MAS KMI Diniyyah Puteri kembali melaksanakan kompre 3 bahasa pada 29 Desember 2016 hingga 2 Januari 2017. Para penguji ialah dosen perguruan tinggi dan guru-guru dari MAS KMI. Kompre 3 bahasa merupakan ajang yang ditunggu-tunggu para santri kelas XII, yang menjadi salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan studi akhirnya. Sebelumnya mereka melakukan ekspedisi selama 5 hari ke Sawahlunto.
Di Sawahlunto, santri menggali lebih dalam tentang kajian yang mencakup aspek sains, ekonomi, sosial, budaya yang ada di kawasan objek penelitian. Mereka diminta menjadi peneliti pemula dan berani melakukan observasi, kemudian membuat sebuah tulisan ilmiah yang tetap dalam konteks mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan di MAS KMI. Tema dibagi yakni Agama untuk Studi Timur Tengah (STT), Fisika, Biologi, Kimia untuk jurusan IPA, dan sejarah, Sosiologi, Geografi untuk jurusan IPS.
“Apa yang didapatkan oleh para santri kelas XII saat melakukan kompre ini, saya harapkan mereka sukses. Dengan adanya pengalaman baru yang mereka dapatkan membuat mereka selangkah lebih maju saat mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan,” ungkap Yessi Oktora S.Pd.I, Waka Kurikulum MAS KMI
Ditemui selesai kompre, salah satu santri kelas XII IPS, Ayu Putri Puspita Dewi mengungkapkan “Pengalaman pertama saya mengikuti kompre, saya sangat bangga karena kompre 3 bahasa ini melatih kami menjadi calon mahasiswa, kami dilatih dan diajarkan menulis karya ilmiah dengan baik dan bisa tetap mempertahankan tulisan yang kami buat,” tuturnya bersemangat.
“Antusias para santri dan semangat mereka semua sangat saya apresiasi, saya harapkan santri lebih meningkatkan percaya diri saat mepresentasikan makalah mereka dan memperlancar bahasa Inggris,” ungkap salah seorang penguji Kompre, Muhammad Ridho M.Pd yang merupakan dosen Bahasa Inggris di STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang. (Fitri Yeni, Diniyyah News Reporter)
Dalam rangka melengkapi syarat kelulusan santri MTs DMP dan SMP, Diniyyah Puteri kembali mengadakan ujian kompre 3 bahasa bagi santri tingkat akhir. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 s/d 31 Desember 2016 dan dilanjutkan pada 3 Januari 2017. Peserta kegiatan ini berjumlah 131 orang.
Kompre tiga bahasa ini merupakan pengujian penguasaan bahasa untuk santri kelas IX yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Adapun dewan penguji untuk bahasa Indonesia yaitu guru MTs DMP dan SMP Diniyyah Puteri, bahasa Arab yaitu guru dan tim Diniyyah Arabic Centre (DAC) serta bahasa Inggris yaitu guru bidang studi bahasa Inggris dan tim Diniyyah English Centre (DEC) yang bekerja sama dengan Dynamic English Course.
Materi yang dipresentasikan santri yaitu tentang artikel yang telah mereka buat sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Salah satu dewan penguji bahasa Inggris yaitu Suci Febrawati menyatakan bahwa kegiatan kompre ini sangat bagus, karena melalui kegiatan ini santri bisa menguasai tiga bahasa serta mereka memiliki kemampuan public speaking.
“Kompre ini sangat seru. Disini kemampuan bahasa dari santri diuji serta membuat santri lebih percaya diri lagi untuk berbicara di depan umum. Semoga dengan kompre ini saya lebih lancar berbahasa Arab dan Inggris serta memiliki mental yang kuat tampil di depan umum,” ungkap Ajeng, salah satu peserta kompre. (Irma Febriyani/Diniyyah News Reporter)
Menjadi seorang yang bertanggung jawab, mandiri, aktif, dan bisa memimpin, tentu perlu pengajaran sejak usia dini. Oleh sebab itu, Madrasah Ibtidaiyyah Rahmah El Yunusiyyah (MI REY) mengadakan outbound khusus untuk murid kelas 1, yang mana belum bisa untuk mandiri dan bertanggung jawab. Semua murid yang ikut berjumlah 48 orang dan didampingi oleh 2 orang guru, (17/12/2016).
Kegiatan yang dilaksanakan di Diniyyah Agro Wisata (DAW), Lubuk Mata Kucing, kota Padang Panjang ini bertujuan untuk mengajarkan murid-murid agar bisa menjadi pemimpin yang baik, bertanggung jawab, aktif, cermat, cerdas, tanggap serta mandiri. Program ini juga sangat menekankan pada perbaikan sikap, kedisiplinan, kesabaran, dan kerjasama yang terdapat dalam 18 sikap murid Diniyyah Puteri.
Untuk mencapai itu, pihak sekolah membuat rentetan kegiatan yang mendukung, seperti bermain lumpur, menangkap belut, meniti jembatan, menyusun puzel, membuat bangunan dari balok, dan menanam wartel. Seperti halnya menanam wartel, murid-murid dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara menanam wartel yang baik dan benar, pertumbuhan serta perkembangan wartel yang mereka tanam.
Permainan ini disambut gembira dan penuh semangat oleh para murid. Mereka sangat antusias menjalankan segala kegiatan yang disediakan. Mereka juga terlihat aktif dan kreatif. Tak tampak mengeluh dan kelelahan meski beraktifitas dari pagi.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, anak-anak bisa menjadi pribadi yang diharapkan orang tua, sekolah, dan Negara. Tidak hanya itu, saya juga berharap agar para murid menjadi seorang pemimpin yang tangguh, arif, dan bijaksana,” ungkap Marlena, M.Pd.I, Kepala Sekolah MI REY Diniyyah Puteri Padang Panjang.(Bona Ligusti/Diniyyah News Reporter)
Rindu Pulang ke kampung halaman merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang, terutama yang sedang menempuh pendidikan di kota maupun provinsi lain. Seperti halnya para santri Diniyyah Puteri Padang Panjang yang sangat bergembira untuk kembali ke rumah setelah pembagian rapor semester pertama (17/12/2016). Hal itu terlihat dari antusias mereka yang berbondong-bondong memindahkan barang-barang dari asrama ke mobil, dengan wajah yang penuh senyuman serta canda tawa. Para santri juga asyik berselfie ria dengan teman-temannya sebelum berangkat meninggalkan asrama.
Liburan semester ini menjadi ajang refreshing bagi para santri Diniyyah Puteri, dan juga kesempatan untuk melepas pada keluarga. Setelah belajar selama enam bulan dengan penuh perjuangan, dan hanya mendapatkan kesempatan keluar asrama satu kali dalam satu bulan.
Tidak hanya para santri, orang tua mereka pun sangat senang dengan kepulangan anak-anaknya. Sehari sebelum terima rapor, para orang tua sudah berdatangan untuk menjemput puterinya. Mereka menginap di penginapan “Wisma Syahidah” Perguruan Diniyyah Puteri.
Moment ini juga disyukuri oleh berbagai pedagang makanan yang berdagang di depan asrama Diniyyah puteri, dan tukang parkir dadakan yang mengatur mobil-mobil orang tua santri serta lalu lintas.
“Saya sangat senang, karena akan bertemu dengan keluarga di rumah. Saya sangat merindukan suasana rumah dan teman-teman di sana. Saya berharap, akan tetap istiqamah walaupun tidak sedang di asrama. Saya juga berharap ketika kembali ke asrama Diniyyah Puteri, saya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya,” ucap Ummu Syahidah, salah satu santri Diniyyah Puteri.
Mayang Belia Sameto, orang tua salah satu santri MTs DMP Diniyyah Puteri juga mengungkapkan rasa senang atas kepulangan anak sulungnya, Puti Rinai Bening Sameto. Ia berkata sangat menunggu saat-saat seperti ini. Dia juga telah menyiapkan kamar untuk menyambut kedatangan anaknya. Ibu Mayang juga berharap agar puterinya tetap istiqamah dan menjadi lebih baik lagi setelah ini. (Bona Ligusti/Diniyyah News Reporter)