28117640 1983265121891335 177052999 nweb

Yessi Oktora, nama lengkap dari seorang tenaga kependidikan di Madrasah Aliyyah Kuliyyatul Mu’allimat El-Islamiyyah (MAS KMI) Diniyyah Puteri Padang Panjang. Yessi, sapaan akrab sejak kecilnya merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara dari pasangan Muhammad Syofni dan (Almh) Nedriyanti.

Wanita kelahiran Padang Panjang, 10 Oktober 1986 ini sedang mengabdikan dirinya di pondok pesantren khusus puteri ini sebagai wakil bidang kurikulum di MAS KMI Diniyyah Puteri. Beliau dulunya pernah mengenyam pendidikan di Diniyyah Puteri yaitu di TK Rahmah El-Yunusiyyah pada tahun 1991-1992.

Menjadi pendidik berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah merupakan hal yang selalu ingin dilakukannya, karena menurut wanita berdarah Padang Panjang ini apapun yang dilakukan harus semata-mata ingin mencari ridha Allah SWT. Beliau jugaberharap dapat meraih kehidupan yang penuh berkah dan ridha Allah SWT.

Muslimah dengan hobi membaca ini sering membaca berbagai buku di waktu luangnya maupun ditengah kesibukannya. Diantara buku yang ia baca adalah “Begini Seharusnya Menjadi Guru” karangan Fuad Bin Abdul Azis Asy-Syalhub. Buku lainnya adalahMengapa Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu dan Misteri Energi Istighfar. Selain itu, pemegang motto “Ridha Allah Yang Paling Utama” ini juga suka memasak berbagai aneka makanan.

Ditengah kesibukannya sebagai guru Matematika, tak membuat muslimah cantik ini berhenti membaca dan mengikuti berbagai kegiatan, seperti Training Mengasuh dengan Bahasa Cinta, Training Sakinah finance dan Training PelatihanPendidikan Orang Tua (PPOT)Alfalah Program Magang.

Adapun impian terbesar dari sosok yang sangat mengidolakan Rasulullah dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz ini, ialah mendidik para santri agar dapat berakhlak seperti al-Quran dan Sunnah. Ini sesuai dengan kurikulum Quba yang telah ditetapkan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Selain itu, beliau juga berharap dapat memiliki putera dan puteri yang sholeh serta sholehah agar dapat memberikan kontribusi yang besar dalam membangkitkan kembali kejayaan Islam. (Irma Febriyani, Diniyyah News Reporter)

IMG-20170923-WA0007website

Nadhira Asiyah Arrin adalah nama lengkap mahasiswa Jurusan Culture, Society, Media, Fakultas Asia Pacific Studies, Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), Beppu, Jepang. Ia merupakan mahasiswa peraih beasiswa angkatan 2017.

Keberhasilan alumni Diniyyah Puteri ini meraih beasiswa kuliah di negeri sakura tersebut adalah berkat perjuangannya yang gigih dan pantang menyerah. Ia tetap optimis meski banyak pesaing yang hebat dan luar biasa dari seluruh penjuru Indonesia yang ikut dalam seleksi beasiswa tersebut.

Menurut mantan pimpinan redaksi Diniyyah News Teen (majalah sekolah Diniyyah Puteri) yang sering menulis di Singgalang Masuk Sekolah ini, bekal kemampuan menulis yang dipelajarinya selama di bangku sekolah sangat membantunya menjalani proses perkuliahan di Jepang. Hal ini dikarenakan tugas-tugas kuliah yang diberikan dosen seringkali dalam bentuk esai.

“Alhamdulillah, beruntung sekali sejak kelas VII SMP Diniyyah Puteri Arrin udah belajar nulis.Dengan kemampuan ini Arrin bisa mengerjakan tugas kuliah dengan baik.Awalnya sempat sedih karena banyak hal yang harus dikejar. Tapi ternyata nggak di semua bidang kita harus hebat. Karena itu Arrin ingin menonjolkan diri di bidang menulis,” jelas gadis yang baru terpilih sebagai pengurus organisasi divisi media dan pers APUIna (Organisasi Mahasiswa Indonesia di APU).

Gadis asal Rao Rao, Kab. Tanah Datar yang lahir dan menetap di Jakarta ini merasakan sekali bagaimana atmosfer masyarakat Jepang yang sangat menghargai nilai-nilai tradisional. Tradisional terintegrasi tanpa harus pudar dengan modernisasi. Nilai-nilai dan norma sangat terjamin di kalangan masyarakatnya.

Selama di Jepang, tentu banyak tantangan berat yang harus dilalui Arrin. Salah satunya adalah menghadapi 4 musim yang mengharuskannya mampu beradaptasi. Di samping itu kerinduan akan kampung halaman harus ia pendam demi menggapai cita-citanya menjadi jurnalis yang dibutuhkan umat masa kini dan berkontribusi dalam dunia pendidikan.

Arrin berharap adik-adiknya di Diniyyah Puteri bisa mengikuti jejaknya. Ia berpesan agar mereka terus belajar, memperdalam ilmu jurnalistik, dan meningkatkan ibadah. (Riki Eka Putra)

 IMG-20170920-WA0035website

 

Biodata Arrin:

Nama Lengkap            : Nadhira Asiyah Arrin

Panggilan                    : Arrin

TTL                             : Jakarta/7 Agustus 1999

Aktivitas             : Mahasiswa jurusanCulture, Society, Media, Fakultas Asia Pacific StudiesRitsumeikan Asia Pacific University (APU) Beppu, Jepang.

Prestasi                      

$1.    Peserta Lomba Debat Bahasa Inggris se-Asia Tenggara di MRSM Felda, Malaysia (2012)

$2.    Juara I Lomba Debat Bahasa Inggris SLTP se-Kota  Padang Panjang  (2013)

$3.    Best Speaker dalam Lomba Debat Bahasa Inggris SLTP se-Kota  Padang Panjang  (2013)

$4.    Peraih nilai UN tertinggi SMP se-Padangpanjang (2013)

$5.    Juara III Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar Kewarganegaraan SLTA se-Kota Padang Panjang (2014)

$6.    Peserta Jambore Dunia di Kirahama, Yamaguchi, Jepang (2015)

$7.    Juara III  Lomba Debat Bahasa Inggris SLTA se-Kota Padangpanjang (2015)

$8.    Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah KOSBEMA UNAND SLTA se-Sumatra Barat (2015)

$9.    Peserta Magang Kompas MuDA (2016)

$10.    Finalis Duta Baca Sumbar (2017)

 

Pengalaman Organisasi:

$11.                                                                                                    1. Reporter Diniyyah News Teen TP.2012-2017

$12.                                                                                                    2. Ketua Pendidikan PMDS MTs DMP & SMP Diniyyah Puteri TP. 2012/2013

$13.                                                                                                    3. Wakil Presiden PKM MAS KMI Diniyyah Puteri TP. 2014/2015

$14.                                                                                                    4. Wakil Presiden Dewan Santri MAS KMI Diniyyah Puteri TP. 2015/2016

$15.                                                                                                    5. Pimpinan Redaksi Diniyyah News Teen TP. 2016/2017

$16.                                                                                                    6. Anggota divisi media dan pers APUIna (Organisasi Mahasiswa Indonesia di APU) 2017

1930450 1261327070547279 1677988452680721327 n

“Tidak pun kita menjadi guru di kelas, setidaknya kita menjadi guru di rumah untuk mendidik anak-anak kita, karena tugas seorang wanita yang akan menjadi ibu”. Itulah kata-kata yang sampai saat ini tetap diingat oleh Rasyidah Z. Day, S.Psi.I yang lahir di Kamang Hilir, 16 Mei 1987. Kata-kata dari Alm. Zul Ihsan Day, ayah dari wanita cantik yang akrab disapa bu Iras, masih diingat sampai saat ini. Karena kata-kata ini yang membuat bu Iras merasakan betapa mulia menjadi seorang guru, meski pada mulanya tidak pernah terbayangkan olehnya akan menjalani profesi tersebut.

Terlahir sebagai puteri keempat dari pasangan Alm. Zul Ihsan Day dan Tisliar, bu Iras sekarang memikul jabatan sebagai Kepala SMP Diniyyah Puteri. Tentunya itu semua tidak lepas dari usaha dan juga pendidikan yang ia tempuh selama ini. Mulai dari SDN 32 Gadang Baso, MTsN Kamang, MAN Model Bukittinggi, dan S1 Psikologi Islam IAIN Imam Bonjol Padang. Di samping menjalankan kuliah, ia juga mengikuti aktivitas organisasi yang ada di kampus, diantaranya menjadi anggota HMJ Psikologi Islam serta menjadi anggota FKPS Fakultas Ushuluddin.

          Menjadi terapis, itulah cita-cita mulia yang dimilikinya. Sebuah tujuan mulia guna membantu setiap orang yang memang membutuhkan bantuan terapi dalam setiap kondisi permasalahan dalam hidupnya. Psikologi perkembangan Jw. Santrock dan Elizabeth dan Hurlock, dan Ihya ‘Ulumuddin Imam Al Ghazali, adalah buku favorit yang pernah ia baca. Adapun tokoh idolanya adalah Rasulullah SAW karena beliau adalah sebaik-baik manusia yang membuat wanita begitu berharga di mata umat manusia.  

“Usaha dengan kemampuan terbaik dan ikhlas mengharap ridha Allah SWT,” inilah motto hidup bu Iras dalam menjalankan kehidupan. Usaha yang akan membuat kita mendapat hasil yang terbaik. Adapun impian terbesar beliau adalah melanjutkan S2, naik Haji ke tanah suci Makkah, dan yang paling penting meraih ridha Allah SWT.

Disamping itu, bu Iras juga memilki negara impian yang akan dikunjungi. Spanyol (Andalusia) tujuan negara pertama, karena di sana ia ingin mempelajari sejarah peradaban Islam guna menambah ilmu pengetahuan selain pergi travelling. Negara selanjutnya adalah Jepang, untuk melihat dan mempelajari sistem pendidikan serta budaya negara itu dalam mendidik anak-anak. Tak lupa Makkah dan Madinah, untuk merasakan bagaimana perjuangan Rasulullah SAW dalam memperjuangkan Islam. (Fitri Yeni/Diniyyah News Reporter)

15747863 1277287988961050 7319404080150589473 n

Dra. Rifnawati, guru cantik berkaca mata yang mengajar Geografi di MAS KMI Diniyyah Puteri ini menamatkan pendidikan SD di Simawang, kemudian melanjutkan SMP Balimbing, dan SMA 1 Batusangkar. Ibu dari Widodo Prima Putra yang telah menamatkan Pendidikan S1 di UNP, dan Aziza Dina Rahmi yang sekarang melanjutkan pendidikan di UI.

Guru yang akrab disapa bu Rif ini berkeinginan mencerdaskan para generasi muda, baik untuk agama, nusa dan bangsa. Beliau menamatkan S1 Pendidikan Geografi di IKIP Padang. Pengalaman sebagai mahasiswa, membuatnya menjadi guru handal dalam mata pelajaran ini. Beliau sangat menyukai buku-buku yang berkaitan dengan ilmu Geografi dan tak lupa juga tentang ilmu agama dan buku Kesehatan.

“Kerjakanlah apa yang bisa dikerjakan hari ini, jangan tunda sampai esok,” adalah kata-kata yang membuat bu Rif lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas. Baik menjadi ibu bagi kedua anaknya, maupun sebagai guru bagi para murid. Baginya, Nabi Muhammad SAW adalah Uswatun Hasanah dalam kehidupan ini, karena perjuangan yang beliau berikan sangat berharga bagi umat Islam. Kita sebagai umat beliau bisa meneladaninya. (Fitri Yeni/Diniyyah News Reporter)

15727135 1277283838961465 2420391870534272845 n

“Menjadi makhluk Allah yang berguna bagi semua orang” adalah cita-cita dari bu Sumiati, seorang guru berprestasi yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Rahmah El Yunusiyyah Diniyyah Puteri Padang Panjang. Baginya, hidup akan hampa jika tidak bermanfaat untuk semua orang. Dia juga sangat ingin mensukseskan banyak orang, karena menurutnya, dia sukses apabila dia telah membuat orang lain sukses.

Anak dari pasangan alm. Bapak Zakaria dan alm. Ibu Fatimah ini lahir di Pekanbaru, 18 April 1958. Ia pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Pekanbaru, Sekolah Kepandaian Keputerian Pertama (SKKP) Padang, Sekolah Pendidikan Guru Negeri Pekanbaru dan S1 Biologi di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ahlussunnah Bukittinggi yang ia masuki ketika berumur 40 tahun, hal yang sangat sesuai dengan motonya “Belajar Seumur Hidup”, usia bukanlah alasan untuknya terus belajar.

Guru cerdas yang biasa dipanggil ibu Sum ini aktif diberbagai organisasi dan kegiatan, di antaranya menjadi bendahara koperasi desa, salah seorang anggota organisasi Salimah, mendampingi murid lomba OSN. Selain aktif, bu Sum juga memiliki segudang prestasi, yaitu pernah mengikuti lomba workshop bidang sains se Padang Panjang, melatih murid sehingga bisa meraih juara ke-2 OSN nasional, juara 1 KSM nasional, mendampingi murid yang menjadi peserta nasional di olimpiade Jakarta, juara 2 perlombaan guru berprestasi di bawah naungan Kemenag, pelatih olimpiade Padang Panjang, dan studi banding ke berbagai tempat di Jepang.

Wanita ramah ini sangat gemar membaca. Salah satu buku yang pernah dibacanya ialah buku Manjadda Wajadda, salah satu buku yang mengispirasi dan memberinya semangat. Tidak hanya itu, yang memotivasi dan menginspirasinya ialah pimpinanPerguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, ibu Fauziah Fauzan, S.E.,Akt.,M.Si.

Ibu Sum yang juga mengidolakan sosok teladan manusia di bumi (Muhammad SAW) ini sangat ingin mengelilingi dunia. Ia ingin melihat ciptaan Allah SWT., seperti Singapore, Malaysia, Jepang, dan Saudi Arabia yang pernah ia kunjungi.(Bona Ligusti/Diniyyah News Reporter)