0c11c5ff-b685-4da2-bdd2-9ad034864dae 169

Washington DC - Pondok pesantren di Indonesia bisa menjadi model bagi pendidikan Islam di negara lain. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu umum yang dapat berkompetisi dengan institusi pendidikan formal lainnya.

Tak lain adalah Utusan Khusus Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk Komunitas Muslim, Shaarik H. Zafar, yang menyampaikan tersebut. Shaarik yang berasal dari Pakistan itu mengaku takjub dengan pola pendidikan pesantren di Indonesia.

"Apa yang ada di Indonesia bisa menjadi model untuk diekspor ke negara-negara lain," kata Shaarik dalam perbincangan bersama pemimpin Perguruan Diniyyah Putri di Sumatera Barat, Fauziah Fauzan, dan tokoh Islam Indonesia di AS, Shamsi Ali, di kantor Kemlu AS, Washington DC, Selasa (26/4/2016).

Shaarik juga mengapresiasi karakter keislaman di Indonesia yang toleran. Menurutnya, Indonesia dapat lebih vokal dalam menyuarakan wacana keislaman di level global supaya komunitas internasional lebih mengenal wajah Islam yang sesungguhnya.

"Saya tahu kita diajarkan untuk rendah  hati. Tapi dalam hal ini saya pikir Indonesia perlu lebih lantang," kata Shaarik yang pernah berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan kalangan agamawan ini.

Penghargaan terhadap pesantren juga datang dari Dr. Jonathan A. Brown, Direktur Alwaleed bin Talal Center for Muslim Christian Understanding di Georgetown University, usai mendengar penjelasan Fauziah mengenai pesantren yang diasuhnya. Pesantren itu sendiri telah berdiri sejak 1923 dan saat ini memiliki 1100 santri yang kesemuanya perempuan.
 

"Ini sangat menarik dan luar biasa. Saya ingin sekali berkunjung ke sana," kata Dr. Brown.

Selama dua minggu, Fauziah Fauzan dan Shamsi Ali dijadwalkan berkeliling Amerika guna bertemu tokoh-tokoh dan kelompok masyarakat. Acara yang difasilitasi oleh Perwakilan-perwakilan RI di AS itu bertujuan untuk mempromosikan Islam yang berkarakter keindonesiaan di kalangan masyarakat AS. (imk/imk)

Sumber : Detik.com

13043348 1704839686437663 6945868436237428665 n

Padang Panjang-Akademi Sahur Indosiar (AKSI) kembali mencari pemuda dan pemudi berbakat dalam berdakwah. Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang pun kembali dipilih sebagai tempat audisi untuk daerah Sumatera Barat di tahun 2016 ini. Rabu, 20 April 2016 lalu, audisi AKSI dilaksanakan di Gedung Zainuddin Labay El Yunusy Padang Panjang. Acara yang dimulai pada jam 09.00 WIB hingga jam 15.30 WIB tersebut diselenggarakan langsung oleh tim Indosiar dan dibantu oleh tim dari Diniyyah Training Centre (DTC) Perguruan Diniyyah Puteri. Program AKSI ini akan ditayangkan pada setiap malam bulan Ramadhan.

13051694 1704839803104318 7968240577066182735 n

Audisi ini bertujuan sebagai ajang pencarian bakat bagi da’i dan dai’ah berbakat dari seluruh pelosok Indonesia, salah satunya di Sumatera Barat. Selain itu juga untuk membangun jiwa dakwah para generasi muda Islam yang akan mengajak pada amal ma’ruf nahi mungkar. Seleksi Rabu kemaren, mahasiswi STIT Diniyyah Puteri, Resti Khairunnisa dan santri kelas XI MA KMI bernama Restu Mardhotillah berhasil lolos pada tahap lima besar. Mereka telah mengikuti tahap interview pada hari itu juga. Semoga mereka bisa mewakili Diniyyah Puteri untuk Sumbar pada ajang bergengsi tersebut.

13103357 1704839586437673 2246936951489569863 n

Peserta yang berpartisipasi dalam audisi kali ini berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Seluruh peserta berjumlah 56 orang yang merupakan utusan dari beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Sumatera Barat, diantaranya MA KMI Diniyyah Puteri, Ponpes Syeh M. Djamil Jaho, Ponpes Serambi Mekkah, SMA Raudhatul Jannah Payakumbuh, STIT Diniyyah Puteri, Madrasah Tarbiyah Islamiah Candung, UNP, IAIN Batusangkar, dan lainnya. Para peserta sangat antusias mengikuti audisi tersebut, meskipun harus antri berjam-jam untuk menunggu giliran masing-masing.

Acara berlangsung dengan lancar dan tertib. Setiap peserta diberi waktu 3 menit untuk menampilkan tausiyahnya masing-masing. Penampilan diberikan dengan berbagai konsep dan metode yang menarik, sehingga audisi tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton.

“Saya senang sekali bisa mengikuti audisi AKSI ini. Alhamdulillah saya terpilih menjadi 5 besar. Saya berharap bisa memberikan penampilan yang terbaik nantinya,” ungkap salah satu peserta audisi bernama Elfina Yunus, mewakili Ponpes Syekh M. Djamil Jaho, Kab. Tanah Datar.

Resti Khairunnisa, mahasiswi STIT Diniyyah Puteri menjadi tertantang untuk bisa meneruskan perjuangan seniornya, Rahmani yang lolos AKSI 2015. Serta menjadi pendakwah yang mengajak umat Islam kepada jalan yang benar dan contoh bagi teman-temannya.

Audisi ini dapat menjadi salah satu ajang yang bisa menyadarkan para generasi muda bangsa sebagai mujahid Allah SWT. Harapannya semakin banyak para pemuda yang semangat berdakwah untuk menyelamatkan manusia dari segala permainan dunia yang fana’ ini. Semoga da’i dan dai‘ah dari Sumatera Barat yang lolos menjadi peserta AKSI 2016 bisa membawa nama baik Sumbar, serta memberikan penampilan terbaik nantinya. Bukan hanya di AKSI 2016 saja, namun selalu menjadi pendakwah di tengah-tengah masyarakat Indonesia bahkan untuk umat seluruh dunia. Amin. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News Reporter)

13055335 181817365545009 8479772941187039380 n

Dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris santri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, beserta staf dan karyawan di lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri, khususnya kemampuan dalam berekspresi dan unjuk kreatifitas, Diniyyah English Centre (DEC) bersama Dynamic English Course laksanakan English Performance untuk santri dan karyawan Diniyyah Puteri (14/04). Acara yang selalu diadakan setiap tahun ini dilaksanakan di aula Zainudin Labay El-Yunusy Diniyyah Puteri.

Acara tersebut dibuka oleh Direktur Diniyyah English Centre (DEC), Ibu Dra. Dartini, M.Pd. Dalam sambutan berbahasa Inggris tersebut, Ibu Dartini menyampaikan rasa bahagia dengan terlaksananya english performence ini. Kemudian juga memberitahu kepada audience tentang program yang telah dilaksanakan oleh DEC seperti, penulisan jurnal setiap minggu dalam Bahasa Inggris yang ditulis santri, kegiatan morning class, evening class, dan english untuk karyawan.

Miss Refna Nelmi, ST., Direktur Dynamic English Course (DEC) mengungkapkan rasa terima kasih kepada panitia dari DEC, dan juga seluruh instruktur yang telah bekerjasama dalam mempersiapkan kegiatan itu. Miss Mimi berharap english performance tahun depan bisa lebih baik lagi, serta berpesan kepada instruktur untuk selalu mempraktekkan english dalam setiap aktivitas mereka.

“Saya senang sekali dipilih untuk menampilkan kemampuan dalam Bahasa Inggris. Sebelumnya saya dan teman-teman juga berlatih dengan Instruktur Bahasa Inggris sesuai penampilan masing-masing grup. Ada yang menampilkan mini drama, sing a song, funny drama, talkshow, dan lainnya. Selain itu kami juga terhibur dengan penampilan dari karyawan perguruan Diniyyah Puteri yang juga menarik,” ungkap Fiona Kemala Renata, santri kelas VIII MTs DMP Diniyyah Puteri. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News Reporter)    

per

Padang Panjang-Sabtu, 09 April 2016, santri MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang menggelar acara Perpisahan dan Wisuda Tahfiz. Acara dilaksanakan di Aula Zainuddin Labay El-Yunusy, jam 08.00 WIB hingga 12.30 WIB. Dihadiri oleh Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Sekretaris Yayasan, Kepala Departemen, Kepala MA KMI, Kepala Asrama, Direktur, Manager, majelis guru, serta wali santri kelas XII MA KMI.

Ibu Fauziah Fauzan, SE, Akt, M.Si, pimpinan perguruan Diniyyah Puteri mengungkapkan rasa syukurnya saat memberikan kata sambutan. Beliau mengatakan, ini merupakan angkatan yang ke-79 sejak dibukanya MA KMI pada tahun 1937. Perempuan yang akrab disapa Bu Zizi ini juga menjelaskan bahwa ini adalah ending dari proses merubah sistem pendidikan pesantren yang dilakukan Diniyyah Puteri untuk menghasilkan generasi yang lebih baik dan terus berjaya. Setelah melakukan perbandingan ke 24 negara dari berbagai tingkatan pendidikan, pada akhirnya Diniyyah Puteri menjalankan kurikulum QUBA (Quran Sunnah Brain Attitude).

12987090 844373355669194 1640078097851604575 n

“Perguruan Diniyyah Puteri telah melahirkan ribuan muslimah, pahlawan dan tokoh demi tokoh. Kita berdoa semoga anak-anak kita saat ini menjadi pelanjut. Kita berharap, para santri bisa menerapkan 3 karakter santri dan 18 karakter, karena mereka akan menjadi pemimpin bangsa ini di masa depan untuk pengabdiannya kepada Allah SWT,” pungkas ibu Fauziah Fauzan.

Kepala sekolah MA KMI Diniyyah Puteri, Ibu Yusmaneli, S.Ag berharap dimanapun santri-santrinya berada selepas dari Diniyyah Puteri akan tetap melanjutkan perjuangan Bunda Rahmah El Yunusiyyah, pendiri Perguruan Diniyyah Puteri. Kemudian para santri yang akan lulus tahun ini mampu menaklukkan dunia meraih syurga, serta senantiasa mengaplikasikan tiga karakter santri dan 18 sikap.

“Tanpa terasa kami telah menginjakkan kaki di Diniyyah Puteri tiga tahun yang lalu dan bahkan enam tahun yang lalu. kami memberi nama angkatan kami dengan DE’EXAVONCE (the next generation glow benevolence) yang berarti generasi selanjutnya yang akan memancarkan sinar kebaikan. Semoga kami bisa selalu membawa nama baik Diniyyah Puteri dan istiqomah dengan semua yang telah diajarkan kepada kami. Terimakasih Diniyyah Puteri,” ujar Deti Sufendi Mahesa Ringga, santri kelas XII IPS 2.

Dina Aidah Norasari, santri kelas XI IPS berkesempatan menyampaikan ucapan selamat kepada santri kelas XII MA KMI pada acara yang mengharukan tersebut.

“Selamat dan sukses kepada kakak kelas XII MA KMI atas perjuangannya menyelesaikan pendidikan di Perguruan Diniyyah Puteri. Saya sebagai perwakilan adik kelas meminta maaf kepada kakak kelas XII jika ada kata dan perbuatan yang kurang baik selama kita bersama di asrama ataupun di sekolah. Semoga kelas XII MA KMI yang akan meninggalkan Diniyyah Puteri mendapatkan kesuksesan di luar sana. Kami juga berharap bisa diberikan kemudahan, kesabaran serta kelancaran dalam menyelesaikan pendidikan kami di sini,” ujar Dina. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News Reporter)

You are here: Home News and Events