tempat tidur buya Hamka dengan kelambunya. Ada juga aneka penghargaan yang didapatkan oleh Buya Hamka di berbagai aktivitas serta acara-acara, baju wisuda saat mendapat kelulusan di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir dan Universitas Kebangsaan Malaysia menjadi Doktor Honoris Causa.

Saat berkunjung ke sana, saya naik tangga terlebih dahulu, registrasi, lalu mengisi daftar tamu. Terasa ada kebanggaan melihat peninggalan orang besar yang berasal dari Minang ini. Warga Malaysia pun juga menjadi tamu saat saya hadir di sana. (Nisa’ul Afifah/MA KMI Diniyyah Puteri)

Danau Pauh Di kecamatan Jangkat

Hy sobat, udah pernah dengar Jangkat blom? Jangkat itu sebuah kecamatan kecil, yang berada di ujung provinsi Jambi, dan mungkin bisa dikatakan kalau Jangkat itu kecamatan yang paling terpelosok dan terpencil di Indonesia (hehee, lebay) ,tepatnya ± 96 KM dari Bangko, di kabupaten Merangin provinsi Jambi, Indonesia pastinya.

Walaupun terpencil, kecamatan Jangkat adalah kecamatan yang kaya dengan alam, dan tempat wisata yang alami dan masih terjaga. Ada ribuan hektar lahan subur, yang bahkan bisa menjamin kehidupan seluruh masyarakatnya. Daerah ini kaya dengan aneka ragam flora dan fauna sekaligus sebagai paru-paru dunia.

Kecamatan Jangkat juga merupakan kecamatan yang begitu indah yang memiliki ibukota Muara Madras yang diapit dua sungai yaitu batang Mentenang dan batang Manderas yang begitu jernih dan mempesona, dan cocok banget untuk tempat wisata. Penghasilan penduduk kebanyakan sih bertani, ya kayak kebanyakan kecamatan pelosok lainnya, tapi ada juga yang ditambah dengan berkebun. Tapi bukan itu aja yang bikin kecamatan ini istimewa. Ternyata setelah kita jelajahi kampung wisata ini, banyak banget tempat wisata alam yang indah dan mempesona. Misalnya empat buah danau yaitu Danau Dipati Empat, Danau Pauh, Danau Kecil, dan Danau Tinggi. Dipati Empat ternyata danau terbesar di antara danau-danau itu, dan juga banyak air terjun dekatnya, hmm pasti bangus banget kan.

         Ternyata yang nggak kalah menariknya dari kecamatan ini adalah jalan antara desa ke desa, yang dihiasi dengan hutan yang menyejukkan, sawah-sawah dan perkebunan palawija serta Casiavera sejenis tumbuhan kayu manis milik masyarakat daerah itu. Persawahan yang menghampar dengan lumbung-lumbung padi. Hutan yang masih hijau diringi kicauan burung-burung dan margasatwa indah. Sungai yang mengalir jernih dangan ikan-ikan yang berkembang biak secara alamiah di dalamnya menambah keindahan negeri ini. Wuusss bagus banget.

Menikmati pemandangan alam pegunungan, kayak nggak akan ada habisnya kita bergumam dan berdecak kagum melihat keindahannya. Semua seperti gambaran panorama segumpal tanah surga yang jatuh ke bumi. Hehee sok puitis.

Hmm salah satu dari yang aku bilang tadi yaitu Danau Pauh. Danau ini adalah danau vulkanik yang terbentuk akibat kegiatan gunung berapi. Luas Danau Pauh ± 30 Ha dan di sekitarnya terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang juga merupakan salah satu hutan yang dilindungi pemerintah. Danau ini masih asri, airnya jernih nggak tercemar, tenang dan nggak ada ombaknya. Jadi, jangan takut dibawa ombak kalau ingin berenang. Kalau dilihat dari jauh, airnya berwarna biru seperti air laut. Untuk menjaga air danau, masyarakat yang tinggal di sekitarnya tidak memanfaatkan air itu untuk MCK. Mereka memilih menggunakan air pancuran yang bersumber dari mata air Gunung Masurai.

Danau ini semakin menarik dengan adanya Gunung Masurai di belakangnya dan juga udara yang sejuk. Lokasi ini sangat cocok untuk olahraga ski air dan bermain speed boat yang akan menambah keasyikan tersendiri. Hmm.. ternyata tempat terpencil juga nggak kalah asyiknya untuk tempat wisata. (Annisa Amalia/MA KMI Diniyyah Puteri)

Pandai Sikek 12

Hallo sobat SMS, kali ini kita akan membahas tentang nagari wisata yang terletak di kaki gunung Singgalang. Nagari ini banyak kedatangan tamu domestik dan mancanegara. Nagari ini adalah salah satu nagari yang berhasil mendapat peringkat desa terbaik nomor 5, alias harapan 2 se-Indonesia pada pertengahan 2010 oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Wah, keren kan. Pasti sobat pada penasaran banget, apa sih bagusnya Pandai Sikek.

            Pandai Sikek terletak di pelukan gunung Singgalang. Kalau sobat pada pengen ke sana, mudah banget kok, karena letaknya sangat strategis. Jalan untuk masuk ke sana ada di pertengahan jalan antara Bukittinggi dan Padang Panjang. Kalo sobat mau ke liburan ke Bukittinggi misalnya, nah singgah aja ke sana. Untuk saat ini sih belum bayar, alias masih gratis.

            Pandai Sikek terkenal sampai ke mancanegara dengan hasil tenun yang antik, berkesan elegan serta bermutu bagus. Jadi tak salah kalau para wisatawan dan ibu-ibu pejabat sangat ingin mengoleksi tenun Pandai Sikek. Menurut beberapa pendapat nenek-nenek yang masih ada, “Pengrajin tenun itu sebenarnya memang sangat banyak di wilayah Indonesia, sangat beragam jenisnya. Tapi kalau dibandingkan dengan yang lain, belum ada yang mengalahkan songketnya Pandai Sikek. Dari segi benang yang dipakai, cara pembuatan yang unik dan motif yang khas akan mudah saja orang menebak kalau ini songketnya orang Pandai Sikek.

Dan satu lagi, keunikan songket yaitu pria maupun wanita bisa memakainya. Pasti sobat bingung apa kegunaan songket oleh kaum pria. Nah, gunanya buat kaum pria yaitu deta pancuang talang (penutup kepala), saluak (letaknya di bahu) dan si samping (letaknya di pinggang). Biasanya dipakai untuk acara-acara adat seperti pengangkatan penghulu, baralek dan acara-acara lainnya. Sedangkan untuk kaum wanita sendiri untuk tangkuluak tanduak (penutup kepala), kodek (sebagai pengganti rok) dan salendang. Biasanya dipakai untuk acara baralek, penyambutan tamu-tamu penting yang berkunjung ke Pandai Sikek. Tapi ada juga ibu-ibu yang menjadikan hasil tenunan Pandai Sikek ini sebagai koleksi.

            Selain terkenal dengan songket, Pandai Sikek juga terkenal dengan hasil ukiran yang bagus. Para pengukir di sana pernah mendapat penghargaan sebagai “pelestari dan pengembangan seni ukir khas Minangkabau” oleh mentri kebudayaan dan parawisata RI pada tahun 2009. Keren kan, sobat. Dan lebih kerennya lagi keterampilan ini asli diturun temurunkan oleh para pemuda Pandai Sikek. Wah, sip deh pokoknya. Kalau kalian terarik untuk belajar mengukir, silahkan datang ke Pandai Sikek. Jarang kan pemuda zaman sekarang yang memiliki keterampilan ukiran.

(Nadia Salami/MA KMI Diniyyah Puteri)

Hi pals!!! Aku Hasri dari Pekanbaru. Sekarang aku sekolah di Pesantren Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang kelas 3 MTs DMP. Saat ini aku sudah libur panjang karena udah tamat.

            Di pesantrenku diadakan program homestay ke luar negeri. Saat ini program homestaynya ke Australia. Maka itu, aku dan seorang temanku Sheila namanya ikut program ini. Di sini aku tinggal dengan orangtua angkatku yang warga negara Australia. Setelah mengurus visa dan lainnya, jadilah kami berangkat pada tanggal 16 Mei 2012 lalu diantar langsung oleh pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Ibu Fauziah Fauzan.

Read more: HOMESTAY KE SYDNEY