Hiking Literasi Santri Diniyyah Puteri ke Kota Padang
DiniyyahLiteracy Center (DLC) Diniyyah Puteri Padang Panjangmerupakan salah satu unit otonom yang ada di Perguruan Diniyyah Puteri. Unit ini mengampu bidang literasi. Berbagai program diadakan oleh DLC guna penunjang literasisantriDiniyyah Puteri. Salah satunya yaitu program HikingLiterasi.
Hiking Literasi merupakan program rutin yang diadakan DLC untuk santri Diniyyah News Teen (Dinteen) binaan DLC khusus bidang menulis. Kegiatan ini diadakan di 3 kota yakni Padang Panjang, Bukittinggi, dan Padang.
Jum’at (29/9/23) program Hiking Literasi dilaksanakan di Kota Padang dengan 21 orang peserta beserta pembimbing. Sebelum turun ke lapangan, semua peserta diwajibkan membaca beberapa artikel terkait rute yang akan dikunjungi. Diantaranya, Museum Adityawarman, Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, Pasar Tanah Kongsi, Kota Tua, Jembatan Siti Nurbaya, Bukit Gado-gado, dan Gunung Padang.
Manager DLC, Riki Eka Putra, ST menjelaskan hikingliterasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para santri terhadap berbagai lokasi di sekitarnya. Selain diwajibkan membaca berbagai artikel sebelum berangkat, peserta harus mengamati dan melakukan wawancara dengan warga sekitar untuk menggali informasi lebih dalam.
Beliau menambahkan bahwa setelah mengikuti hiking, peserta akan diberi tugas membuat sebuah tulisan tentang permasalahan yang ditemukan di lapangan dan solusi yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya.
“Membaca saja tak cukup. Seorang santri yang cerdas harus bisa menggali masalah yang ada di sekitarnya dan menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal itu tentu harus berdasarkan dengan apa yang ia baca dan saksikan di lapangan,” ujar Riki Eka Putra yang juga seorang penulis. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News)
Santri MTsS DMP Diniyyah Puteri Juara Berpantun Tingkat Sumbar
Afifah Alkhalifi Fahmi, santri Madrasah Tsanawiyyah Swasta Diniyyah Menengah Pertama (MTsS DMP) Diniyyah Puteri Padang Panjang, meraih juara Harapan 1 pada ajang Lomba Berpantun yang dilaksanakan oleh Komunitas Tanah Ombak Padang (20/9/23). Kegiatan yang dilaksanakan di Sekretariat Tanah Ombak ini berlangusng dari pukul 08:00-12:00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa SMP/MTs sederajat se-Sumatera Barat. Lomba memiliki dua tahap. Pertama, pemilihan 20 besar secara onlinedengan mengirimkan vidio berpantun yang berdurasi 1 hingga 3 menit ke formpendaftaran lomba.
Setelah diseleksi dan mendapatkan 20 peserta terbaik, para finalis diundang ke Tanah Ombak. Masing-masing finalis membaca pantun di depan semua peserta dan undangan tanpa teks. Dari 20 finalis, dipilih lima orang pemenang dari juara 1 hingga Harapan 2.
“Saat tau bahwa lolos 20 besar, saya langsung mempersiapkan diri dengan berlatih pantun terus menerus bersama pelatih. Alhamdullilah pada hari perlombaan yang secara langsung tampil di depan semua peserta, saya bisa tampil maksimal dan semuanya berjalan lancar walaupun ada sedikit kesalahan karena lupa. Namun saya sangat senang karena berhasil menjadi salah satu juara.” Terang Afifah Alkhalifi Fahmi saat ditanya bagaiman perasannya menjadi salah satu pemenang dalam lomba berpantun ini.(Rahmi Yulianti/Diniyyah News)
Workshop Kepenulisan Santri Diniyyah Puteri Bersama Gramedia
Diniyyah Literacy Center, Divisi Otonom Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang yang bergerak khusus di bidang literasi mengadakan Workshop Kepenulisan bersama Penerbit Gramedia. Yang merupakan bagian dari program Ngaji Literasi, Gramedia. Ngaji Literasi sendiri merupakan program untuk meningkatkan literasi di kalangan santri.
Workshop ini diikuti oleh 30 santri Madrasah Kulliyatul Mu’allimat El Islamiyah (MAS KMI) Diniyyah Puteri Padang Panjang yang dilaksanakan di Aula Zainuddin Labay El Yunusy pada Kamis (03/08/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi para santri dalam menulis buku serta menjelaskan proses penerbitan buku. Workshop ini menghadirkan narasumber berpengalaman dalam penulisan dan penerbitan buku.
Narasumber pertama, Yusrina Sri, Penulis National Best Seller Gramedia, penulis buku Tenanglah Ada Allah, Ini Cuma Dunia dan banyak buku Best Seller lainnya. Yusrina Sri mengangkat topik “Ternyata Menulis Itu Mudah”
Melalui pemaparannya pada workshop kali ini Yusrina Sri menjelaskan alasan kenapa menulis itu mudah serta keinginan dan perjalanan panjang Yusrina Sri dalam menulis. Ia juga berpesan bahwa perlunya niat yang kuat dalam memulai langkah menjadi penulis serta mental dan mindset yang harus dimiliki seorang penulis.
Acara dilanjutkan pemaparan dari Narasumber kedua, Farah Rizky, Editor Elex Media Komputindo. Farah menjelaskan mengenai proses penerbitan buku kepada para santri yang hadir serta membagikan tips dan trik agar naskah bisa dilirik oleh redaksi. Ia juga berpesan bahwa pada akhirnya tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai.
Workshop ini juga diisi dengan praktek langsung dimana para peserta diajak menulis oleh Yusrina Sri serta dilanjutklan dengan sesi tanya jawab oleh para peserta workshop. Para peserta antusias dalam bertanya mulai dari perihal motivasi dan pengalaman menulis hingga buku yang menarik di mata redaksi. Peserta yang berpartisipasi aktif dihadiahi bingkisan menarik berupa planner book dan buku berjudul Peradaban Sarung. Acara ditutup dengan kegiatan foto bersama.(TasyaSabila/DiniyyahNewsTeeen)
Peluncuran Buku “Hampa dan Peluk dari Jauh” Telisik Buku Self Healing dari Seorang Guru
Buku Hampa karya Damalin Basa dan Peluk dan Jauh karya Yusrina Sri secara resmi diluncurkan di Aula Zainuddin Labay El Yunusy Padang Panjang, pada Kamis (03/08/2023). Sebagai seorang guru yang telah lama mengajar menulis di Pondok Pesantren Riki Eka Putra yang memiliki nama pena Damalin Basa menyadari bahwa pentingnya untuk menulis sebuah buku yang membantu seseorang untuk keluar dari rasa hampanya. Beliau mengakui bahwa buku ini merupakan kisah yang dialaminya sendiri serta merangkum kisah orang-orang yang ia temui di kesehariannya mengajar menulis di Perguruan Diniyyah Puteri.
Melihat banyaknya permasalahan di keseharian yang sering kali membuat seseorang merasa hampa sehingga diperlukan sebuah buku yang dapat menjadi obat agar seseorang tersebut pulih. Hal inilah yang menjadi inspirasi bsar Damalin Basa menulis bukunya yang diterbitkan oleh Quanta, Gramedia.
Damalin Basa yang merupakan Manager Diniyyah Literacy Center berpesan, “Hal terpenting dari seseorang untuk seseorang mampu bekerja dan belajar dengan nyaman dan bertabur prestasi adalah ia harus mampu membebaskan dirnya dari rasa hampa. Penulis kelahiran Lubuk Sikaping ini menyadari bahwa banyak persoalan yang membuat seseorang merasa hampa oleh sebab itu perlu untuk keluar dari perasaan tersebut agar hidup terasa lebih bahagia.
Sama halnya dengan Yusrina Sri, Buku yang berjudul Peluk dari Jauh juga merupakan buku self healing yang ia buat untuk memeluk orang-oranmg yang sedang berusaha keluar dari ujian hidupnya. Saat peluncuran bukunya diakui oleh Yusrina Sri bahwa ia tidak mampu memeluk semua orang yang sedang berjuang mengalami setiap permasalahn hidupnya oleh karena itu ia membuat buku Peluk dari Jauh.
Yusrina Sri yang juga seorang guru ini berharap buku yang ia tulis dapat menjadi teman pulih dan menemani banyak orang bertumbuh dan berharap setelah membaca buku ini setiap pembaca berangkulan dan bergandengan tangan menyembuhkan diri mereka.
Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan El Muhammady, Direktur Diniyyah Literacy Center, Fauzi Fauzal El Muhammady,Lc.,S.Fils, Ketua Program Ngaji Literasi Gramedia, Budi Yana, serta seluruh guru, karyawan dan santri Diniyyah Puteri. Setelah peluncuran buku acara dilanjutkan dengan tanya jawab antara penulis dengan peserta serta ditutup dengan pemberian Cendera Mata oleh pihak Gramedia pada Perguruan Diniyyah Puteri.
Fauziah Fauzan El Muhammady,SE.,Akt.,M.Si Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri mengungkapkan rasa bangga dan senangnya atas peluncuran dua buku ini. Terlebih Buku Hampa karya Damalin Basa yang memang lahir dari aktivitas dan keseharian penulis saat mengabdi di Diniyyah Puteri. Beliau berpesan, “Seseorang menulis itu karena ada yang menggelitik di dalam hatinya. Oleh sebab itu sangat penting untuk menuangkan pikiran kita ke dalam sebuah tulisan” (TasyaSabila/DiniyyahNewsTeen)