Tepat pada tahun 2015, Indonesia mencapai usia kemerdekaan yang ke 70. Selasa, 18 Agustus 2015. Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang turut memeriahkan HUT RI yang ke 70 dengan mengikuti pawai dengan iringan drumband. Dua drumband sekolah khusus puteri itu ramaikan arakan pawai, diantaranya drumband tingkat MA. KMI Diniyyah Puteri dan DMP Diniyyah Puteri Padang Panjang.
Rute yang diikuti mulai dari lapangan kantin Padang Panjang, selanjutnya menuju panggung penghormatan di depan kantor BRI cabang Padang Panjang, disaksikan oleh SKPD se kota Padang Panjang dan dilepas secara resmi oleh wakil wali kota Padang Panjang. Selanjutnya rute belok ke arah simpang gereja, Balai-Balai, terus menuju bioskop Karya, dan selesai di lapangan Kantin.
Arakan tahun ini diikuti oleh drumband mulai dari jenjang pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA serta diramaikan oleh peserta pawai lainnya seperti Uda Uni Padang Panjang, mobil hias, mobil pemadam kebakaran, motor hias, dan lain sebagainya. Semoga dengan adanya partisipasi pada pawai ini, menambah kecintaan masyarakat Indonesia kepada negaranya.
Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter
Kakan Kemenag Kota Bukittinggi Muhammad Nur MA saat memberikan Sambutan
Padang Panjang-Sabtu kemarin ( 15/8/15), merupakan hari istimewa bagi jajaran pegawai Kementrian Agama Kota (Kemenag) Bukittinggi. Pagi itu mereka berpakaian olah raga lengkap, bukan untuk senam pagi bersama, melainkan mengikuti kegiatan Outbound Training bersama Diniyyah Training Centre (DTC) Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang dalam bingkai kegiatan family gatering yang telah dirancang jauh hari oleh instansi tersebut.
Dihadapan 60 orang peserta, dalam sesi pembukaan acara, yang bertempat di Aula Zainuddin Labay, Kepala Kantor Kemenag Bukittinggi, Muhammad Nur MA, menggariskan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut.
” Kita ingin membangun insan bersolidaritas tinggi terhadap instansi dengan membangun rasa kesatuan tanpa ada perbedaan sama sekali kecuali persamaan diantara kita. “paparnya.
Mantan pengurus KNPI ( Kominte Nasional Pemuda Indonesia) Kota Pariaman ini juga menyadari bahwa perubahan menuju perbaikan memang harus dimulai dari kekuataan bersama. Menurutnya kekuatan tidak akan muncul kalau tidak ada persaudaraan, persaudaraan tidak akan timbul kalau tidak ada ukhuwah diantara pegawai.
“ Harapan berikutnya semoga training ini dapat membangun integritas dan cita-cita yang tinggi dengan menyamakan niat dengan perkataan dan perkataan dengan perbuatan. Dengan demikian kita akan menjadi pelopor dan panutan bagi orang lain, “ terangnya saat memberikan kata sambutan.
Direktur Operasional (DTC), Ahmad Rifa’i, turut pula merincikan bentuk kegiatan yang akan diikuti oleh peserta.” beberapa permainan yang bersifat mengasah kerja sama tim kami suguhkan di lapangan olah raga Diniyyah, antara lain menembak target dengan senjata air softgun. Ini melatih fokus target. Hand bakiak memiliki makna kesamaan langkah prosedural kerja tim,” ungkapnya.
Mantan kepala Divisi Humas Diniyah Puteri ini menuturkan hikmah setiap permainan. “ untuk permainan sungai Missisippi memiliki filosopi bahwa kesalahan satu orang bisa menjadi kesalahan tim dan bekerja dengan tingkat keseriusan yang tinggi seseorang masih saja terbuka peluangnya melakukan kesalahan bagaimana dengan yang tidak serius dalam menekuni pekerjaannya.”
“ Dua permainan berikutnya dilaksanakan di Lubuk Mata Kucing adalah games transfer tepung yang bermakna pesan informasi harus diterima secara utuh oleh tim agar tidak terjadi miskomunikasi, dan permainan outbound smart cano yang memberi arti bahwa kerja sama tim harus melibatkan semua potensi diri yang ada. Semua permainan itu dipandu oleh tim trainer berpengalaman.”ujarnya.
Dengan mengambil tema “ Ikhlas Beramal ;”Sepenuh Hati Setulus Jiwa,” kegiatan ini resmi ini dibuka secara langsung oleh Kakanmenag sendiri. Sebelum penutupan acara sore harinya, satu persatu peserta mengikuti muhasabah memasuki sebuah lubang replika (tiruan) kuburan yang disiapkan panitia. Peserta terlihat antusias mengikuti semua jenis kegiatan hingga selesai. ( Ahmad/DTC)
Sebelum sesi outbound, 1 materi bersama trainer Utama, Ibu Fauziah Fauzan
Padang Panjang-“Memahami prinsip ikhlas dalam bekerja itu sejatinya ditandai dengan tidak ada keluhan, tidak ada komentar dan tidak ada penyesalan,” ujar Fauziah Fauzan SE, Akt, Msi mengawali materi trainingnya, Sabtu ( 15/8) di Aula Zainuddin Labay El Yunusiyy.
Dihadapan 60 peserta jajaran pegawai Kementrian Agama Kota Bukittinggi, Zizi, sapaan akrab muslimah enerjik ini, mengajak peserta untuk memahami diri sendiri sebelum mengenal prinsip dan makna ikhlas secara luas, yang selama ini hanya dipahami semata-mata karena Allah. Menurutnya, Ikhlas juga berkaitan dengan sikap rela dan siap menerima konsekuensi setiap apa yang diperbuat karena semua itu atas izin Allah swt.
Direktur Utama DTC ini memaparkan lebih lanjut bagaimana melatih sikap ikhlas dan menerapkannya disemua peran kehidupan. ”Kita harus ikhlas menjadi seorang anak, menjadi seorang karyawan, menjadi orang tua, anggota masyarakat dan sebagai warga negara,” ujar trainer Nasional ini.
Ahmad Rifa’i sebagai kordinator kegiatan memaparkan jalannya kegiatan outbound training. “ Selama satu sesi dilaksanakan indoor training dengan memperkenalkan lima karakter utama dalam bekerja. Antara lain, sikap Ikhlas, Mutu, Tanggungjawab, Sabar dan Ramah kemudian disambung dengan kegiatan Outbound di lapangan Diniyyah Puteri dan Pemandian Kolam Lubuk Mata Kucing, sabtu ( 15/8/15) kemarin, ” katanya. ( Ahmad/DTC)
Sesi indoor, setelah outbound bersama Ibu Fauziah Fauzan
Padang Panjang-Mengawali materi indoor training motivasi untuk pegawai Kementrian Agama Kota Bukittinggi, sabtu ( 15/8/15) kemarin di Aula zainuddin Labay, Fauziah Fauzan, sang trainer utama mengupas konsep mutu. Menurutnya, mutu tidak hanya menyangkut sebuah barang, juga berkenaan dengan ucapan, tindakan yang memenuhi standar maksimal dan fungsi tertingginya.
“ Yang menentukan itu jika berkaitan dengan barang adalah fungsinya dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Sedangkan yang menentukan mutu jasa adalah fungsi dan layanan yang diterima klien dengan manusia sebagai penentunya. Sedangkan Penentu mutu selain manusia adalah Allah swt,” terangnya di hadapan 60 peserta training.
Muslimah energik ini menambahkan bahwa manusia sangat penting menjaga mutu agar dalam kehidupannya dipastikan berjalan di rel yang benar. Disamping itu juga harus memahami tugasnya sebagai manusia, sebagai hamba Allah, sebagai wanita, sebagai laki-laki dan sebagai orang islam yang bermutu.
“Mutu yang harus kita jaga antara lain soal pakaian, makanan dan minuman, ucapan, dan tindakan yang bermutu sebagaimana yang diperintahkan Allah di dalam Al Quran hingga kita dipanggil-Nya kelak,” Ungkapnya.
Kegiatan ini sebagaimana mengutip pernyataan Kepala kementrian Agama Kota Bukittinggi, Muhammad Nur dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk membangun solidaritas tim, memperkuat ukhuwah dan kerja sama antar pegawai kemenag kota Bukittinggi,”
Selain di dalam ruangan, Diniyyah Training Centre juga memeriahkan kegiatan dalam bentuk outbound training di lapangan olah raga Diniyyah Puteri dan dilanjutkan di pemandian kolam Lubuk Mata Kucing. Sore harinya, kegiatan ditutup oleh Kasubag Tata Usaha Kemenag Bukittinggi, Idrial dilokasi training setelah sesi muhasabah memasuki replika kuburan yang telah disiapkan pantia untuk peserta. ( Ahmad/DTC)
More Articles...
- Sesi Liang Kubur yang Mendebarkan
- DTC Diniyyah Puteri Perkenalkan Lubuk Mata Kucing Kepada Kliennya
- MA. KMI Diniyyah Puteri Wakili Sumbar pada LCC Bahasa Indonesia Kawasan Sumatera
- Tiga Sastrawati Muda Diniyyah Puteri Menangi LCC Bahasa Tingkat Sumbar
- Guru Malaysia Kagumi Novel Santri Diniyyah Puteri