Padang Panjang- Kamis 22 Oktober 2015. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri (DP) Rahmah El Yunusiyyah (REY) Padang Panjang, menjalankan program berbahasa Arab aktif. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman kampus STIT Diniyyah Puteri mulai pukul 07.30 hingga pukul 08.00 dari senin sampai kamis. Seluruh mahasisiwi semester III dan V wajib mengikuti program tersebut.
Saat ditemui disela waktu luangnya Pembantu Ketua III, Yendri Junaidi menyampaikan “Bahasa Arab adalah bahasa islam, jadi kita sebagai umat islam harus mengerti dengan bahasa yang bisa menyatukan antara kita orang Indonesia dengan orang-orang lain di negara lain yang beragama islam. Selanjutnya, bisa membantu kita memahami agama dengan lebih baik karena bagaimanapun juga agama kita islam berpatokan pada dua sumber, yaitu al-Qur’an dan sunah yang keduanya menggunakan bahasa Arab. Kita tidak akan bisa memahami sumber tersebut jika tidak paham dengan bahasa Arab. Disamping dua tujuan pokok tersebut, ada beberapa tujuan lainnya seperti bisa bercakap-cakap dengan orang luar yang menggunakan bahasa Arab dan bisa membantu mahasiswi memfasihkan bahasa Arabnya. Karenaselain bahasa Inggris, bahasa Arab juga merupakan syarat wajib kelulusan, dan skripsi yang akan dibuat juga akan menggunakan bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. Karena itu bahasa tersebut harus dikuasai baik oleh seluruh mahasiswi”
Mahasiswi semester III dan V yang mengikuti program ini dibagi menjadi bebrapa kelompok yang di masing-masing kelompok dipandu oleh musyrifah (pembimbing). Setiap kelompok terdiri dari lima orang anggota. Materi yang diajarkan berupa kosa kata sehari-hari. Supaya materi yang diajarkan langsung bisa diaplikasikan di lingkungan asrama dan kampus.
Kosa kata yang telah diajarkan akan lansung diaplikasikan. Kegiatan ini juga akan ada ujiannya. Ujian akan dilaksanakan sekali dalam satu minggu dengan dosen bahsa arab Yendri Junaidi. Jika telah melaksanakan ujian, maka mahsisiwi wajib berbicara menggunakan bahasa arab dilingkungan kampus dan asrama.
Selang waktu istirahatnya salah satu siswi semester V menyampaikan rasa terimakasihnya “Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak yendri atas keluangan waktu akan kesediaan beliau memberikan kesempatan ini kepada mahasisiwi STIT khususnya. Karena ini sangat membantu kami nantinya ketika akan mengadakan ujian munaqasyah tiga bahasa. Boleh dibilang, jika tidak ada ini banyak diantara kami tidak mempunyai modal menghadapi itu. kegiatan pagi ini juga memberikan kami kepercayaan diri untuk berinteraksi menggunakan bahsa arab seadanya dengan para dosen, mahasiswi, santri dan bahkan syekh dari luar. Pokoknya is the best dan salam kompak buat mahasiswi STIT”Tutur Putri wulandari mahsisiwi jurusan PAI semester V.
Ketika dikunjungi ke kantornya, Ketua STIT mengungkapkan harapannya “Kedepan kegiatan bahasa Arab pagi ini terus terlaksana. Hendaknya bisa dilaksanakan dari sabtu hingga kamis. Karena empat hari dalam seminggu dibandingkan dengan enam hari dalam seminggu, pastinya enam hari dalam seminggu akan lebih bisa mantap bahasa Arabnya. Lagian waktu pelaksanaanya juga tidak mengganggu jadwal kuliah mahasiswi. Nah, kosa kata yang didapatkan dari kegiatan pagi itu lebih bagusnya ditambah juga dengan kosa kata yang tidak dipelajari. Semuanya dilakukan agar bisa lebih memudahkan untuk praktek bahasa dalam kegiatan sehari-hari” Terang Syarifatul Hayati Lc,M.A (Rahmi Yulianti/ Lelen, Diniyyah News Reporter)
Padang Panjang- Sekolah Insan Cendikia Madhani (ICM) Jakarta berkunjung ke Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sumatera Barat. Rombongan dari ICM sampai di Diniyyah Puteri pada Selasa, (19/10) kemarin pukul 07.00 WIB pagi. “ICM mengunjumgi Diniyyah Puteri dalam rangka studi komperatif. Sebagai lembaga pendidikan Boarding school dari tingkat TK hingga SMA, mereka ingin mencari sekolah yang bisa dijadikan reverensi untuk menangani pendidikan di sekolah mereka. Diniyyah Puteri menjadi salah satu pilihannya”Ungkap pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan El-Muhammady, SE, Akt, M.Si, saat ditemui reporter Dinteen di kantornya.
“ICM mengenal Diniyyah Puteri dari browsing Internet dan juga dari salah satu alumni Diniyyah Puteri yang menjadi level Direksi disana. “Sebelumnya Ibu Zizi juga pernah memberikan materi dihadapan tenaga pendidik di ICM. Setelah itu mereka tertarik untuk mengunjungi kita untuk observasi satu hari. Tamu dari ICM tersebut berjumlah 8 orang yang merupakan Ketua Yayasan , Direktur Eksekutif, Direktur PR, Direktur SDM, kepala SMP, kepala SMA, pembina asrama putra dan pembina asrama putri”Ujar Laili Ramadani direktur School of teacher yang mendampingi rombongan tersebut.
Pimpinan Diniyyah Puteri menyampaikan, pada intinya ICM tersebut melihat program kita berjalan bagus. Banyak yang bisa mereka lihat dan ambil untuk diterapkan di sekolah mereka. Diantaranya sistem penanganan di kelas, cara kerja guru, menajemen asrama dan cara memberi dukungan kepada santri untuk mematuhi aturan, karena Diniyyah Puteri sudah mulai menghilangkan hukuman-hukuman.
“Selesai observasi ada MOU antara ICM dan Diniyyah Puteri. Kerjasama tersebut dalam bentuk pelatihan guru, training santri, kerjasama dibidang IT dan program luar negri. Kita berharap akan ada terus kerjasama untuk meningkatkan pendidikan tanah air . Sebagai tuan rumah kita harus selalu siap untuk dikunjungi dan memberikan pelayanan yang terbaik” Tambah Ibu Pimpinan saat diwawancarai pada Kamis (21/10).
Rombongan dari ICM tersebut memberikan kesan yang baik terhadap Diniyyah Puteri“Over all, its all amazing. Diniyyah Puteri ini berada di jalurnya yang anti mainstream. Sekolah ini punya pemimpin yang luar biasa dan lokasi pendidikan yang mendukung. Selain itu Diniyyah Puteri memiliki visi dan misi yang bagus dan rancangan cita-cita puluhan tahun kedepan. Jadi, jangan pernah menyerah, karena kondisi diluar sana tidak pernah mengizinkan kita beristirahat. Support pimpinannya dengan cara mau membuka diri , memberikan feed back dan kinerja yang baik. Sehingga kita bisa bersama-sama menciptakan inovasi-inovasi dibidang pendidikan” Ungkap Bambang Eko Nugroho Kepala Sekolah SMA di ICM yang mengamati dari pagi hingga sore seluruh lingkungan Diniyyah Puteri. (Jummiati Oktariana/ Lelen, Diniyyah News Reporter)
Padang Panjang- Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri Rahmah El-Yunusiyyah telah memulai program baru kampusnya pada Kamis kemarin, (22/10). Program yang akan menjadi rutinitas mahasiswi setiap minggunya di kampus biru STIT Diniyyah Puteri adalah kajian hadits. Kajian yang ditambah hafalan hadits dibimbing langsung oleh Yendri Junaidi Lc, MA alumni hadits S1 dan S2 Al-Azhar university.
Mahasiswi begitu antusias mengikuti program hadist pada hari pertama tersebut. “Antusiasnya sangat bagus, kita berharap semangat mahasiswi bukan hanya di awal kegiatan saja. Namun bisa berlanjut sampai batas yang tidak ditentukan. Yang terpenting itu adalah niat baik dari mereka untuk belajar Hadist ini, bukan karena ikut-ikutan dengan yang lainnya” sambung Yendri Junaidi yang juga Pembantu Ketua III STIT.
Metode yang digunakan pada kegiatan itu adalah metode halaqoh. Menurut pematerinya sendiri ustadz Yendri Junaidi, metode itu biasa digunakan di Al-azhar dan berbeda dari metode klasik biasanya. Ia juga mengatakan akan mengajak mahasiswi belajar di alam terbuka agar tidak ada kejenuhan.
Kegiatan kampus harus diikuti oleh setiap mahasiswi, namun mahasiswi diharapkan memiliki kesadaran dan keinginan yang tinggi untuk mendalami hadist. “Kita dari STIT ingin mengembangkan ilmu-ilmu para dosen kepada mahasiswi diluar SKS pada mata kuliah. Sehingga mahasiswi bisa memahami tentang muhadist dan bisa menerapkan pemahamannya terhadap hadist ini dalam kesehariannya” Ujar syarifatul Hayati, Lc, M.A yang merupakan ketua STIT Diniyyah Puteri.
“Program yang menyenangkan dan menarik. Kita mendapat ilmu yang luar biasa yang tidak semuanya didapatkan di kelas mata kuliah. Saya sangat bangga dengan dosen yang mau meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu dengan mahasiswinya. Disamping belajar, dosen yang menjadi pemateri juga memperhatikan kesungguhan kami sebagai mahasiswi. Semoga dengan program itu, hafalan Hadist mahasiswi bertambah dan pemahaman dari ilmu itu bisa dijadikan contoh untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari” Ungkap Hariani Dewi mahasiswi PAI semester III asal Aceh. (Jummiati Oktariana/ Lelen, Diniyyah News Reporter)