Santri DP Di Jepang

12-16 November 2013 lalu, sebanyak 12 santri kelas XI MA KMI mengikuti program study ilmiah ke Jepang. Program ini bukan hanya tour biasa, melainkan agar para santri dapat menambah wawasannya dan dapat meniru kebiasaan masyarakat Jepang yang baik, terutama di bidang kebersihan. Selain 12 santri tersebut, ada 4 kepala sekolah di lingkungan Diniyyah Puteri yang juga turut serta. Kunjungan ke Jepang ini berlangsung selama 3 hari.

            Rombongan mengunjungi tempat-tempat menarik di Tokyo, Jepang. Diantaranya ada Musashino Jyoshi (sekolah khusus puteri), Miraikan Centre, Tokyo Tower, Tokyo University, dan lainnya. Untuk Musashino Jyoshi, sekolah khusus puteri di Tokyo, santri mengunjungi gedung sekolahnya dan melihat beberapa kegiatan mereka di sekolah.

Jepang 2

            Dari sekian banyak kunjungan, ada satu kunjungan unik yaitu memanen ubi di Farm Family, Tsukuba. Di sana memanen ada metodenya, sehingga hasil panennya maksimal. Selain memanen, rombongan juga disuguhi makan siang oleh petani.

            Dengan adanya kunjungan ini, santri dapat mempelajari kebudayaan yang diterapkan di Jepang. Seperti di bidang kebersihan, setiap tempat umum di Jepang, menyediakan 3 tempat sampah yang berbeda untuk pemisahan. Ada tempat sampah untuk plastik, kaleng, dan kertas, sehingga lingkungannya sangat bersih. Selain itu santri bisa melihat perilaku orang Jepang yang ramah dan selalu menjaga ketenangan sehingga tidak mengganggu orang lain terutama di tempat umum. Hal ini bisa diterapkan di lingkungan sendiri. (Hasri Ainun Mahalli/MA KMI Diniyyah Puteri)                                                                                    

20131210 111322

Selasa, 10 Desember 2013. Santri kelas XI IPS MA KMI sangat antusias menuju ruang tata boga. Ternyata hari itu mereka praktek tata boga. Memasak aneka masakan. Mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Para santri dibagi beberapa oleh guru tata boga. Setelah itu mereka diberikan menu yang berbeda untuk setiap kelompoknya.

20131210 111523

Terlihat para santri begitu telaten dalam menyiapkan alat-alat untuk memasak. Ada juga yang mendapat bagian menyiapkan bahan yang akan dimasak. “Asyik banget bisa masak-masak. Jadi nanti kalau liburan bisa praktekin di rumah. Pokoknya senang deh...!” ujar Hasri Ainun Mahalli, santri kelas XI IPS yang aktif sebagai reporter Dinteen Magazine.

Semoga santri Diniyyah Puteri semakin bersemangat untuk menuntut ilmu di Perguruan Diniyyah Puteri. Dan Diniyyah Puteri semakin jaya dan menjadi sekolah terbaik untuk generasi muda khususnya puteri. Amin. (Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter)

Alumni 3

Setelah sekian lama melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, kini satu persatu alumni Diniyyah Puteri kembali ke Diniyyah Puteri Padang Panjang. Para alumni ini kembali dalam rangka mengabdikan dirinya untuk sekolah tercinta.

Para alumni yang sudah sukses ini menduduki posisi terbaik di bidangnya. Ada yang menjadi kepala asrama, staf tata usaha STIT Diniyyah Puteri, staf Humas, Satuan Pengawas Interen (SPI), Koordinator Diniyyah English Centre, Reporter Diniyyah, petugas Poliklinik, dan lain sebagainya.

Satu hal yang unik adalah beberapa alumni ada yang menamatkan DMP Diniyyah Puteri, KMI Diniyyah Puteri, dan STIT Diniyyah Puteri, lalu bekerja di Diniyyah Puteri. Diantaranya mengatakan, “Tak terasa sudah lebih sepuluh tahun di Diniyyah Puteri, tapi saya masih merasa baru kemarin pertama kali berada di sini. Karena di sini saya selalu mendapatkan hal-hal yang baru. Semua menjadi insprasi bagi saya.”

Semoga para alumni yang mengabdikan dirinya di Diniyyah Puteri ini semakin bersemangat dan terus melakukan perubahan yang baik untuk perkembangan Diniyyah Puter ke depannya. Amiin... (Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter)

renamae

Setelah sekian lama tidak turun ke jalan bergabung dengan organisasi intra kampus menyuarakan aspirasi masyarakat,akhirnya SEMA STIT Diniyyah Puteri Rahmah Elyunusiyah turut ambil bagian. Aksi demonstrasi diadakan pada hari Kamis, 28 November 2013. Acara ini dilaksanakan dalam rangka menolak pembangunan RS Siloam yang terindikasi berbau kristenisasi. SEMA(Senat Mahasiswa) STIT bergabung dengan ribuan umat Islam dari seluruh elemen masyarakat yang berasal dari MUI Sumbar, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), Kesatuan Aksi Muslim Mahasiswa Indonesia (KAMMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM),  Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Pelajar Islam Indonesia (PII) , Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) UNP, IAIN Imam Bonjol, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Solok, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Ikatan Keluarga Pasia Jakarta (IKPJ),  dan lain sebagainya.  Massa terdiri dari kalangan muda dan tua, juga terlihat  para santri yang datang dari berbagai pesantren di Sumatera Barat yang memenuhi jalanan Kota Padang menolak pembangunan RS.Siloam yang didirikan oleh James T Haryadi tersebut.

Aksi dimulai dengan longmarch dari masjid Nurul Iman dan berakhir di gedung DPRD Kota Padang. Selama di perjalanan massa meneriakkan protes terhadap pembangunan RS Kristen tersebut. Karena jumlah massa sangat banyak, jalan pun ditutup oleh polisi. Massa yang membawa ratusan spanduk dan poster itu berjalan tertib dan rapi menuju gedung dewan. Dalam perjalanan, para pendemo terus berorasi. Demo yang dikawal oleh 1.500 Polisi itu berjalan dengan damai dan lancar.

Tepat pada pukul 12.00 WIB, para pendemo ditemui oleh tiga anggota DPRD Kota Padang. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Kota Padang Budiman Munazir,Sag, Muharlion, dan Mardison. Ketiga anggota dewan tersebut berasal dari Fraksi PKS yang sebelumnya tidak menyetujui Perda Investasi yang di dalamnya terdapat persetujuan terhadap investasi Lippo Superblock. Sejumlah pimpinan Ormas Islam pun melakukan pertemuan tertutup dengan tiga anggota DPRD Kota Padang tersebut.

You are here: Home News and Events