Padang Panjang-Santri kelas XI dan XII MAS KMI Diniyyah Puteri antusias mengikuti english camp. Program yang diampu oleh Diniyyah English Centre (DEC) dan Dynamic English Courses tersebut berlangsung selama dua minggu. 112 santri yang menjadi peserta english camp tersebut diliburkan dari semua aktifitas sekolah. Mereka fokus mengikuti kegiatan english camp setiap harinya, dimulai dari jam 06.30 WIB hingga jam 21.00 WIB.
Walidatur Raida, panitia english camp menjelaskan rangkaian kegiatan dari program itu dimulai dengan kelas expression dengan instruktur masing-masing selama 90 menit. Kemudian istirahat 30 menit dan dilanjutkan dengan kelas vocabulary, pronounciation, dan mini drama. Setelah shalat Dzuhur, santri diberi waktu untuk tidur siang. Selanjutnya santri diberikan berbagai game yang dapat memacu mereka dalam berbahasa Inggris. Selain itu peserta juga mendapatkan kelas talking time. Santri menampilkan performance setiap malamnya dan menulis jurnal harian dalam bahasa Inggris.
“Saya dan teman-teman merasa senang bisa mengikuti english camp ini. Meskipun terkadang kita merasa lelah, namun para instruktur memiliki metode mengajar yang bisa mengembalikan semangat kita. Menariknya lagi, kita juga belajar di luar Diniyyah Puteri, seperti ke Diniyyah Agro Wisata (DAW) dan Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) Padang Panjang,” ungkap bahagia Syifa Zahra Salsabila kelas XI MAS KMI Diniyyah Puteri.
Direktur Dynamic English Course, miss Refna Nelmi ikut bahagia dan memberi respon positif kepada para instruktur dengan hasil dari program english camp tersebut.
“Alhamdulillah program kita ini berjalan lancar dan memuaskan. Kita bisa lihat dari progres para santri saat interview dalam bahasa Inggris dengan berbagai unit di Diniyyah Puteri. Kemudian santri juga mulai percaya diri saat menampilkan berbagai performance dalam bahasa Inggris saat acara penutupan english camp. Kita akan selalu melakukan perbaikan program ini untuk kedepannya,” ujar Miss Refna Nelmi saat meeting dengan para instruktur setelah acara penutupan selesai. (Jummiati Oktariana/Diniyyah Reporter)
Nagari Pasar Muara Labuh, Kec. Sungai Pagu, Kab. Solok Selatan, Sumatera Barat menjadi pusat kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) mahasiswi semester VII Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padangpanjang. Kegiatan yang dimulai hari Minggu, 31 Juli 2016 tersebut diikuti oleh 13 orang mahasiswi. Jarak tempuh yang jauh dan melewati kondisi geografis yang beragam menjadikan perjalanan kegiatan Program Pengabdian Masyarakat untuk Mahasiswi kali ini amat sangat berkesan, ucap dosen pembimbing lapangan sekaligus kepala bidang LP2M STIT Diniyyah Puteri, Taufik Rahman, S.Pd.I., MA.
Kedatangan para mahasiswi disambut hangat oleh penduduk sekitar tempat tinggal yang berada di Jorong Bariang Rao-Rao, Nagari Koto Baru, Kec. Sungai Pagu. Alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, tokoh masyarakat, dan penduduk serta Mahasiswi IAIN Imam Bonjol yang juga sedang melaksanakan KKN berkumpul bersama setelah melaksanakan sholat Maghrib berjamaah di Mushalla Nurul Ikhlas dalam rangka serah terima kehadiran para mahasiswi. Dilanjutkan dengan agenda serah terima mahasiswi dari pihak kampus kepada pemerintah daerah pada hari Senin, 1 Agustus 2016 di Kantor Bupati Kabupaten Solok Selatan. Mahasiswi diterima langsung oleh Bapak Sekretaris Daerah dan Bapak Kepala Bidang BPM Kab. Solok Selatan serta para Perangkat Dinas di Kantor Bupati Kabupaten Solok Selatan.
Kegiatan yang dilakukan selama PPM beragam, diantaranya melaksanakan sholat Shubuh berjamaah, kultum, lalu dilanjutkan dengan kegiatan pengabdian di sekolah-sekolah seperti TK/RA/Kelompok Bermain, SDIT, SMP/MTs/MTI, MAN sederajat. Adapun bentuk pengabdian yang dilakukan di lembaga pendidikan tersebut adalah mengajar, mengisi kegiatan ekstrakurikuler, menggantikan jadwal mengajar guru, melakukan bimbingan Tahsin dan Tahfidz, mengisi kegiatan Forum Annisa dan Pramuka. Selain bertugas di sekolah-sekolah, setiap harinya secara bergiliran mahasiswi magang di Kantor Wali Nagari Pasar Muara Labuh untuk ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Kanagarian. Lalu jeda untuk persiapan mengajar di MDA mulai pukul 15.00 WIB hingga menjelang Maghrib. Setelah sholat Maghrib dilanjutkan dengan kultum di masjid dan mushalla yang dilanjutkan dengan TPQ. Selain itu terdapat kegiatan insidentil yang dilaksanakan berupa mengisi wirid remaja, pengajian, majelis taklim, dan ramah tamah ke masyarakat sekitar.
Seluruh mahasiswi berterima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Solok Selatan serta seluruh elemen masyarakat, khususnya masyarakat Jorong Bariang Rao-Rao dan masyarakat Nagari Pasar Muara Labuh yang menjadi tempat pusat kegiatan. (Resti Chairunisa/Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang)
Padang Panjang- Rabu, 27 Juli, Perguruan Diniyyah Puteri kedatangan tamu dari Andalusia yang berbagi cerita tentang perkembangan Islam di Andalusia saat ini. Acara yang bernuansa internasional tersebut berlangsung dari jam 08.30 WIB hingga 12.00 WIB di aula Zainuddin Labay El-Yunusi.
Acara met the guest from Andalusia itu membahas tentang keberadaan Islam di Andalusia, Spanyol. Narasumber dalam kegiatan tersebut bernama Mr. Yasin yang merupakan seorang sejarawan Islam di Andalusia. Kegiatan itu diikuti oleh santri Diniyyah Puteri, guru, dosen dan mahasiswi di lingkungan Diniyyah Puteri.
“Acara ini sebenarnya sudah terjadwal dalam rangkaian kegiatan english camp yang sedang kita laksanakan di Diniyyah Puteri saat ini. Kegiatan itu merupakan program dari Diniyyah English Centre (DEC) untuk santri kelas IX dan XII MA KMI. Tujuan kita adalah melatih santri agar terbiasa mendengar Bahasa Inggris. Kita juga berharap acara ini bisa membuat santri lebih antusias belajar Bahasa Inggris,” ungkap Sucia Febrawati, mahasiswi STIT Diniyyah Puteri yang juga merupakan salah satu Instruktur Bahasa Inggris di Diniyyah Puteri.
Ibu Rasyidah Z.Day, kepala sekolah SMP DMP Diniyyah Puteri merasa beruntung bisa berkesempatan hadir dalam acara itu. Beliau mengungkapkan banyak hal yang disampaikan Mr. Yasin tentang muslim di Andalusia saat ini. Begitu juga tentang kota-kota yang pernah menjadi sejarah Islam seperti, Cordova, Granada, Sevilla, dan Toledo. Meski sekarang hanya tinggal Cordova. Mirisnya lagi Muslim di Andalusia saat ini kekurangan tenaga pengajar perempuan. Hal itu membuat narasumber kagum dengan Diniyyah Puteri yang bisa melahirkan para pengajar perempuan.
“Saya sangat tertarik dengan sejarah perkembangan Islam di Andalusia, Spanyol. Hal yang menyedihkan dalam pendidikan Islam di Spanyol saat ini salah satunya adalah karena buku-buku berbahasa Arab yang pernah diterjemahkan oleh Islam Andalusia, dibuang ke sungai oleh orang-orang yang menentang Islam. Namun, saya bahagia mendengar informasi dari Mr. Yasin bahwa kini setiap minggunya ada orang yang menjadi muallaf. Semoga umat Islam bisa kembali merebut kejayaannya seperti yang tertulis di sejarah-sejarah Islam. Amin,” ujar Rizna Anisa Rizal, santri kelas XI MA KMI Diniyyah Puteri. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News Reporter)
Padang Panjang-Diniyyah English Centre (DEC) mengadakan kegiatan english camp untuk santri Diniyyah Puteri. Kegiatan itu khusus bagi santri kelas XI dan XII MA KMI Diniyyah Puteri. Kegiatan camp akan berlangsung selama dua minggu yang dimulai dari tanggal 24 Juni sampai 4 Agustus 2016. Kegiatan itu dimulai dengan acara pembukaan di aula Zainuddin Labay El-Yunusi. Opening tersebut diikuti oleh seluruh santri MA KMI Diniyyah Puteri, para instruktur dan tim DEC. Acara english camp dibuka langsung oleh pimpinan Diniyyah Puteri, Ibu Fauziah Fauzan El-Muhammady, SE, Akt, M.Si.
Direktur DEC, Mrs. Dartini mengungkapkan, kegiatan ini akan sangat menyenangkan. Santri akan belajar Bahasa Inggris yang bisa langsung dipraktekkan dalam keseharian mereka. Selama dua minggu, santri diwajibkan berbahasa Inggris. Mrs. Dartini juga menjelaskan materi yang diberikan selama camp seperti, ekspression sehari-hari, vocabulary, talking time, pronounciation, dan english game. Santri dibagi menjadi beberapa group dan akan dibimbing oleh instrukturnya masing-masing. Semua materi tersebut akan menunjang santri lebih aktif dalam berbahasa Inggris.
“Jika kita ingin menggenggam dunia, maka harus menguasai Bahasa Inggris. Selain itu di Diniyyah Puteri kita juga membimbing santri untuk berbahasa Arab dan france. Santri wajib mengikuti english camp ini, karena mereka akan membutuhkannya untuk mengembangkan sayap mereka ke seluruh belahan dunia. Jadi no talk by english,” pungkas Ibu Fauziah Fauzan saat membuka kegiatan english camp tersebut.
Mutia Anjela, santri kelas XI MA KMI Diniyyah Puteri merasa sangat beruntung bisa mengikuti english camp ini. Mutia berharap dengan adanya program ini bisa meningkatkan kemampuannya dalam Bahasa Inggris.
“I think the program is great and make me actively speak English,” ungkap Mutia. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News Reporter)