Padang Panjang - Untuk bisa memahami sains dengan alami, MTs DMP dan SMP Diniyyah Puteri melaksanakan camp sains yang diikuti sebanyak 131 santri kelas IX. Masing-masing 105 orang dari MTs DMP dan 26 dari SMP. Kegiatan berlangsung di dua tempat yaitu dua hari di aula Zainuddin Labay El Yunusiy dan 2 hari lagi di mesjid asrama.
Pemateri utama dari kegiatan ini adalah pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan El. M. SE., Akt, M.Si dan Direktur School of Teacher (SOT), Laili Ramadani, S.Pd.I., MA. Kegiatan yang berlangsung pada 13-16 Februari 2017 ini memiliki beberapa rangkaian kegiatan seperti, menggambar dasar yaitu membuat garis lurus sebanyak-banyaknya tanpa alat bantu penggaris, menggambar kreatif, teknik dasar melukis, melukis imittion, melukis imajinatif, olah vokal serta menyusun puzzle, rubik, lego, dan balok untuk mengajarkan anak berfikir logika menyusun permainan-permainan tersebut.
“Harapan kita dari kegiatan ini santri lebih bisa memahami sains (Matematika, Fisika, Kimia) dengan enjoy dan santai. Tidak lagi mengandalkan rumus-rumus yang dihafal. Kegiatan ini juga kita tujukan untuk persiapan pelatihan Matematika dengan tim Yohanes Surya. Selain itu, kegiatan ini mengajarkan anak berpikir logika untuk memecahkan masalah. Semoga kedepannya pengenalan dasar sains ini juga dilaksanakan untuk santri kelas VII dan VIII,” terang kepala sekolah SMP Diniyyah Puteri, Rasyidah Z. Day, S.Psi.I. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News Reporter)
Fokus merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang, terutama seorang pelajar dan tenaga pengajar, agar segala sesuatu dapat diberi dan diterima dengan baik. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk melatih kefokusan seseorang, salah satunya adalah dengan latihan memanah. Cara ini dapat melatih kefokusan sekaligus kecerdasan seseorang. Dengan memanah, kita dapat berpikir dan fokus bagaimana caranya agar anak panah bisa menancap sasaran.
Begitu juga yang dilakukan oleh para guru dan murid Madrasah Ibtidaiyyah Rahmah El Yunusiyyah (MI REY) Padang Panjang yang melatih kefokusan dengan cara belajar memanah. Kegiatan ini telah menjadi kegiatan rutin setiap minggunya. Para guru dan murid akan berlatih memanah setiap hari Sabtu, yang didampingi dan dibimbing oleh tim Diniyyah Training Center (DTC).
Kegiata rutin ini mendapat respon yang sangat baik dari para guru maupun murid-murid. Mereka tampak sangat antusias dalam berlatih, hingga tidak merasa kelelahan.
Menurut Siska, salah satu guru di MI REY, kegiatan mingguan ini sangatlah bagus. Para guru dan murid bisa melatih kefokusan sekaligus bisa berolah raga. Kegiatan ini juga membawa kehangatan dan menambah keakraban antara keluarga besar MI REY.
“Saya sangat senang bisa belajar memanah. Saya jadi bisa belajar untuk fokus dan berhasil menancapkan anak panah sesuai sasaran sebanyak tiga kali. Saya jadi tidak sabar menunggu pelatihan di minggu selanjutnya,” ungkap Malik, salah satu murid MI REY. (Bona Ligusti/Diniyyah News Reporter)
Mukhoyyam Al’arabi (Camp Bahasa Arab) yang diikuti oleh santri kelas X dan XI MAS KMI berlangsung selama dua minggu, 4-18 Februari 2017. Camp tersebut dilaksanakan oleh Diniyyah Arabic Center (DAC), dibawah pimpinan Ustadz Indra Legiono, Lc., Dipl. Kegiatan ini juga melibatkan Kepala Asrama Perguruan Diniyyah Puteri, Ibu Erwita Dewiyani, S.Pd.I beserta para umi asrama.
Selama kegiatan, santri diwajibkan berbahasa Arab. Santri dibagi menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 15-16 orang perkelompok. Setiap kelompok dibimbing oleh satu orang instruktur. Kegiatan tidak hanya dilaksanakan di asrama, namun juga di Diniyyah Agrowisata (DAW) Diniyyah Puteri dan taman PDIKM Padang Panjang. Lokasi tersebut dipilih untuk memberikan kesan yang berbeda kepada santri, sehingga santri tidak merasa bosan.
Pukul 06.15 WIB santri mengikuti kegiatan pagi seperti games, pijakan awal,dan senam. Lalu pada pukul 06.45 WIB dimulai sesi belajar yang terdiri dari Muhaddasah (percakapan). Santri juga belajar Ta’bir Yaumi (ungkapan sehari-hari) agar mempermudah santri dalam berbicara Bahasa Arab. Sesi belajar berikutnya Mahfuzat (kata mutiara).
Pada pukul 14.30 WIB diberlakukan silent timeguna memberikan waktu istirahat pada santri. Selanjutnya setiap Isya ada agenda dari Badan Evaluasi Bahasa (BASIBA), yang dketuai langsung Kepala Asrama. Kegiatan ini membahas tentang semua pelanggaran santri. Sebab selama camp, santri dituntut disiplin berbahasa dan dalam peraturan asrama. Adapun poin luluscamp ini yakni 700, bagi santri yang tidak mencapai target akan mengulang tahun depan.
“Menjadi salah satu yang dipercaya menjadi Musyrifah, membuat saya sangat bangga pada semua santri. Semangat dan gigih mereka patut dibanggakan. Selama kegiatan sudah mulai terbentuk tujuan dari camp Bahasa Arab, salah satunya membentuk lingkungan bahasa,” ungkap Dina Yulesti, salah satu instruktur.
Tiara Regina Karin, santri kelas X MAS KMI salah satu pemuncak dalam kelompoknya, mengungkapkan perasaan bahagia karena dapat mengikuti camp Bahasa Arab ini. “Melalui kegiatan ini saya lebih terbiasa menggunakan Bahasa Arab. Ketika saya berbahasa Indonesia,jadi terasa asing. Saya lebih bersemangat dalam berbahsa Arab dan ingin menjadi yang terbaik,” ungkapnya.(Fitri Yeni, Diniyyah News Reporter).
Santri kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, Alya Khairunnisa Tandri, meraih juara satu pada ajang Bintang Sains yang diadakan Padang TV. Kegiatan yang bertempat di SMA N 1 Padang Panjang ini berlangsung pada Sabtu, (3/2/17). Dalam kegiatan ini, SMP Diniyyah Puteri mengutus10 orang santri yang terdiri dari 5 santri kelas VII dan 5 santri kelas VIII.
Febrianti Dania, selaku pembimbing mengungkap rasa bangganya, “Alhamdulillah kita bangga sekali anak kita bisa mendapat yang terbaik di kompetensi ini. Selamat kepada Alya Khairunnisa Tandri dan semoga kedepannya lebih baik lagi."
Rasyidah Z. Day, kepala SMP Diniyyah Puteri turut mengutarakan rasa bangganya, “Selamat Kepada Santri SMP Diniyyah Puteri Padang Panjang mendapat Juara 1 Lomba Bintang Sains yang diadakan di SMA 1 Padang Panjang bekerjasama dengan Padang TV, atas nama Alya Khairunnisa Tandri, kelas 8.”
“Alhamdulillah saya senang sekali bisa juara. Saya dapat kabar untuk mengikuti lomba ini malam sebelum hari H. Memang tidak sempat ada waktu untuk belajar dan bahkan melihat buku sedikitpun. Tapi alhamdulillah dengan diawali basmalah, saya bisa menjawab soal dengan baik hinga bisa mendapatkan yang terbaik,” jelas Aulya kepada reporter. (Rahmi Yulianti/Diniyyah reporter)