Padang Panjang- 29 Instruktur Bahasa Arab junior dan senior dilantik pada Kamis kemarin, (28/04/2016). Acara tersebut diadakan oleh Diniyyah Arabic Centre (DAC). Dilaksanakan di Aula Zainuddin Labay Perguruan Diniyyah Puteri pada jam 13.30 WIB hingga 17.30 WIB. Selain acara pelantikan, DAC juga memberikan apresiasi berupa hadiah kepada pemenang lomba yang digelar di asrama santri sebelumnya. Acara itu bertemakan nassyat akbar(acara besar).
Ustadz Indra Legiono,Lc.Dipl, koordinator DAC menyampaikan tentang perkembangan Bahasa Arab santri Diniyyah Puteri ketika memberikan kata sambutan pada acara akbar tersebut.
“Saat ini kemampuan berbahasa Arab santri sudah mulai meningkat secara perlahan,” ujarnya.
Para Instruktur Bahasa Arab tersebut dilantik langsung oleh kepala Departemen Sumber Daya Manusia (SDM), Bapak Fauzi Fauzan, Lc, S.Fils.I. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi Motivasi Bahasa Arab dari Ustadz Yendri Junaidi, Lc, MA.
Materi yang disampaikan diantaranya adalah bahwa Bahasa Arab itu kaya akan kosa kata, kemudian juga merupakan bahasa Syurga, bahasa Al-Qur’an, dan bahasa Hadist. Ustadz Yendri pun mengatakan, banyak orang yang bisa menterjemahkan Kitab Gundul namun mereka tidak bisa berbicara dalam Bahasa Arab. Saat ini yang kita butuhkan disini adalah kemampuan berbicara dengan Bahasa Arab.
Tismaniar sebagai instruktur Bahasa Arab senior menuturkan, ketika kegiatan itu berlangsung terlihat kekompakkan diantara instruktur. Selain itu, potensi dan minat santri Diniyyah Puteri dalam berbahasa Arab juga terlihat saat acara tersebut.
“Alhamdulillah, acara tersebut berjalan lancar, mulai dari mendekor sampai akhir acara. Santri pun menampilkan kemampuannya berdrama, puisi, nasyid, bercerita, dan pantonim dalam Bahasa Arab dengan baik. Kita berharap bisa meningkatkan penggunaan Bahasa Arab santri dilingkungan Diniyyah Puteri maupun di luar,” ungkap Hajizah, Instruktur Senior Bahasa Arab di Diniyyah Puteri yang juga merupakan mahasiswi STIT Diniyyah Puteri itu. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News Reporter)
Washington DC - Pondok pesantren di Indonesia bisa menjadi model bagi pendidikan Islam di negara lain. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu umum yang dapat berkompetisi dengan institusi pendidikan formal lainnya.
Tak lain adalah Utusan Khusus Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk Komunitas Muslim, Shaarik H. Zafar, yang menyampaikan tersebut. Shaarik yang berasal dari Pakistan itu mengaku takjub dengan pola pendidikan pesantren di Indonesia.
"Apa yang ada di Indonesia bisa menjadi model untuk diekspor ke negara-negara lain," kata Shaarik dalam perbincangan bersama pemimpin Perguruan Diniyyah Putri di Sumatera Barat, Fauziah Fauzan, dan tokoh Islam Indonesia di AS, Shamsi Ali, di kantor Kemlu AS, Washington DC, Selasa (26/4/2016).
Shaarik juga mengapresiasi karakter keislaman di Indonesia yang toleran. Menurutnya, Indonesia dapat lebih vokal dalam menyuarakan wacana keislaman di level global supaya komunitas internasional lebih mengenal wajah Islam yang sesungguhnya.
"Saya tahu kita diajarkan untuk rendah hati. Tapi dalam hal ini saya pikir Indonesia perlu lebih lantang," kata Shaarik yang pernah berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan kalangan agamawan ini.
Penghargaan terhadap pesantren juga datang dari Dr. Jonathan A. Brown, Direktur Alwaleed bin Talal Center for Muslim Christian Understanding di Georgetown University, usai mendengar penjelasan Fauziah mengenai pesantren yang diasuhnya. Pesantren itu sendiri telah berdiri sejak 1923 dan saat ini memiliki 1100 santri yang kesemuanya perempuan.
"Ini sangat menarik dan luar biasa. Saya ingin sekali berkunjung ke sana," kata Dr. Brown.
Selama dua minggu, Fauziah Fauzan dan Shamsi Ali dijadwalkan berkeliling Amerika guna bertemu tokoh-tokoh dan kelompok masyarakat. Acara yang difasilitasi oleh Perwakilan-perwakilan RI di AS itu bertujuan untuk mempromosikan Islam yang berkarakter keindonesiaan di kalangan masyarakat AS. (imk/imk)
Sumber : Detik.com
Padang Panjang-Akademi Sahur Indosiar (AKSI) kembali mencari pemuda dan pemudi berbakat dalam berdakwah. Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang pun kembali dipilih sebagai tempat audisi untuk daerah Sumatera Barat di tahun 2016 ini. Rabu, 20 April 2016 lalu, audisi AKSI dilaksanakan di Gedung Zainuddin Labay El Yunusy Padang Panjang. Acara yang dimulai pada jam 09.00 WIB hingga jam 15.30 WIB tersebut diselenggarakan langsung oleh tim Indosiar dan dibantu oleh tim dari Diniyyah Training Centre (DTC) Perguruan Diniyyah Puteri. Program AKSI ini akan ditayangkan pada setiap malam bulan Ramadhan.
Audisi ini bertujuan sebagai ajang pencarian bakat bagi da’i dan dai’ah berbakat dari seluruh pelosok Indonesia, salah satunya di Sumatera Barat. Selain itu juga untuk membangun jiwa dakwah para generasi muda Islam yang akan mengajak pada amal ma’ruf nahi mungkar. Seleksi Rabu kemaren, mahasiswi STIT Diniyyah Puteri, Resti Khairunnisa dan santri kelas XI MA KMI bernama Restu Mardhotillah berhasil lolos pada tahap lima besar. Mereka telah mengikuti tahap interview pada hari itu juga. Semoga mereka bisa mewakili Diniyyah Puteri untuk Sumbar pada ajang bergengsi tersebut.
Peserta yang berpartisipasi dalam audisi kali ini berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Seluruh peserta berjumlah 56 orang yang merupakan utusan dari beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Sumatera Barat, diantaranya MA KMI Diniyyah Puteri, Ponpes Syeh M. Djamil Jaho, Ponpes Serambi Mekkah, SMA Raudhatul Jannah Payakumbuh, STIT Diniyyah Puteri, Madrasah Tarbiyah Islamiah Candung, UNP, IAIN Batusangkar, dan lainnya. Para peserta sangat antusias mengikuti audisi tersebut, meskipun harus antri berjam-jam untuk menunggu giliran masing-masing.
Acara berlangsung dengan lancar dan tertib. Setiap peserta diberi waktu 3 menit untuk menampilkan tausiyahnya masing-masing. Penampilan diberikan dengan berbagai konsep dan metode yang menarik, sehingga audisi tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton.
“Saya senang sekali bisa mengikuti audisi AKSI ini. Alhamdulillah saya terpilih menjadi 5 besar. Saya berharap bisa memberikan penampilan yang terbaik nantinya,” ungkap salah satu peserta audisi bernama Elfina Yunus, mewakili Ponpes Syekh M. Djamil Jaho, Kab. Tanah Datar.
Resti Khairunnisa, mahasiswi STIT Diniyyah Puteri menjadi tertantang untuk bisa meneruskan perjuangan seniornya, Rahmani yang lolos AKSI 2015. Serta menjadi pendakwah yang mengajak umat Islam kepada jalan yang benar dan contoh bagi teman-temannya.
Audisi ini dapat menjadi salah satu ajang yang bisa menyadarkan para generasi muda bangsa sebagai mujahid Allah SWT. Harapannya semakin banyak para pemuda yang semangat berdakwah untuk menyelamatkan manusia dari segala permainan dunia yang fana’ ini. Semoga da’i dan dai‘ah dari Sumatera Barat yang lolos menjadi peserta AKSI 2016 bisa membawa nama baik Sumbar, serta memberikan penampilan terbaik nantinya. Bukan hanya di AKSI 2016 saja, namun selalu menjadi pendakwah di tengah-tengah masyarakat Indonesia bahkan untuk umat seluruh dunia. Amin. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News Reporter)
Dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris santri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, beserta staf dan karyawan di lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri, khususnya kemampuan dalam berekspresi dan unjuk kreatifitas, Diniyyah English Centre (DEC) bersama Dynamic English Course laksanakan English Performance untuk santri dan karyawan Diniyyah Puteri (14/04). Acara yang selalu diadakan setiap tahun ini dilaksanakan di aula Zainudin Labay El-Yunusy Diniyyah Puteri.
Acara tersebut dibuka oleh Direktur Diniyyah English Centre (DEC), Ibu Dra. Dartini, M.Pd. Dalam sambutan berbahasa Inggris tersebut, Ibu Dartini menyampaikan rasa bahagia dengan terlaksananya english performence ini. Kemudian juga memberitahu kepada audience tentang program yang telah dilaksanakan oleh DEC seperti, penulisan jurnal setiap minggu dalam Bahasa Inggris yang ditulis santri, kegiatan morning class, evening class, dan english untuk karyawan.
Miss Refna Nelmi, ST., Direktur Dynamic English Course (DEC) mengungkapkan rasa terima kasih kepada panitia dari DEC, dan juga seluruh instruktur yang telah bekerjasama dalam mempersiapkan kegiatan itu. Miss Mimi berharap english performance tahun depan bisa lebih baik lagi, serta berpesan kepada instruktur untuk selalu mempraktekkan english dalam setiap aktivitas mereka.
“Saya senang sekali dipilih untuk menampilkan kemampuan dalam Bahasa Inggris. Sebelumnya saya dan teman-teman juga berlatih dengan Instruktur Bahasa Inggris sesuai penampilan masing-masing grup. Ada yang menampilkan mini drama, sing a song, funny drama, talkshow, dan lainnya. Selain itu kami juga terhibur dengan penampilan dari karyawan perguruan Diniyyah Puteri yang juga menarik,” ungkap Fiona Kemala Renata, santri kelas VIII MTs DMP Diniyyah Puteri. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News Reporter)