Tsary Fadhilah, santri kelas 12 IPA MAS KMI, memejamkan matanya kirinya. Mata kanannya didekatkan dengan lensa teleskop. Aldino Adry Baskoro, ST, komunikator langit selatan memandunya melihat gerhana bulan, Sabtu (28/7), jam 02.30 WIB di lapangan asrama Diniyyah Puteri.
Dini hari itu langit di atas Kota Padang Panjang begitu cerah. Bulan dan bintang bertaburan di angkasa.
“Bagaimana? Gerhana bulannya sudah terlihat jelas?” kata Aldino, alumni Jurusan Astronomi ITB, yang memandu santri tersebut.
“Wah, keren sekali,” kata Tsary Fadhilah kagum, dengan mata kirinya masih mengintip lensa teleskop.
Di belakang Tsary, ratusan santri membentuk antrian panjang untuk ikut serta melihat fenomena gerhana bulan. Acara tersebut diadakan oleh Diniyyah Science Center bekerja sama dengan langitselatan, sebuah media astronomi yang berpusat di Bandung.
Bagi santri Diniyyah Puteri, mengamati objek langit menggunakan teleskop ternyata sangat menyenangkan. Afaf Luthfiah Azra, santri kelas 11 STT MAS KMI, menjelaskan bahwa ia dan teman-temannya yang lain mendapatkan banyak hal baru. Padahal sebelumnya semua itu hanya bisa mereka dapatkan di buku pelajaran.
Tidak hanya mengamati objek langit secara langsung, santri Diniyyah Puteri sebelumnya mendapatkan pemberian materi tentang ilmu astronomi. Materi diberikan di Masjid An-Nur, jam 16.00-18.00 WIB, Jumat (27/7), di Asrama Perguruan Diniyyah Puteri.
Setelah pemberian materi, jam 20.30-22.00 WIB, acara dilanjutkan dengan pengamatan objek langit, seperti Saturnus, Jupiter, Mars. Tak hanya melihat melalui teleskop, Aldino turut menjelaskan kepada santri tentang objek langit yang diamati. Selain itu, lelaki yang berasal dari Bali tersebut juga menjelaskan berbagai rasi bintang yang ada di angkasa.
Aldino mengungkapkan rasa bahagianya bisa diundang ke Diniyyah Puteri. “Terimakasih sudah ‘membuka pintu’ hingga kami bisa masuk membagi ilmu. Semoga ke depannya kita masih bisa bersinergi kembali mempelajari ilmu-ilmu tentang angkasa sebagai wujud meningkatkan keimanan kita kepada Allah Sang Pencipta,” ucapnya.
Yudya Azzahri, S.Pd, panitia acara, mengatakan kegiatan serupa akan dilanjutkan di masa yang akan datang. Diniyyah Science Center akan terus bersama Diniyyah Puteri untuk belajar perkembangan sains di bumi Allah SWT. Beliau berharap semoga semakin banyak yang didapatkan tentang ilmu alam semesta, akan membuat kita menjadi hamba-Nya yang lebih bersyukur. (Riki Eka Putra/Diniyyah News)
Bertepatan dengan bulan Ramadan 1439 H, DRC Publishing (penerbit milik Diniyyah Puteri) kembali menerbitkan buku baru yaitu ‘18 Catatan Tentang Kita’ dan ‘Janji Surga dari Peri Kecilku’.
Manager DRC Publising, Riki Eka Putra, mengatakan bahwa buku ‘18 Catatan Tentang Kita’ ditulis oleh Resmamita, alumni MAS KMI Diniyyah Puteri yang kini menuntut ilmu di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Buku tersebut sangat layak dibaca remaja yang masih dalam pencarian jati diri. Di dalamnya dijelaskan tentang 18 sikap yang harus dimiliki seorang remaja, mulai dari sikap mutu, bersih, sabar, hingga taqwa.
Sedangkan buku ‘Janji Surga dari Peri Kecilku’ berisi beberapa kisah orang tua santri yang rela melepas putri tercinta untuk belajar di Diniyyah Puteri. Salah satu kisah yang dipaparkan sungguh mengharukan. Betapa seorang anak yang masih duduk di kelas VII MTs DMP menjanjikan surga kepada orang tuanya dengan cara menghafal alquran selama menuntut ilmu di Diniyyah Puteri. Di samping itu ada beberapa kisah lainnya yang tak kalah mengharukan.
“Bagi yang ingin memiliki buku ini silahkan hubungi 082385697197 (Rahmi Yulianti) dan 085263533578 (Atmal Nasrion). Semoga kedua buku ini bisa memberikan manfaat bagi orang-orang yang membaca, baik itu keluarga besar Diniyyah Puteri maupun masyarakat luas,” ujar Riki Eka Putra. (Alfirdausi)
Dalam rangka pemantapan Bahasa Inggris, 17 santri MAS KMI Diniyyah Puteri dan 1 orang pembimbing, belajar di Internasional Islamic Universitas Malaysia (IIUM), 1-22 April 2018. Pertama kali sampai di IIUM, santri disambut hangat oleh staf dan pelajar disana. Masing-masing santri mendapatkan big sister atau kakak angkat yang berasal dari berbagai negara berbeda seperti Turkey, Sudan, Tanzania, Djibouti, Kenya, India, South Africa dan masih banyak lagi.
Adanya kakak angkat yang sengaja dipilih bukan dari Indonesia, Malaysia atau Singapore, yang tidak mengerti bahasa Indonesia ataupun melayu adalah agar santri terjebak dalam posisi “kepepet”dan harus berbahasa Inggris agar big sister masing-masing mengerti. Dengan begitu, santri akan menggunakan jurus “the power of ‘kepepet’” yang memaksa untuk menggunakan bahasa Inggris.
Beragam agenda yang dilakukan para santri di sana. Ada listening dalam bahasa Inggris, latihan cara berpikir kreatif, dan berpikir positif. Mereka juga belajar asking and encouring person information bersama dosen dengan menggunakan strategi mind map. Di Diniyyah Puteri, santri juga sudah terbiasa belajar dengan strategi tersebut sehingga mereka tidak canggung lagi untuk melaksanakan aktivitas atau tugas yang sudah diberikan.
Selain itu pada malam harinya mereka juga belajar pelajaran di sekolah. Misalnya di jurusan IPA ada Biologi, Fisika, dan Kimia. Jurusan IPS ada Ilmu Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi. Mereka juga mengikuti outbond bersama mahasiswa. Selain itu mereka juga belajar tentang food and drink favourite in Indonesia serta belajar sosial politikal Indonesia.
Tidak hanya belajar, setiap hari Sabtu dan Minggu, santri mengunjungi tempat-tempat menarik, seperti Petronas Twin Tower, Pasar Seni, Pasar India, dan lainnya.
Aprila Insan Suci, S.Pd, Wakil Kesiswaan MAS KMI, mengatakan bahwa semoga dengan adanya kegiatan ini santri bisa membagi ilmu dengan teman yang lain dan mereka bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. (Cici Paramida/Diniyyah Reporter)
Sabtu, I5 April 2018, Wisuda Tahfiz dan Syukuran Santri Kelas XII MAS KMI diadakan di Aula Zainudin Labay ElYunusy. Acara ini dihadiri oleh seluruh santri MAS KMI, para guru, dan sejumlah karyawan Diniyyah Puteri. Acara ini berlangsung dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Rangkaian acara terdiri dari kata sambutan Kepala MAS KMI Diniyyah Puteri, sepatah kata dari wali murid, ucapan perpisahan perwakilan santri kelas XII MAS KMI, dan pidato dari Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri serta pembacaan My Big Dream para santri. Selesai pembacaan My Big Dream, Pimpinan Perguruan, Fauziah Fauzan, membacakan perguruan-perguruan tinggi yang diambil oleh para santri.
Dalam acara tersebut santri kelas XII juga mengikuti wisuda tahfiz. Tiap santri kelas XII disebutkan hafalannya masing-masing dan disebutkan juga judul karya ilmiah yang telah dibuat kemudian dipanggil untuk maju ke depan. Pada acara tersebut santri yang memperoleh hafalan tertinggi adalah Hardianti dari kelas XII IPA MAS KMI dengan hafalan 30 juz. Seperti tahun lalu, bagi santri yang meraih hafalan tertinggi akan mendapat penghargaan dari Diniyyah Puteri.
“Untuk Hardianti sudah kita siapkan tiket untuk kuliahnya di luar negeri. Terserahnegara apapun itu. Awalnya Hardianti memilih Kedokteran di Jerman, tapi karena ada kendala akhirnya tidak jadi. Hardianti akhirnya mengambil beasiswa di Jurusan Kedokteran UNAND. Nggak masalah. Kita alihkan tiket itu untuk membiayai kuliah Hardianti di UNAND,” ucap Fauziah Fauzan El Muhammady.
Selesai acara, wali santri menandatangani beberapa akad yang telah ditandatangi oleh santri sebelumnya. Akad tersebut mengenai peraturan-peraturan yang wajib dipenuhi oleh santri setelah meninggalkan Diniyyah Puteri. Akad tersebut berfungsi untuk mengontrol keadaan santri jika sudah tamat nanti dan akan mendapat sanksi jika akad tersebut dilanggar. Salah satunya perjanjiannya adalah tentang berbusana sesuai syariat. Jika terdapat santri melepas hijabnya atau berpacaran, maka ijazahnya akan ditarik kembali.
Kepala MAS KMI Diniyyah Puteri, Yusmaneli, S.Ag berharap semua santri MAS KMI yang sudah tamat bisa menjaga akhlaknya. Masing-masing hendaklah berpakaian sebagaimana di Diniyyah Puteri. Selain itu tak kalah penting untuk senantiasa menjaga pergaulan. (Ainun Afifah/Diniyyah News Reporter)