Dalam Islam, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal dan ibadah. Banyak hal yang dapat kita lakukan, salah satunya berdakwah. Berdakwah tidak hanya dilakukan dengan cara berceramah, akan tetapi dengan menyebarkan kebaikan kepada sesama merupakan bagian dari dakwah. Salah satunya adalah berbagi ilmu pengetahuan, terutama ilmu agama.
Sejak tanggal 3 Desember lalu hingga beberapa minggu ke depan, beberapa guru beserta dosen di Perguruan Diniyyah Puteri melakukan perjalanan dakwah, yaitu melalui berbagi ilmu agama ke negeri Jiran, Malaysia. Salah satu ilmu yang diajarkan adalah tahfizh Quran (ilmu membaca dan menghafal al-Quran). Dalam hal ini, Diniyyah mengirim sejumlah tenaga pendidik dari Diniyyah Tahfizhul Quran (DTQ),guru, dan dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Diniyyah Puteri (STIT DP) untuk membantu anak-anak di sana menjadi seorang hafizh Quran (penghapal Quran). Di sana, para guru, dosen, dan tim DTQ membuat sebuah camp yang diberi nama Tahfizh Camp. Camp yang berlokasi di SMA Ad-Diniyyah Islamiyah, Kampung Lalang, Padang Rengas, Negeri Perak, Malaysia ini, diikuti oleh murid kelas empat tingkat dasar (SD) sampai murid kelas satu tingkat sekolah menengah akhir (SMA). Anak-anak tidak hanya dibimbing dalam menghafal, tetapi juga diperbaiki tajwid dan cara membaca huruf hijaiyyah dengan baik dan benar.
Kegiatan dakwah ini bukan kali pertama dilakukan oleh Diniyyah Puteri, akan tetapi ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Mengingat bahwa berdakwah merupakan salah satu tujuan utama dari perguruan Diniyyah Puteri Padangpanjang, terutama berbagi ilmu pengetahuan, baik umum maupun agama. (Bona Ligusti/Diniyyah News Reporter)
Salah satu program semester yang disusun oleh Raudhatul Athfal (RA) Rahmah El-Yunusiyyah adalah “market day” yang merupakan kali pertama dilakukan karena sebelumnya berupa acara pentas seni. Perubahan ini dilakukan karena ingin melakukan sesuatu yang baru untuk anak-anak. Kegiatan “market day” yang bertempat di gedung sekolah RA Rahmah El Yunusiyyah ini berlangsung dari pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB, hari Kamis kemarin (30/10/17).
Acara ini digelar oleh seluruh murid-murid RA dan Play Group dengan tema “Menyediakan Makanan KESH (Kreatif, Enak, Sehat dan Halal)”. Ada berbagai macam makanan yang dijual dalam kegiatan ini seperti nutrijell, kerupuk mie, pempek, nasi isi sosis, dadar gulung, cupcake, donat, bubur, puding, mie goreng, bolu karakter, bakwan, pisang goreng, jamur crispy, bakso kuah kacang, dan lain-lain yang sebelumnya telah buat di rumah oleh ayah bunda. Para murid untuk menjual makanan ini dengan rajin dan semangat, meskipun ada sebagian mereka yang masih malu-malu karena belum mengerti.
Selain makanan, anak-anak RA juga membuat kerajinan yang dibimbing langsung oleh guru mereka dan kemudian dijual dalam acara ini. Contohnya seperti figura foto, gantungan notes, kotak pensil, boneka dari kaus kaki, paper bag dari kotak susu, dan masih banyak lagi. Hal ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kreatifitas motorik anak. Anak diperkenalkan bagaimana cara membeli, bagaimana cara menjual, dan bagaimana cara menerima uang dengan baik.
“Program ini sangat bagus untuk menambah wawasan anak. Melalui kegiatan ini kita sebagai guru RA bisa memperkenalkan anak sejak dini bagaimana bukti kongkret dalam berdagang sebagai salah satu interaksi sosial yang sangat diperlukan. Harapannya agar anak dapat mengetahui bagaimana cara membeli yang baik dan bagaimana cara menjual yang baik. Semoga program ini terus berkesinambungan kedepannya”, Jelas Rahmani, S.Pd, salah satu guru di RA REY. (Irma Febriyani/ Diniyyah News Reporter).
Semakin besarnya antusias mahasiswi STIT Diniyyah Puteri untuk melanjutkan studi ke luar negeri akhir-akhir ini menjadi dorongan bagi Senat Mahasiswa STIT Diniyyah Puteri mengadakan seminar "IELTS: Your Gateway Studying Abroad" pada 12 November 2017 kemarin di Aula Zainuddin Labay El Yunusy.
Seminar yang menghadirkan pembicara: Afnesa Noveriana Chang dari "blajar.id" dan Rini Zatalini. Keduanya pernah mengenyam kuliah MA di University of Leeds, Inggris.
Ya, untuk bisa kuliah di Luar Negeri membutuhkan berbagai persiapan, tetapi yang sebenarnya lebih penting adalah membangun rasa percaya diri dan yakin "Harus Bisa!"
Pagi hari, tanggal 11 November 2017 seluruh santri Diniyyah Puteri mengadakan upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Melihat sekilas kebelakang, Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945, yang kini dikenal sebagai Hari Santri Nasional telah berhasil mengobarkan semangat jihad untuk melakukan pertempuran di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Ribuan orang yang terdiri rakyat dan santri menjadi syuhada ketika itu.
Kini kita yang menikmati kemerdekaan sudah sepatutnya bersyukur dan mendoakan para pahlawan muslim yang telah berjuang memerdekakan negara ini dari belenggu penjajah.
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah deputi Kapolres Padang Panjang. Beliau menyampaikan amanat dan nasehat tentang bagaimana mencegah perilaku kekerasan, bullying, dan prilaku menyimpang di kalangan remaja yang marak sekarang ini.
More Articles...
- Diniyyah Puteri mendapat "Pesantren Mandiri Award" dari BI
- Walikota dan Ketua DPRD Padang Panjang menghadiri Milad ke 94 Diniyyah Puteri
- Santri MAS KMI Diniyyah Puteri Juara 1 Cipta Cerita Mini FEBASTRA
- Murid MI Rahmah El Yunusiyyah gelar Bazaar Muharram 1439 H
- Alumni Diniyyah Puteri Peduli Solok Selatan