Salah satu program Diniyyah English Center (DEC) ialah Debate Competition. Kegiatan ini merupakan tahun kedua dilaksanakannya. Debate ini dilakukan antar kelas MTs DMP dan SMP yang mana motion nya ditentukan oleh panitia. Sebelum mengikuti lomba, mereka diberikan technical meeting yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih bagaimana teknik yang benar dalam berdebat (9/2/17). Kompetisi ini didewan jurui langsung oleh DEC. Awalnya, santri kelas VII merasa pesimis untuk melakukan debat ini, tapi setelah dilatih dan dicoba akhirnya mereka bisa melakukannya. Buktinya saja juara 2 diraih oleh santri kelas 7 yang mana sebelumnya mereka tidak berpengalaman dalam hal ini. Acara ini diadakan pada tanggal 16 februari 2017. Kompetisi ini bertujuan untuk memilih bibit yang berpotensi untuk melakukan debat dalam bahasa Inggris. Kompetisi ini dimenangkan oleh perwakilan dari kelas VIII C sebagai juara pertama dan kelas VII A sebagai juara kedua.
Hanifa syakira salah satu pemenang debate competition menyatakan bahwa dia sama sekali tidak menyangka bahwa kelompoknya akan menjadi juara 1 dalam lomba debate ini. Meskipun deg-degan dan merupakan pengalaman pertama baginya, ia sangat senang mengikuti debate ini. Dia juga berharap semoga kedepannya diadakan berbagai program dalam bahasa Inggris, seperti pidato, story telling dll.
“Bahasa inggris ini merupakan bukan sesuatu yang harus ditakuti dan dihindari, tapi merupakan suatu kebutuhan. Saya berharap hendaknya mereka menggunakan bahasa Inggris dalam berbicara sehari-hari dan menganggap sebagai suatu hal yang biasa, bukan menjadikannya sebagai bahasa asing. Karena bahasa inggris itu merupakan kebutuhan bagi mereka. Apalagi mereka bisa mendapatkan banyak peluang studi keluar negri.”, Ungkap ibu Dartini selaku direktur DEC.
( Irma Febriyani, Diniyyah News Reporter )
Sebanyak 15 orang guru dan karyawan Diniyyah Puteri dalam bidang Matematika, Fisika, Kimia, dan Komputer dikenalkan dengan dunia robotic. Tampil sebagai pemateri dalam kegiatan yang dilaksanakan di ruang Hijau STIT Diniyyah Puteri ini adalah tim Diniyyah Sains Centre (DSC) yang dikepalai oleh Yudia Azhari, S.Pd selaku Direktur DSC.
Tak hanya guru dan beberapa karyawan saja, santri juga diikutsertakan dalam kegiatan ini. Sebanyak 50 orang ikut seleksi, mulai dari tingkat MI, MTs DMP, SMP, dan MAS KMI. Hasil seleksi mendapatkan sebanyak 27 orang santri dari seluruh tingkat pendidikan yang akan dilatih merakit robot sekaligus persiapan mengikuti Indonesian Robotic Olympiad (IRO) pada Agustus mendatang dan World Robot Olympiad (WRO) yang berlangsung bulan September 2017.
“Guru dan karyawan yang diikutkan pelatihan dipersiapkan untuk membimbing santri dalam kegiatan ekskul. Karena memang kita akan mengadakan ekskul robotic rutin di Diniyyah Puteri. Kegiatan ini akan bisa membantu santri bisa memahami sains dengan alami tanpa menganggap sains itu rumit. Karena dengan membuat robot, santri akan bisa praktek langsung ilmu sains seperti Matematika, Kimia, dan Fisika,” jelas Fauziah Fauzan El Muhammady, SE.,Akt, M.Si, pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News Reporter)
“Mendidik satu orang perempuan sama dengan mendidik satu generasi” Ungkapan tersebut menjadi salah satu motivasi diadakannya Program Pelatihan Orang Tua (PPOT) untuk mahasiswi. Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswi STIT Diniyyah Puteri, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PI AUD) semester VI. Program tersebut dilaksanakan dari tanggal 14-25 Februari 2017. Kegiatan berlangsung dari jam 08.00 WIB sampai jam 15.30 WIB setiap harinya.
“Training ini begitu penting untuk seluruh mahasiswi, karena di sini mahasiswi kita harus dibekali dengan ilmu sebagai pendidik dan juga orang tua. Selain itu, PPOT ini juga memberikan pengalaman kepada mahasiswi dari Prodi PI AUD sebelum mereka terjun menjadi guru anak usia dini. “Alhamdullillah Mahasiswi antusias mengikuti kegitan ini dilaksanakan pada hari libur mereka,” ungkap Laili Ramadani, S.Pd.I, MA, Direktur School Of Teacher yang merupakan salah satu pemateri PPOT.
Yanti Gusvita, Kepala Sekolah RA Rahmah El Yunusiyyah mengatakan training ini cukup menyenangkan dan tidak membosankan. Peserta melakukan observasi langsung di RA untuk melihat aplikasi nyata yang terjadi berdasarkan materi yang dibahas setiap harinya. Selanjutnya, peserta juga berkesempatan bermain di semua sentra yang ada di RA dan dipandu oleh masing-masing guru sentra.
“Ilmu PPOT ini luar biasa sekali. Kita merasa beruntung sekali mendapatkan ilmu ini, karena sangat berguna untuk masa depan kita sebagai calon guru dan orang tua tentunya. Banyak hal yang kita dapatkan diantaranya materi 18 sikap, cara mengenali anak, mengetahui tahap perkembangan anak dan banyak lagi. Kita juga nostalgia masa kecil karena kita diberi kesempatan bermain di berbagai sentra,” ujar bahagia Reza Monika, salah satu peserta PPOT. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News Reporter)
Seperti biasanya, setiap bulan murid kelas 3 Madrasah Ibtidaiyyah Rahmah El Yunusiyyah (MI REY) mengadakan acara Puncak Tema, yaitu pembelajaran di luar kelas atau di alam sesuai dengan tema yang telah mereka pelajari (17/02/2017).
Berdasarkan buku tema E dan F, yaitu tentang Temanku, Sahabatku, dan sosialisasi, 56 siswa dengan didampingi 4 orang guru berkunjung dan belajar ke kebun strawberry, kebun jeruk, tempat tenun, dan tempat penggilingan tebu di Nagari Pandai Sikek. Mereka diajarkan untuk tidak bersahabat dengan sesama manusia saja, tetapi bisa bersahabat dengan tumbuhan, hewan, dan lingkungan.
Melalui kegiatan ini, para murid diajarkan bagaimana cara bersahabat dengan tumbuhan, yaitu dengan cara menanam, merawat, dan menjaganya. Mereka juga diajarkan bagaimana bersosialisasi dengan baik, seperti interaksi dengan para penenun dan penggiling tebu.
"Belajar di alam sangat mengasyikkan. Saya bisa mengetahui secara jelas dan langsung mengerti apa yang telah diajarkan oleh bu guru,” ungkap Fauzan, salah satu murid kelas 3-B
Ibu Satri Marlina (wali kelas 3-B) berharap kedepannya tetap diadakan acara puncak tema ini, agar anak-anak tidak bosan terus-terusan belajar di dalam kelas. Mereka bisa belajar sambil refreshing dan mengetahui langsung pengaplikasian tema yang telah mereka pelajari.(Bona Ligusti/Diniyyah News Reporter)