Ilmu tidak hanya didapatkan dari dalam sekolah saja, tetapi bisa pula diperoleh dari luar sekolah. Metode pembelajaran di luar lingkungan sekolah ini juga sangat berpengaruh pada perkembangan otak anak. Terutama anak usia dini hingga sekolah dasar, yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu kebutuhan sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada obyek-obyek konkrit yang dialaminya. Mereka akan lebih mudah mengerti dan ingat dengan semua pelajaran yang dilihat secara langsung.
Seperti yang dilakukan oleh siswa kelas 3 Madrasah Ibtidaiyyah Rahmah El Yunusiyyah (MI REY) Padang Panjang pada hari Rabu tanggal 16 November 2016. Pihak sekolah mengajak murid-muridnya untuk berwisata sambil belajar di luar sekolah. Kegiatan yang bernama “Puncak Tema” ini dilaksanakan dilima tempat, yaitu Perpustakaan Daerah, Balai Benih Ikan, Peternakan Sapi, Mifan, dan yang terakhir ke Mega Mendung. Kegiatan ini diikuti oleh 56 siswa kelas 3A dan 3B serta didampingi oleh 5 orang guru.
Tempat pertama yang dikunjungi adalah Perpustakaan Daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan anak agar suka membaca banyak buku, baik dengan membeli maupun membacanya di pustaka. Tidak hanya itu, para murid juga diajak berkeliling melihat-lihat galeri yang ada di pustaka. Mereka dapat mengetahui tentang sejarah-sejarah, termasuk melihat surat bunda Rahmah El Yunusiyyah Pendiri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang kepada Buya Hamka. Tempat kedua yang menjadi tujuan adalah Balai Benih Ikan yang berada di Ekor Lubuk. Anak-anak diajarkan bagaimana cara pembenihan ikan sampai penjualannya. Lokasi ketiga ialah peternakan sapi di Silaing Bawah. Ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak bagaimana cara menternak sapi perah yang baik hingga menghasilkan susu berkualitas, seperti yang sering mereka minum. Keempat adalah berkunjung ke Mifan. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan adat-adat dan budaya-budaya yang ada di Minangkabau. Tujuan wisata sambil belajar terakhir adalah ke Mega Mendung untuk olah raga agar tubuh menjadi sehat, kemudian berenang untuk meningkatkan sistim motorik anak.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak, karena mereka bisa lebih mengerti dan lebih senang dengan cara belajar secara konkrit dan sambil bermain. Harapan saya kedepannya mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut dan anak-anak enjoy dalam belajar,” tutur Marlena, kepala MI Diniyyah Puteri REY Padang Panjang.(Bona Ligusti/Diniyyah News Reporter)
Sambutan dan Expose dari Pimpinan Diniyyah Puteri Ibu Fauziah Fauzan El-Muhammady, SE, Akt, MSi
Padang Panjang- Sekolah khusus puteri pertama di Indonesia, Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang telah mencapai usia 93 tahun tepat pada tanggal 1 November 2016. Berbagai acara telah digelar semenjak tanggal 31 Oktober 2016 lalu dalam rangka memeriahkan milad Diniyyah Puteri. Resepsi milad dengan tema mendidik generasi membangun negri menjadi puncak kemeriahan milad Diniyyah Puteri, Sabtu (05/11/16). Resepsi tersebut dilaksanakan di aula Zainuddin Labay El-Yunussiy. Dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Bapak Sony Budaya Putra, Ap,M.Si, Kapolres Padang Panjang Bapak AKBP Cepi Noval, S.I.K, Kepala Kantor Kementrian Agama Padang Panjang Bapak Drs.Alizar Chan, M.Ag, Ketua Yayasan Rahmah El-Yunusiyyah Bapak Prof. Nadhirman Haska, APU, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Ibu Fauziah Fauzan El-Muhammady, SE, Akt, MSi, Ketua Umum Organisasi Alumni Diniyyah Puteri IKD Pusat Ibu Nurhayati Subakat, alumni Diniyyah Puteri, para tamu undangan, beberapa orang tua santri dan seluruh keluarga Diniyyah Puteri.
Resepsi tersebut diawali dengan persembahan drum band dan penampilan talempong santri Diniyyah Puteri. Selain itu para tamu yang hadir juga dihibur dengan penampilan seni budaya dan paduan suara dari para santri Diniyyah Puteri yang terlatih.
“Selamat milad yang ke 93 tahun untuk Diniyyah Puteri, dimana perguruan ini merupakan sekolah khusus pertama di Indonesia. Ucapan terimakasih untuk Perguruan Diniyyah Puteri yang telah bisa mengantarkan para santrinya menjadi orang yang bermanfaat untuk masyarakan maupun nusa dan bangsa. Telah banyak alumni dari sekolah ini yang menjadi orang luar biasa, diantaranya menjadi anggota dewan, mendirikan Diniyyah Puteri di Jambi, pemilik Citra Swalayan Padang, dan sebagainya. Dengan semangat, Insyaallah 10 tahun kedepan ekonomi bisa ditangan kita,” ungkap Ketua Umum IKD Pusat Ibu Nurhayati Subakat, alumni Diniyyah Puteri yang merupakan Fonder of Wardah Cosmetik.
Pimpinan perguruan Diniyyah Puteri, Ibu Fauziah Fauzan El- Muhammady, SE, Akt, M.Si menjelaskan perjalanan Diniyyah Puteri dari awal didirikan oleh Bunda Rahmah El-Yunussiyah tahun 1923, hingga kepemimpinannya sampai sekarang ini. Ibu Fauziah menegaskan bahwa santri Diniyyah Puteri harus menjadi muslimah sejati dengan semangat jihadnya yang tinggi sehingga mampu menaklukkan dunia meraih surga.
Penyerahan hadiah kepada pemenang lomba menulis dalam rangka milad Diniyyah Puteri ke 93
Acara itu juga menjadi ajang memberikan penghargaan kepada para pemenang lomba menulis yang diadakan oleh Diniyyah Reserch Centre (DRC) untuk santri dan orang tua santri, dalam rangka milad Diniyyah Puteri. Bapak Fauzi Fauzan, Direktur DRC membacakan sinopsis tulisan para pemenang serta penyampaian nama pemenang. Kategori pemenang penulis profesional dengan tema Bunda Rahmah El-Yunusiyyah di raih oleh Fathia kelas VII MTs DMP. Pemenang penulis pemula dengan tema Diniyyah Puteri deberikan kepada Adhifa Azra santri kelas X MA KMI. Tiga penghargaan juga diberikan untuk kategori orang tua dengan tema anakku dan Diniyyah Puteri.
“Senangnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Orang tua akan sangat senang dan bangga atas penghargaan yang saya dapat ini. Prestasi ini merupakan hasil dari perjuangan saya dalam menghasilkan tulisan untuk perlombaan itu.Terimakasih kepada DRC yang telah memberikan kesempatan yang luarbiasa ini,” ujar Adhifa Azra, pemenang menulis kategori penulis pemula.
Alumni Diniyyah Puteri bersama guru yang akan diberangkatkan umrah
Penghunjung acara, para alumni Diniyyah Puteri angkatan 1983 dan 1986 yang diwakili oleh Ibu Yentri mengumumkan, bahwa mereka akan memberangkatkan dua orang guru Diniyyah Puteri untuk umrah di tahun ini. (Jummiati Oktariana, Fitri/Diniyyah News Reporter)
Dalam memperingati milad Diniyyah Puteri yang ke 93, STIT Diniyyah Puteri mengadakan seminar bertaraf Internasional. Seminar bahasa Arab tersebut bertemakan Problematika dan Solusi Pengajaran Bahasa Arab bagi Non Native Speaker, Kamis, 3 November 2016, dilaksanakan di aula Zainuddin Labay El Yunussy. Acara ini tidak terlepas dari kepanitiaan yang didominasi oleh mahasiswi STIT, dan juga para dosen. Seminar itu dihadiri oleh mahasiswa, guru Bahasa Arab, Pimpinan Pondok Pesantren, dosen, Dekan dan Rektor yang berasal dari berbagai Pondok Pesantren dan perguruan tinggi Islam di Sumatera Barat. Seminar juga diramaikan oleh peserta internal yang berada di lingkungan Diniyyah Puteri.
Narasumber dalam seminar itu berasal dari Maroko, Tahiland dan Indonesia. Dr. Eka Putra Wirman, LC, MA yang merupakan Rektor IAIN Imam Bonjol Padang menjadi keynote speaker dalam kegiatan itu. Narasumber pertama merupakan Prof.Dr.Munadhil Abdul Aziz yang merupakan Guru Besar Ilmu Bahasa Arab Universitas Ibnu Thufail, Maroko. Narasumber kedua Dr. Muhammad Luthfi Uma yang merupakan Dosen Universitas Fatani, Thailand. Selanjutnya narasumber yang merupakan Guru Besar Bahasa Arab IAIN Imam Bonjol, Padang Prof.Dr. Masnal Zajuli,MA. Dosen STIT Diniyyah Puteri, Ustadz Yendri Junaidi, Lc, MAmenjadi moderator dalam seminar tersebut.
Bersama narasumber dari Maroko Bapak Prof.Dr.Munadhil Abdul Aziz
Bersama narasumber dari Thailand Bapak Dr. Muhammad Luthfi Uma
“Acara ini sangat bagus, kami dari Bukittinggi sangat senang berkesempatan datang ke Diniyyah Puteri untuk mengikuti acara seminar ini.Acara ini sangat bermanfaat bagi kami para guru, dan ini kali pertama saya mengikuti seminar internasional dalam Bahasa Arab. Satu hal yang membuat saya terkesan karena para narasumbernya luar biasa, yang berasal dari Maroko, Thailand, dan juga dari Padang”, ungkap ibu Novri Zulmiyanti, Guru MTsN Kubang Putih saat ditemui selesai acara seminar.
Bersama narasumber dari Indonesia Bapak Prof.Dr. Masnal Zajuli,MA
Abwahatul Halimah, peserta seminar yang merupakan mahasiswi IAIN Batu Sangkar jurusan Bahasa Arab semester V mengungkapkan, acara yang diadakan ini luar biasa, karena seminar Internasional ini jarang diadakan. Abwahatul Halimah berharap selanjutnya akan ada seminar-seminar Internasional lagi yang akan diadakan Diniyyah Puteri. (Fitri Yeni/Diniyyah News Reporter)
Suatu lembaga pendidikan dikatakan telah berhasil jika ia bertahan lama hingga berpuluh bahkan beratus tahun. Telah mencapai banyak prestasi, melahirkan generasi-generasi yang multitalenta, dan yang terpenting adalah melahirkan generasi berakhlak mulia, yang bisa menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat.
Seperti halnya Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, yang saat ini menginjak umur 93 tahun. Umur yang sudah cukup lama. Perguruan ini juga telah mencapai banyak prestasi, baik ditingkat nasional bahkan tingkat internasional. Perguruan ini juga telah mencetak banyak generasi yang ahli dibidangnya. Tidak hanya itu, Perguruan Diniyyah Puteri juga sangat mengutamakan urusan agama, salah satunya dengan diwajibkannya menghafal serta mentadabburi ayat-ayat suci Al-Quran.
Untuk mengapresiasi para santri dan karyawan yang telah berhasil menghafal dan mentadabburi Al-Quran, dalam milad kali ini Diniyyah Puteri mengadakan acara wisuda tahfidz. Mulai dari yang hafal satu juz sampai dengan enam juz. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 2 November 2016 di Aula Zainudin Labay El Yunusy, pukul 09.00 WIB.
Wisuda ini diikuti oleh para santri SMP DP, MTsDMP, MAS KMI serta para karyawan, yang keseluruhannya berjumlah 33 peserta. Dihadiri oleh wali kota Padang Panjang, pimpinan perguruan Diniyyah Puteri, ibu Fauziah Fauzan El Muhammady. SE.Akt.M.Si., direktur Diniyyah Tahfizul Quran (DTQ), para guru dan dosen, orang tua santri, santri-santri hingga mahasiswi STIT Diniiyyah Puteri Padang Panjang.
Acara dibuka dengan kata sambutan dari direktur DTQ, ibu pimpinan perguruan, wali kota Padang Panjang, serta sedikit tausiyah dari salah satu dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah (STIT) Diniyyah Puteri Padang Panjang Ustadz Yendri Junaidi Lc.MA. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi mewisudakan para santri dan karyawan yang dipimpin oleh pimpinan perguruan Diniyyah Puteri ibu Fauziah Fauzan El Muhammady, direktur DTQ, dan salah satu guru DTQ.
Acara berlangsung dengan hikmat. Perguruan Diniyyah Puteri juga memberi apresiasi kepada santri dan karyawan terbaik, yang diraih oleh Maulidia Parasmita Rozi, kelas 12 MAS KMI sebagai santri terbaik yang menghafal 6 juz Al-Quran dan Yusni, umi asrama sebagai karyawan terbaik yang menghafal 5 juz Al-Quran.
“Saya sangat bersyukur dan senang dengan adanya acara wisuda tahfidz ini, apa lagi saya mendapatkan gelar karyawan terbaik meski baru satu tahun mengabdi di Diniyyah Puteri. Hal itu sangat mengapresiasi dan menambah semangat saya untuk terus menambah hapalan Al-Quran dan mentadabburinya. Harapan saya acara wisuda tahfidz ini terus berlanjut, agar para santri dan karyawan lainnya termotivasi untuk mahu menghafal Al-Quran,” tutur Yusni salah satu peserta wisuda
“Acara ini sangat bagus sekali. Saya jadi termotivasi untuk bisa mengahafal Al-Quran dan mentadabburinya. Semoga tahun depan saya juga bisa mengikuti wisuda tahfiz ini,” tutur Dea Mivtahul Jannah, salah seorang santri yang menyaksikan acara. (Bona Ligusti/Diniyyah News Reporter)
More Articles...
- Pawai Ta’aruf Perguruan Diniyyah Puteri
- Milad 93 tahun perguruan diniyyah puteri Ciptakan Ukhuwah dengan berbagai lomba
- Silaturrahim dan Makan Siang Bersama dengan Tetangga Diniyyah Puteri
- Daurah al-Qur’an STIT Diniyyah Puteri 2 Days 1 Juz
- PENGHARGAAN SAYEMBARA PENULISAN CERITA ANAK KEMDIKBUD RI 2016