Padang Panjang- Sebanyak 183 santri M.A KMI Diniyyah Puteri melaksanakan kegiatan proyek integrasi, Minggu, 27 September 2015 lalu. Kegiatan itu bertemakan Lembah Anaiku Sayang. Lembah Anai salah satu pesona alam yang terkenal di Sumatera Barat, terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan lintasan Padang- Bukittinggi.
Saat ditemui di kantornya, Direktur School OfTeacher Diniyyah Puteri, Laili Ramadani S.Pd. I, M.A yang juga sebagai tim pengarah projek menyampaikan, kegiatan itu bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Santri melakukan penelitian, observasi dan wawancara. Ada yang mengambil sampel air, tanah untuk dilakukan penelitian di labor nantinya, ada yang mendokumentasikan juga, semua disesuaikan dengan bidang studinya.
Ketika ditemui di ruang kerjanya, Wakil Kesiswaan M.A KMI Diniyyah Puteri menjelaskan “Hasil penelitian ini nantinya akan menjadi laporan invidua dan kelompok. Khusus untuk kelas XII KMI, hasil penelitian individu akan diujikan di sidang 3 bahasa. Bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. Untuk hasil penelitian kelompok membuat display atau rancangan Lembah Anai kedepannya” terang Yusneli Safari, S. Pd yang juga sebagai pendamping kegiatan proyek santri KMI.
Resmamita salah seorang santri mengungkapkan, “Kegiatan ini menambah wawasan bagi saya, terutama dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Apalagi tahun depan ingin menjadi mahasiswa, pasti akan bertemu dengan yang namanya KTI. Dari hal ini bisa saya melatih diri untuk mempersiapkan KTI yang sesuai standar” tutur santri kelas XII IPA itu yang juga dikenal sebagai novelis yang bernuansa petualang.
Siswa kelas XII IPS, Nadia Devandri mengekspresikan pengalamannya “Senang bisa mengikuti kegiatan ini. Selain bisa mengetahui tentang Lembah Anai itu lebih dalam, juga mendapat banyak pelajaran. Seperti tahu sejarah Lembah Anai, tahu hal positif dan negatif tempat wisata. Saya juga sempat memotret tempat-tempat yang diindah diseputaran Lembah Anai” terang santri asal Lampung yang gemar fotografi.
Demikian juga ungkapan yang sama Faizatun Nadia santri kelas XII STT yang juga reporter Dinteen, sebagai generasi muda harus mensyukuri segala ciptaan Yang Maha Kuasa dan harus menjaga serta melestarikannya. Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter
Tulisan santri MA KMI Diniyyah Puteri dimuat di harian Kompas edisi Jum’at, 18 September 2015.Direktur Diniyyah Research Centre (DRC), Fauzi Fauzan yang didampingi Koordinator Publishing, Riki Eka Putra menjelaskan bahwa hal ini adalah kebanggaan tersendiri bagi Diniyyah Puteri. Semenjak 2009 lalu, dunia tulis menulis memang telah menjadi bagian dari keseharian santri Diniyyah Puteri Padang Panjang. Ratusan tulisan santri telah dimuat di beberapa media lokal, seperti Singgalang, Padang Ekspres, dan lainnya. Puluhan juara dalam lomba menulis pun berhasil diraih, baik itu tingkat kota, propinsi, hingga nasional.
“Semoga ini menjadi awal yang baik untuk kedepannya karya santri kita terus bisa menghiasi halaman Kompas,” ujar Fauzi Fauzan bangga. Ia menyebutkan bahwa prestise Kompas sangatlah tinggi. Standar yang diberikan agar tulisan dimuat juga tidak sembarangan.
Senada dengan hal itu, Riki Eka Putra yang sehari-hari juga membimbing santri Diniyyah Puteri dalam menulis turut bangga.
“Meski sudah banyak yang pintar menulis, baru tahun 2015 ini untuk pertama kalinya tulisan santri Diniyyah Puteri berhasil menembus Kompas. Tak mudah untuk mencapai ke titik ini. Walaupun sebelumnya mereka telah sering menulis di koran terbitan daerah, namun tak semudah itu menembus koran nasional seperti Kompas. Beberapa buah tulisan yang awalnya kita kirimkan, ditolak redaksi. Barulah kali ini berhasil dimuat,” ujar Riki Eka Putra.
Tulisan santri MA KMI Diniyyah Puteri tentang Jambore Pramuka Dunia yang diadakan di Jepang beberapa waktu lalu tersebut ditulis oleh Nadhira Asiyah Arrin, salah satu penulis terbaik di Diniyyah Puteri, beserta dua orang temannya.
“Seneng banget bisa menembus Kompas. Bisa dibaca orang se-Indonesia. Biasanya kan cuma dimuat koran terbitan daerah. Insyallah dalam waktu dekat akan kita tulis lagi liputan yang lebih menarik,” terang Nadhira Asiyah Arrin, santri kelas XI IPS MA KMI Diniyyah Puteri, bangga. Santri yang akrab disapa Arrin ini berharap akan banyak lagi tulisan santri Diniyyah Puteri yang tembus ke koran nasional.
“Target kita dalam waktu dekat adalah membuat tulisan yang lebih baik untuk dikirimkan ke redaski Kompas. Sedangkan target jangka panjang adalah meloloskan Nadhira Asiyah Arrin untuk menjadi salah satu peserta magang di Kompas pada bulan Juni tahun depan. Namun di samping itu, menulis di koran terbitan daerah tetap kita lakukan dan tentunya tetap ikut perlombaan menulis serta membimbing santri untuk menulis buku,” tambah Riki Eka Putra. (Alfirdausi/Diniyyah Puteri)
Padang Panjang- Kamis, 1/10/2015. 6 orang santri Diniyyah Menengah Pertama (DMP) ikuti English debate competition di SMA N I Padang Panjang. Kegiatan ini diadakan oleh Dinas Pendidikan kota Padang Panjang. Santri utusan dari MTs DMP Diniyyah Puteri, berhasil meraih peringkat utama. Santri SMP Diniyyah Puteri raih juara 3.
Saat ditemui disela waktu luangnya, Direktur DEC menyampaikan “Diniyyah English Centre (DEC) turun langsung membantu santri untuk persiapan debate. Santri dilatihkan bagaimana cara memberikan argument dengan baik, bisa membedakan pihak kontra dan pro dengan jelas. Untuk tingkat MTs DMP dilatih oleh Rice Amalia S.Pd. Sedangkan tingkat SMP dihendle oleh Ainun Mardhiyah S.Hum” terang Dra. Dartini M.Pd, kepada reporter Dinteen.
10 sekolah tingkat SLTP se kota Padang Panjang turut berpartisipasi dalam event bergengsi itu. Peserta English Debate MTs dan SMP Diniyyah Puteri ialah Annisa Un Rasiqoh IX B, Cut Tivani VIII C, Farhanah Qatrunnada IX C, Tazkia Noor El Hauda XI SMP, Puti Reno Maharani XI SMP, Humairoh Binti Huda XI SMP.
Ketika dikunjungi ke asramanya, the best speaker MTs DMP mengungkapkan perasaan “Senang dan bangga rasanya bisa memberikan yang terbaik untuk sekolah tercinta. Kedepannya saya ingin terus menggali lagi potensi dibindang bahasa Inggris ini” jelas santri yang hobi berbahasa Inggris itu, dihadapan teman-teman asramanya.
Selang waktu yang berbeda, Cut Tivani sebagai the best speaker SMP Diniyyah Puteri menyampaikan rasa harunya “I am really happy because I could reach my target in this competition. Thank’s for all of people who helped me in this event” ungkap Tazkia Noor El Hauda, penulis muda Dinteen saat ditemui di asramanya Husna Dua.
Kepala Sekolah MTs DMP Diniyyah Puteri, sangat mengapresiasi keberhasilan santri pada ajang English Debate Competition itu “Sangat senang dengan prestasi yang sudah diraih oleh santri, diajang perlombaan debat bahasa Inggris ini. Semoga santri yang sudah menang tetap semangat belajar. Terus mengasah kemampuan bahasa Inggris dan terus mempraktekkannya. Jangan mudah puas dulu dengan apa yang sudah didapatkan” tutur Meilina Roza S.Pd.I, yang juga alumni Diniyyah Puteri. (Lelen Sartika Woyla/ Diniyyah News Reporter)
Padang Panjang- 19 mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri Rahmah El-yunusiyyah mengikuti Masa Orientasi Mahasiswi (MOM), Senin, (14/09) hingga Rabu, (16/09). Di hari pertama, kegiatan langsungdibuka oleh ketua STIT, Syarifatul Hayati Lc, M.A di gedung pertemuan Zainuddin Labay Diniyyah Puteri.
“Alhamdulillah acara pembukaan MOM yang berlangsung selama satu jam tersebut dapat berjalan lancar. Kebanggaan bagi saya bisa bekerjasama dengan seluruh panitia yang telah menjalankan tugasnya dengan baik dan tertib,” ungkap Putri Ulan Dari, sekretaris SEMA yang mengkoordinir acara MOM tersebut kepada reporter Dinteen.
Setelah acara pembukaan, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para dosen di ruang hijau kampus STIT Diniyyah Puteri. Taufik Rahman S.Pd. I, M.A, pembantu Ketua II STIT sebagai pemateri pertama memberikan aspresiasi terhadap semangat dan perhatian dari peserta MOM. Ketika ditemui dikantornya beliau mengatakan, bahwa materi tentang profil dan sejarah Perguruan Diniyyah Puteri itu penting. Tujuannya untuk mengenalkan Diniyyah Puteri kepada mahasisiwi baru, khususnya kampus STIT Diniyyah Puteri sendiri.
“Harapannya seluruh mahasiswi dapat mengikuti setiap materi dihari-hari berikutnya dengan lebih antusias. Supaya bisa menjadi bekal ketika perkuliahan dimulai,” tambah Taufik Rahman S.Pd. I, M. A selaku Dosen Psikologi Umum STIT.
Jam 14.00 WIB, kegiatan MOM dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang adab dan etika menuntut ilmu. Pemateri terkesan senang, karena peserta memberikan respon yang baik terhadap materi yang disampaikan.
“Kita ingin mahasisiwi STIT Diniyyah Puteri ini menjadi pendidik yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang banyak, tapi juga berakhlak mulia,” ujar Yendri Junaidi selaku pembantu Ketua III STIT, setelah selesai memberikan materi kepada peserta.
Kegiatan MOM STIT Diniyyah Puteri pada hari pertama ditutup dengan pelaksanaan apel sore bersama Sucia Febrawati yang merupakan panitia acara MOM STIT.
“Saya pribadi merasa sangat senang, meskipun cukup melelahkan. Karena kegiatannya yang cukup padat. Namun, kami dapat lebih mengenal Diniyyah Puteri dan mendapatkan motivasi-motivasi baru dari pemateri. Selain itu, bimbingan dari kakak panitia sangat luar biasa dan mereka memiliki kreatifitas yang membuat suasana lebih ceria,” ungkap Putri Diana, peserta MOM yang berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat. (Jummiati Oktariana/Diniyyah Puteri Reporter)