Kompre Tiga Bahasa MAS KMI Diniyyah Puteri
Santri kelas XII Madrasah Aliyah Swasta Kulliyatul Muallimat El Islamiyah (MAS KMI) Diniyyah Puteri Padang Panjang, mengikuti kompre tiga bahasa (Indonesia, Inggris, Arab) sebagai syarat kelulusan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27, 29, dan 30 Januari 2022.
Yessy Oktora, Wakil Kurikulum MAS KMI Diniyyah Puteri menjelaskan bahwa presentasi ini diikuti oleh 75 orang santri yang masing-masing mendapatkan 1 orang guru pembimbing. Pada pembuatan makalah, santri menggunakan berbagai metode penelitian seperti kualitatif, kuantitatif, dan research &development (R&D).
Beliau turut menjelaskan bahwa sebelum pembuatan makalah, santri melakukan pengajuan judul pada guru bidang studi yang kemudian disetujui oleh pihak sekolah. Selanjutnya makalah disusun selama 6 bulan berdasarkan proyek individu yang digarap oleh para santri. Setelah selesai, makalah dipresentasikan di hadapan penguji yang berasal dari berbagai universitas di Sumatra Barat. Hasil akhir diperoleh dari gabungan nilai ketiga penguji bahasa. Setelah dinyatakan lulus, masing-masing santri diberikan sertifikat.
“Semoga pada kompre selanjutnya semua tahapan penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif tanpa terhalang pandemi yang membatasinya,” ujarnya.
Salah satu dosen yang menjadi penguji sekaligus Kepala Departemen Pendidikan Diniyyah Puteri, Dr. Laili Ramadhani, MA mengungkapkan, “Untuk level mereka, penelitiannya sudah sangat bagus dan luar biasa, terlebihada yang menggunakan metode penelitian R&D. Kita tahu bahwa penelitian jenis itu lebih sering digunakan dijenjang perkuliahan.”
Selanjutnya, salah seorang penguji dari luar, dosen Sosiologi STKIP ABDI Payakumbuh, Dr. Sudirman juga berkomentar, “Untuk presentasi anak-anak sudah bagus, mereka sudah biasa menghadapi audiens. Tidak ada lagi perasaan gugup. Power point mereka juga kreatif dan menarik. Namun untuk makalah,mereka masih perlu bimbingan dan terus belajar terutama di metodologi penelitian.”
Sementara itu, Rahmawati, santri kelas XII IPS 1 yang sudah menyelesaikan kompre mengatakan begitu bahagia setelah mengikuti kegiatan ini. “Jika sudah menguasai makalah yang dibuat maka kita akan mudah melakukan presentasi dihadapan para penguji. Saya berharap pada kompre selanjutnya objek penelitian lebih dispesifikkan lagi,” ucapnya.(Tasya Sabila/Diniyyah News)
Kunjungan Dr. Margarito Kamis, SH, M.Hum ke Diniyyah Puteri
Sabtu (30/01/2022), Perguruan Diniyyah Puteri didatangi tamu istimewa yakni Dr. Margarito Kamis, S.H., M.Hum. Pakar hukum tata negara tersebut mengunjungi museum Rahmah El Yunusiyyah, komplek makam keluarga Diniyyah Puteri, Arfa Cafe dan display proyek santri.
Kedatangan Dr. Margarito disambut oleh Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan, SE, Akt, MSi, serta beberapa orang staf.
Ketika diwawancarai, lulusan Universitas Indonesia yang berasal dari Ternate, Maluku Utara itu mengatakan sangat senang saat mendengar ada sebuah pesantren putri tertua di Padang Panjang.
“Saya senang saat mendengar ada madrasah putri tertua di sini. Bagi saya ini sangat menantang. Siapa yang mempunyai pikiran sehebat itu dan sangat luar biasa? Maka dari itu saya berkunjung ke sini,” ucapnya. Beliau tertarik dan meminta perempuan tidak hanya disuruh berpikir mengenai hal-hal yang umumnya dikenal di dunia perempuan, tapi juga dunia perempuan modern.
Beliau juga mengatakan, “Saya lihat banyak kosmetik-kosmetik yang sudah diteliti. Saya minta itu dikembangkan. Ada begitu banyak hal yang sumber dayanya tersedia, tapi kita tidak sentuh, padahal itu nilai ekonomi, nilai strategi, nilai keislamannya juga luar biasa. Saya juga berharap Diniyyah Puteri melakukan riset pengembangan hal-hal yang sifatnya riset development dan saya minta itu dijadikan attainment.” (Syifa Kaira Najwa/Diniyyah News)
TRAINING MANAJEMEN ASRAMA, BERJUANG MEMPERSIAPKAN GENERASI TERBAIK UNTUK ISLAM
Guna memberikan pembelajaran kepada pemilik pondok pesantren dan boarding school, Diniyyah the Training Center mengadakan Training Manajemen Asrama, Kamis-Jumat, 27-28 Januari 2022. Bertempat di Aula Zainuddin Labai El Yunusi, training ini diikuti oleh 32 orang peserta yang berasal dari Tasikmalaya, Lampung, Muaro Bungo, Solok, Agam, Duri, Medan, dan Jakarta.
Erwita Dewiyani, S.Pd.I, Kepala Asrama Diniyyah Puteri yang menjadi narasumber menjelaskan bahwa training ini membahas visi, misi, strategi, program, standar operasional, lesson plan, proses masuk anak ke dalam asrama, aturan di asrama, program di asrama, standar kebersihan, guru asrama, mengasuh dengan bahasa cinta, komunikasi efektif, menaklukkan argumen remaja, proses penilaian rapor, dan agenda harian santri.
“Bersyukur sekali bisa berbagi dengan teman-teman peserta training karena ini merupakan wadah untuk dakwah mengajak orang untuk bersama-sama me-manage asrama, yang mana asrama merupakan lembaga pendidikan yang memiliki kurikulum dan aturan,” ujar Erwita. Beliau berharap peserta yang ikut training mendapat semangat untuk mengelola asrama serta me-manage asrama dengan semua sistemnya serta menggunakan bahasa cinta untuk mempersiapkan generasi terbaik untuk Islam.
Robi Arianto, peserta training yang berasal dari Tasikmalaya mengatakan training ini sangat luar biasa. “Sekolah kami merupakan SMP dan SMA boarding school. Banyak kekurangan yang terjadi dalam sistem kami saat ini. Segala masukan dari materi training ini akan menjadi bahan kemajuan di ma’had kami nantinya,” jelasnya. (Syifa Khaira Najwa/Diniyyah News)
DTC GELAR TRAINING LEADERSHIP FOR EXECUTIVE
Sabtu-Rabu (22/01-26/01) Diniyyah the Training Center mengadakan Training Leadership for Executive. Training yang berlangsung di aula Zainudin Labay El Yunusi ini diikuti 22 orang peserta yang berasal dari Tangerang, Tasikmalaya, Lampung, dan Karawang, Sabtu-Rabu, 22-26 Januari 2022.
Narasumber training, Fauziah Fauzan, SE, Akt, MSi mengatakan training ini dilatarbelakangi pentingnya menyiapkan pemimpin agar bisa mengelola lembaga atau institusi, terutama ketua yayasan, pimpinan pondok pesantren, dan kepala sekolah.
Training ini terdiri atas 3 level. Level 1 diadakan di hari pertama, membahas bagaimana cara memimpin diri sendiri. Level 2 di hari kedua dan ketiga, membahas bagaimana menjadi seorang kepala yang bijaksana, bisa menyatukan visi tim, berkomunikasi yang baik, dan menyelesaikan masalah dalam konflik. Selanjutnya, level 3 di hari keempat dan kelima, membahas bagaimana membuat visi misi suatu lembaga, strategi, dan bagaimana cara menjalankannya. “Sebelum kita memimpin orang lain kita harus bisa memimpin diri kita sendiri agar suatu lembaga atau instansi yang kita pimpin dapat berjalan dengan lancar dan baik,” kata Fauziah Fauzan yang juga merupakan Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri.
Salah seorang peserta training, Hafsah Mardhatillah mengatakan, “Benar sekali yang dikatakan Bu Fauziah Fauzan. Sebelum kita memimpin orang lain kita harus bisa memimpin diri sendiri. Beliau selalu mengkaitkan semua permasalahan dan membawa lagi ke lembaga instansi. Sangat sesuai dengan audience-nya. Dimana nanti para peserta juga bisa mengaitkan dengan sekolahnya masing-masing”. (Syifa Khaira Najwa/Diniyyah News)