Kegiatan merenungi penciptaan alam semesta atau disebut dengan tafakur alam kembali diadakan oleh pengurus organisasi PKM MAS KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang. Acara ini diadakan pada tanggal 9 April 2018 yang diikuti oleh santri kelas X dan XI. Kegiatan yang diadakan di Pulau Angso Duo, Pariaman, ini dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
Kegiatan tafakur alam meliputi kegiatan membaca Al-Quran ditambah dengan menikmati alam sekitar. Santri dibagimenjadi beberapa kelompok untuk membaca ayat Al-Quran yang telah ditentukan jumlahnya berdasarkan kelompok masing-masing. Dengan demikian, seluruh peserta dapat mengkhatamkan Al-Quran lebih dari sekali. Selesai pembacaan Al-Quran santri dibebaskan untuk menikmati keindahan Angso Duo disertai dengan merenungi keindahan alam ciptaan Allah.
“Kegiatan ini bukanlah jalan-jalan untuk refreshing semata. Kegiatan ini bertujuan untuk merenungi kembali ciptaan Allah yang terhampar luas disekeliling kita. Semoga lepas dari perjalanan ini kita dapat mengambil pelajaran dari perenungan terhadap penciptaan alam semesta,” ucap Zakiatul Husna, ketua panitia pelaksana tafakur alam 2018.
Panitia pelaksana tafakur alam juga menyiapkan berbagai gamesbagi seluruh peserta. Gamepertama adalah rangking satu. Game ini merupakan permainan benar salah dengan menyisakan satu pemenang yang memengang rangking satu. Petanyaan game ini pun seputar agama yang sesuai dengan tema kegiatan. Selain itu, ada pula permainan acak kata yang diikuti oleh seluruh anggota. Semuanya terlihat ceria dan semangat mengikuti berbagai kegiatan tafakur alam.
Julastri Dwi Rizki, salah satu panitia, mengatakan bahwa gameyang diberikan bermanfaat untuk menambah suasana ceria setelah anggota berpikir mengenai alam semesta. Selain itu juga dapat mengingatkan kembali ajaran Islam dengan memasukkan berbagai pembahasan seputar agama kedalam sebuah permainan.
Lokasi terakhir tafakur alam adalah tempat penangkaran penyu di Pariaman. Santri tiba di sana selepasZuhur hingga menjelang Maghrib.Di sana, masing-masing melanjutkan pembacaan Al-Quran untuk menggenapkan tiga juz. Terakhir, santri ikut melepas anak-anak penyu di bawah arahan karyawan penangkaran. Pukul 17.30, santri meninggalkan Pariaman untuk menuju ke Diniyyah Puteri Padang Panjang. (Ainun Afifah/Santri MAS KMI Diniyyah Puteri)
Diniyyah Sains dan Robot Competition (DSRC) yang berlangsung selama tiga hari (29-31/3/18), resmi ditutup pada hari Sabtu, 31 April 2018. Acara penutupan yang bertempat di Aula Zainuddin Labay El Yunusy, pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.40 WIB ini ikut dihadiri Kepala Sumber Daya Manusia (SDM) Perguruan Diniyyah Puteri, Fauzi Fauzan, Lc, S.Fils, I.
Penutupan berlangsung dengan diawali beberapa kegiatan diantaranya lomba tingkat sentra dan lomba tingkat Intra MIS Rahmah El Yunusiyyah (REY),dan pemilihan Open Category (Mascot design).Acara ini pun resmi ditutup dengan pembagian hadiah kepada seluruh kategori pemenang, mulai dari tingkat MAS KMI, MTsS DMP, SMP serta MIS REY.
Bapak Fauzi Fauzan, Lc, S.Fils., I, ikut mengutarakan apresiasinya terhadap kegiatan ini dengan mengatakan, “Kegiatan DSRC ini adalah awal dari sebuah event robotik yang bisa mengasah kemampuan santri di bidang robot. Santri bisa familiar dengan teknologi. Semoga event ini tidak hanya selesai sampai di sini, tapi bisa berlanjut menjadi event lebih besar lagi, seperti tingkat Sumbar dan tingkat-tingkat yang lebih tinggi lagi,” ungkapnya saat memberikan sambutan di awal kegiatan. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News Reporter)
Malam Bina Iman Taqwa (MABIT), merupakan salah satu kegiatan sekolah yang perlu digalakkan dalam meningkatkan semangat beribadah dan berakhlak mulia para generasi muda. Beberapa waktu lalu, MIS Rahmah El Yunusiyyahsukses mewujudkan kegiatan MABIT yang diikuti sebanyak 56 orang pesertayang terdiri dari pelajar kelas V.
Salah seorang peserta mengungkapkan perasaannya,“Saya sangat senang dengan MABIT ini, karena bisa menjalankan rangkaian kegiatannya bareng sama teman-teman. Selain itu kami dilatih membaca Al-Quran dengan pemberian materi tajwid serta guru yang baik,” tutur Salwa Syarif dengan tersenyum.
Wakil Kepala MIS REY, Ibu Siska Margareta mengatakan bahwa acara yang dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 7 April 2018 yang bertema “Dengan MABIT Kita Ciptakan Insan yang Cinta Al-Quran” ini bertujuan agar murid kelas lima bisa mantap membaca Al-quran dengan tajwid yang benar dan jelas. Disamping itu juga untuk melatih kemandirian dan kedisiplinan para murid.
“Saya suka ikut MABIT kali ini bertemakan Al-Quran karena saya hobi membaca Al-Quran. Saya juga berimpian ingin menjadi Qori terbaik Indonesia di masa depan,” ungkap Adil Andriansyah Syaputra penuh semangat saat ditanyai reporter di depan kelasnya. (Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter)
“Melatih tingkat kefokusan dan kreatifitas santri, serta mencari siswa berbakat untuk lomba robot tingkat selanjutnya, merupakan salah satu tujuan dari kegiatan Diniyyah Sanis dan Robot Competition (DSRC),” ucap salah satu panitia saat menyampaikan aturan perlombaan. Kegiatan yang bertempat di Aula Zainuddin Labay El Yunusiy ini dimulai dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu, (29-31/3/18).
Kegiatan yang diadakan oleh Diniyyah Sains Centre (DSC) ini dipersembahkan untuk seluruh siswa Diniyyah Puteri dari tingkat Madrasah Ibtidaiyyah (MI), Madrasah Tsanawiyyah Diniyyah Menengah Pertama (MTs DMP) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), sertaMadrasah Aliyah Swasta Kulliyyatul Mu’allimaat El Islaamiyyah (MAS KMI) Diniyyah Puteri.
Kompetisi ini memiliki lima kategori untuk masing-masing tingkat. Pertama, Sentra MI Competition,merupakan kompetisi untuk mengasah konsetrasi dan kreatifitas siswa dalam menyusun pola berbentuk labirin menggunakan Lego Brick. Kedua, Intra MI Competition, kompetisi untuk mengasah kosentasi dan keaktifitasan siswa dalam merakit mobil dengan menggunakan set Lego Education yang dapat bergerak dengan tenaga karet (Rubber Car). Ketiga, MTs DMP/SMP Competition, yaitu kompetisi untuk mengasah konsentrasi dan kreatifitas siswa dalam merakit sebuah robot dengan menggunakan set Lego Mindstorms EV3 yang mampu berjalan dalam labirin. Keempat, MAS KMI Competitiion, sebuah kompetisi ntuk megasah konsentrasi dan kreatifitas siswa dalam membuat robot Line Follower. Line follower adalah sebuah perlombaan robot lego yang dirancang untuk mengikuti garis tertentu. Kelima, Open Category, kategori ini usia peserta tidak dibatasi. Pada kategori ini yang akan dilombakan adalah membuat gambar mascot dengan tema DSRC.
Yudya Azzahri selaku Direktur DSC ikut mengutarakan rasa bangganya dengan mengatakan acara hari pertama berjalan dengan lancar dan peserta begitu antusias. Untuk kedepannya DSC akan coba untuk terjun ke tingkat yang lebih tinggi. Minimal tahun depan sudah mengadakan untuk tingkat Sumbar. Setelah DSRC ini akan dicari bibit unggul yang akan bisa dilatih lagi untuk mengikuti lomba robot tingkat selanjutnya seperti nasional maupan internasional. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News Reporter)