Santri Diniyyah Puteri Menang Lomba Menulis Surat
Hari Santri Tingkat Nasional
Santri kelas XI IPS MAS KMI Diniyyah Puteri, Fazatil Husainah, meraih juara 2 lomba Surat Santri Sayembara Santri Siaga Jiwa Raga. Lomba menulis surat yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Santri 2021 tersebut diadakan oleh Direktorat Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia.
Fazatil Husainah, putri pasangan Fauzi Fauzan, Lc, S.Fils,I. dan Ervini Kania Dewi Sukma SE., menjadi satu-satunya peserta dari Pulau Sumatera yang meraih juara setelah menyisihkan 1306 peserta yang ikut sayembara se-Indonesia.
Acara resmi pengumuman lomba dilakukan pada momen Santriversary Malam Puncak Peringatan Hari Santri tanggal 22 Oktober di Auditorium H.M Rasjidi, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Fazatil Husainah yang akrab dipanggil Aza mendapatkan hadiah berupa piagam penghargaan dan uang pembinaan sejumlah Rp. 10.000.000.
Selama proses penulisan surat yang ditujukan pada Presiden Jokowi tersebut, Fazatil Husainah dibimbing oleh Ainul Mardhiyah, S.Hum, guru Bahasa Indonesia MTsS DMP Diniyyah Puteri. Ainul Mardhiyah, alumni Diniyyah Puteri yang semasa jadi santri juga sering menang lomba menulis surat mengatakan sangat bangga atas keberhasilan anak didiknya.
“Alhamdulillah, merinding waktu mendengar pengumuman lombanya. Ini sebuah pencapaian yang luar biasa. Apalagi mengingat perjuangan Aza dalam menulis surat tersebut. Tulis, rombak lagi, revisi lagi. Syukurlah, semua usaha tersebut berbuah manis. Mudah-mudahan pencapaian Aza ini dapat menjadi inspirasi santri-santri Diniyyah Puteri yang lain untuk terus latihan menulis,” ucap Ainul. Lulusan Sastra Indonesia UI tersebut berharap akan ada Aza-Aza berikutnya yang lahir dari Diniyyah Puteri. (Riki Eka Putra/Diniyyah News)
UPACARA PERINGATAN HARI SANTRI 2021 DI DINIYYAH PUTERI
Acara ditutup dengan penyerahan hadiah bagi para juara lomba pada event San Day, Dari Santri Untuk Negeri. Sebuah ajang perlombaan yang diadakan oleh teman-teman santri Diniyyah Puteri, Jum'at 8 Okteber lalu dalam rangka menyambut Hari Santri 2021.
FAZATIL HUSAINAH, NOMINATOR LOMBA ARTIKEL TINGKAT NASIONAL
Fazatil Husainah, santri kelas XI IPS MAS KMI, terpilih sebagai salah satu nominator lomba karya tulis Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (DITJEN PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Lomba dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2021 tersebut diadakan secara online, pada bulan Mei-Agustus 2021, dan diikuti ratusan siswa SMP dan SMA dari seluruh penjuru Indonesia.
Pada lomba karya tulis artikel populer bertema “Generation restoration: reimagine, recreate, restore” ini, Fazatil Husainah atau biasa dipanggil Aza, menulis artikel berjudul ‘Tradisi Ikan Larangan dan Kebersihan Lingkungan’. Dalam artikel tersebut Aza memaparkan pentingnya memelihara tradisi ikan larangan, sebagai salah satu kearifan lokal Minangkabau yang bisa dijadikan solusi menjaga kebersihan lingkungan.
“Alhamdulillah, kerja keras saya menghasilkan hasil yang manis. Semoga ini menjadi pengalaman berharga yang bisa menjadikan saya lebih profesional lagi dalam menulis,” ujar Aza. Gadis yang hobi membaca buku ini menjelaskan bahwa dalam proses penulisan artikel ia mengalami berbagai kendala. Diantaranya, susahnya membagi waktu antara jam pelajaran dan proses penulisan karya. Tapi, ia tetap berjuang untuk bisa menghasilkan tulisan yang bisa bersaing dengan siswa lainnya.
Tak hanya berprestasi, Aza yang berlatih menulis di bawah binaan Diniyyah Literation Center (DLC) juga sering menulis di media massa. Berbagai karyanya dalam bentuk artikel, berita, cerpen, dan puisi sudah dimuat sejak kelas 6 MIS Rahmah El Yunusiyyah Diniyyah Puteri. (Riki Eka Putra/Diniyyah News)
Staf Diniyyah Literacy Center Ikuti Magang Penggiat Literasi di Deli Serdang
Rahmi Yulianti, S.Pd.I, staf Diniyyah Literacy Center (DLC) Diniyyah Puteri lolos seleksi magang penggiat literasi di Deli Serdang, Sumatra Barat. Kegiatan ini diadakan oleh Kemdikbud RI. Para peserta diseleksi melalui esai yang dikirimkan. Jumlah peserta yang lolos sebanyak 20 orang yang berasal dari Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Kegiatan berlangsung tanggal 13-25 Agustus yang terbagi menjadi dua sesi. 13-18 sesi daring dan 21-25 sesi luring di TBM Lingkaran Desa Dusun Lama Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Di sesi daring peserta disuguhkan materi, diantaranya pembuatan video, materi menulis, pemaparan TBM Lingkaran, dan pengelolaan TBM.
Sedangkan pada sesi luring, di hari pertama para peserta yang datang dari berbagai daerah dijemput menggunakan odong-odong literasi (mobil odong-odong yang berisi banyak buku) menuju TBM Lingkaran. Pada malam harinya, diadakan acara pembukaan dimana semua peserta diwajibkan memakai baju adat masing-masing. Peserta disuguhkan tarian tradisional dan tarian hasil karya pegiat literasi TBM Lingkaran.
Hari kedua peserta diajak mengunjungi Pasar Kamu (Pakan Sarapan Karya Anak Muda). Pasar tersebut dibentuk oleh komunitas Kawan Lama pada tahun 2020. Tujuan pembentukan pasar ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pada saat pandemi. Selanjutnya peserta diajak mengunjungi Kampung Wisata Paloh Naga, sebuah desa wisata yang dikelola TBM Lingkaran. Pada hari Sabtu dan Minggu di kampung tersebut diadakan pasar tradisional yang menjual aneka makanan dan kerajinan tradisional. Penjual di pasar tersebut merupakan warga setempat. Acara berikutnya peserta diajak berdiskusi tentang konsep dan praktik pengembangan kecakapan literasi masyarakat.
Hari ketiga, peserta melanjutkan materi daring tentang menulis disertai praktik. Pemateri merupakan penulis Sumatra Barat, Eka Dalanta. Tulisan yang dibuat peserta harus bertema TBM Lingkaran.
“Beruntung jadi perwakilan Sumatra Barat. Acara ini menarik sekali. Saya banyak bertemu pegiat-pegiat literasi hebat yang berjuang di daerahnya masing-masing untuk menggaungkan literasi agar anak-anak cinta buku dan menjadi masyarakat yang literat. Semoga acara ini diadakan tiap tahunnya karena bisa jadi peluang para pegiat untuk belajar ke teman-teman pegiat lainnya,” ujar Rahmi ketika diwawancarai. (Riki Eka Putra/Diniyyah News)
Rahmi Yulianti, S.Pd.I, staf Diniyyah Literacy Center (DLC) Diniyyah Puteri lolos seleksi magang penggiat literasi di Deli Serdang, Sumatra Barat. Kegiatan ini diadakan oleh Kemdikbud RI. Para peserta diseleksi melalui esai yang dikirimkan. Jumlah peserta yang lolos sebanyak 20 orang yang berasal dari Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Kegiatan berlangsung tanggal 13-25 Agustus yang terbagi menjadi dua sesi. 13-18 sesi daring dan 21-25 sesi luring di TBM Lingkaran Desa Dusun Lama Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Di sesi daring peserta disuguhkan materi, diantaranya pembuatan video, materi menulis, pemaparan TBM Lingkaran, dan pengelolaan TBM.
Sedangkan pada sesi luring, di hari pertama para peserta yang datang dari berbagai daerah dijemput menggunakan odong-odong literasi (mobil odong-odong yang berisi banyak buku) menuju TBM Lingkaran. Pada malam harinya, diadakan acara pembukaan dimana semua peserta diwajibkan memakai baju adat masing-masing. Peserta disuguhkan tarian tradisional dan tarian hasil karya pegiat literasi TBM Lingkaran.
Hari kedua peserta diajak mengunjungi Pasar Kamu (Pakan Sarapan Karya Anak Muda). Pasar tersebut dibentuk oleh komunitas Kawan Lama pada tahun 2020. Tujuan pembentukan pasar ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pada saat pandemi. Selanjutnya peserta diajak mengunjungi Kampung Wisata Paloh Naga, sebuah desa wisata yang dikelola TBM Lingkaran. Pada hari Sabtu dan Minggu di kampung tersebut diadakan pasar tradisional yang menjual aneka makanan dan kerajinan tradisional. Penjual di pasar tersebut merupakan warga setempat. Acara berikutnya peserta diajak berdiskusi tentang konsep dan praktik pengembangan kecakapan literasi masyarakat.
Hari ketiga, peserta melanjutkan materi daring tentang menulis disertai praktik. Pemateri merupakan penulis Sumatra Barat, Eka Dalanta. Tulisan yang dibuat peserta harus bertema TBM Lingkaran.
“Beruntung jadi perwakilan Sumatra Barat. Acara ini menarik sekali. Saya banyak bertemu pegiat-pegiat literasi hebat yang berjuang di daerahnya masing-masing untuk menggaungkan literasi agar anak-anak cinta buku dan menjadi masyarakat yang literat. Semoga acara ini diadakan tiap tahunnya karena bisa jadi peluang para pegiat untuk belajar ke teman-teman pegiat lainnya,” ujar Rahmi ketika diwawancarai. (Riki Eka Putra/Diniyyah News)