Seminar Rahasia Haji Muda, “Canangkan Ibadah Haji Sejak Muda”

398416446_6427652367343420_815380935303sd0155988_n.jpg

         Ratusan santri di Kota Padang Panjang mengikuti seminar Rahasia Haji Muda, Jum’at (03/11/2023) di Aula Zainudin Labay El Yunusy. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Perguruan Diniyyah Puteri dalam rangka Milad 1 abad perguruan tertua khusus puteri tersebut.

      Fauzi Fauzan, Lc. S.Fils.I, Kepala SDM Diniyyah Puteri menjelaskan kampanye  Haji Muda yang dilakukan oleh BPKH ini sangat baik untuk dilakukan mengingat Allah sendiri sangat menyukai anak muda yang senang beribadah. Seruan ini juga dirasa tepat mengingat masa tunggu haji di Indonesia yang begitu lama mencapai puluhan tahun karena kuota haji yang terbatas untuk Indonesia.

    Narasumber di kegiatan ini adalah Harry Alexander, Anggota Badan Pelaksana BPKH dan Drs.H. Ramza Husmen, M.Pd, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah, Kemenag Sumatera Barat.

     Harry Alexander menjelaskan tentang keuangan haji yang dikelola oleh BPKH.  “Pengelolaan keuangan haji yang kita laksanakan ini telah membawa dampak yang begitu positif pada masyarakat Indonesia. Kami mengingat bagaimana uang jemaah haji mampu mengakuisisi kepemilikan Bank Muamalat yang sebelumnya sempat dimiliki asing serta mampu menjadi lembaga keuangan ketiga terbesar di Indonesia,” ujarnya.

     Ia juga menjelaskan bahwa pengelolaan haji yang dilakukan oleh BPKH sangat menjamin keamanan keuangan nasabah. Terlebih lagi seluruh keuntungan dari pengelolaan keuangan haji dapat dikembalikan kepada umat. “Keuntungan dari pengelolaan kita ini dikembalikan kepada umat. Contohnya saja pembangunan gedung kampus-kampus Islam serta pembangunan gedung-gedung pesantren,” ucapnya.

    Sementara itu, Ramza Husmen menegaskan pentingnya perencanaan haji sejak muda. Ia sangat mendukung gerakan haji muda yang dikampanyekan. “Gerakan Haji muda ini  sangat penting mengingat sebagian usia jamaah haji Indonesia yang berangkat masuk pada kategori lansia.”

     Beliau juga mendorong para generasi muda terutama para santri untuk segera membuka tabungan haji agar mampu menunaikan ibadah haji di usia muda mengingat masa tunggu haji yang cukup lama.

    Pada kegiatan ini para peserta juga antusias bertanya kepada para pemateri mengenai pengelolaan keuangan haji serta tips dan trik untuk haji di usia muda. Para peserta yang bertanya juga diberi doorprize berupa buku tentang perjalanan haji yang ditulis sendiri oleh Pimpinan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan El Muhammady, SE.,Akt,M.Si.

     Acara ini dilanjutkan dengan sosialisasi pembukaan tabungan haji muda oleh Bank Muamalat. Mereka menjelaskan cara serta keuntungan membuka tabungan haji di Bank Muamalat yang merupakan salah satu bank syariah di Indoesia. Para peserta kegiatan sosialisasi tabungan haji muda ini juga antusias untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh perwakilan Bank Muamalat. Peserta yang mampu menjawab setiap pertanyaan juga diganjar doorprize berupa pembukaan tabungan haji dari Bank Muamalat. (Tasya Sabila/Diniyyah News Reporter)

      

     

   

Milad 1 Abad Diniyyah Puteri Terima Kunjungan Anies Baswedan

sssss

Tepat pada 1 November kemarin Diniyyah Puteri, sekolah khusus muslimah yang didirikan Rahmah El yunusiyah tersebut genap berumur 100 tahun. Menyongsong usia 1 Abad tersebut, Diniyyah Puteri mendapat kunjungan dari Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta.

Anies berkesempatan menghadiri Konferensi Internasional Rahmah El Yunusiyyah Islamic Education and Social Change pada Kamis (02/11/2023) di Aula Zainuddin Labay El Yunusy. Anies disambut oleh ratusan santri dan keluarga besar Diniyyah Puteri serta iringan musik kolaborasi karya grup Rahmah El Yunusiyyah.

Pada acara konferensi tersebut Anies berkesempatan menjadi pembicara Ia menyampaikan kekagumannya pada Perguruan khusus perempuan tersebut, “Banyak Perguruan tertua di Indonesia namun tak banyak perguruan terlama di Indonesia, namun Perguruan Diniyyah Puteri mampu menjadi Perguruan tertua dan terlama di Indonesia, seratus tahun tetap eksis mencetak generasi-generasi hebat dan muslimah” ungkapnya.

Anies turut menegaskan bahwa negeri ini belum cukup membalas dedikasi dan perjuangan Bunda Rahmah dalam bidang pendidikan dan pergerakan perempuan. “Tapi negeri ini belum dan ini akan menjadi komitmen kami, bila Allah takdirkan maka salah satu orang pertama yang harus mendapat gelar pahlawan nasional adalah ibu Rahmah El Yunusiyyah, gelar yang tertunda terlalu lama dan menjadi tanda bahwa pejuang perempuan yang sesungguhnya yang sangat mengubah wajah tidak hanya Indonesia tapi global adalah Rahmah El Yunusiyyah,” katanya.

Anies menambahkan bahwa Diniyyah Puteri dan Rahmah El Yunusiyyah menjadi rujukan mendidik anak perempuan dan menjadi rujukan bagi keluarga dalam mendidik anaknya. Ia turut menambahkan generasi sekarang memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk melanjutkan apa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa ini seperti Rahmah El Yunusiyyah.

Anies Baswedan pun turut menyampaikan harapannya pada Perguruan yang sudah melalui perjalanan panjang selama 1 Abad ini, “Santri-santri Diniyyah  Puteri saat ini harus menjadi Rasuna Said baru dan menjadi pribadi penting ditempat masing-masing, sudah banyak tokoh-tokoh dan pengusaha besar nasional yang dilahirkan dari Perguruan Diniyyah Puteri ini dan bagi santri tanamkan dalam hati dan bulatkan tekad untuk menjadi alumni yang membanggakan bagi Diniyyah Puteri di masa yang akan datang” ujarnya.

Fauziah Fauzan,SE. Akt,M.Si, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri menjelaskan kehadiran Anies Baswedan sebagai keynote speaker pada hari ini turut dilatarbelakangi oleh hubungan sejarah yang sudah terjalin lama. Ia menyebutkan bahwa Pak Anies dan dirinya sama-sama menerima penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Lebih lanjut ia pun menjelaskan bahwa Anies Baswedan merupakan sosok yang pas dan paham dalam pembahasan antara pendidikan perempuan dan perubahan sosial.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga mengungkapkan rasa bangganya, “Luar biasa bisa mencapai usia 100 tahun ini kita bangsa Indonesia menjadi inspirasi pendidikan bagi perempuan dan apresiasi yang luar biasa terhadap Ibu Fauziah yang telah mampu merawat perjuangan Diniyyah Puteri hingga mencapai usia 1 Abad”

Pada kesempatan kali ini Anies juga turut memberikan sebuah pertanyaan kepada santri Diniyyah Puteri. Ia bertanya mengenai harapan akan Indonesia kedepan. Anies pun turut bertanya momen berkesan dan tersulit selama menempuh pendidikan di Diniyyah Puteri. Momen menarik terjadi pada saat pengalaman salah seorang santri yang bernama Syakira Ilona Iqvel, akrab disapa Cia, menyebutkan bahwa momen paling berkesan dalam hidupnya selama menempuh pendidikan di diniyyah Puteri ialah menjadi Ketua OSIS. Menurut Anies ia dan Syakira memiliki kesamaan pengalaman yaitu pernah menjadi ketua OSIS dan mengalami suka dukanya. Santri yang telah berani bertanya ini juga diberikan bingkisan berupa jam tangan, sebuah novel dan biografi Anies Baswedan.

Kunjungan ketiganya ke Diniyyah Puteri, Anies bersama istrinya Fery Farhati yang didampingi Fauziah Fauzan berkesempatan mengunjungi pameran Artefak Rasulullah. Anies dan rombongan berkesempatan melihat benda-benda peninggalan Nabi Muhammad SAW tersebut. Spesialnya Anies berkesempatan mencium sorban Rasulullah.(TasyaSabila/DiniyyahNewsReporter)

Fokus Isu Perempuan, Diniyyah Puteri Gelar Seminar International

sss

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang menyelenggarakan “ International Conference “Rahmah El Yunusiyyah On Islamic Education And Social Changes” pada Kamis (02/11/2023) di Aula Zainudin Labay El Yunusy. Seminar internasional ini merupakan rangkaian Milad 1 Abad Diniyyah Puteri.

Konferensi Internasional ini mengangkat 5 tema yaitu Islamic Education, Woman Education, Islamic Woman Education, Woman and Islamic Politic, dan History of Woman Islamic Education. Kegiatan ini diikuti oleh 800 peserta yang menghadirkan 3 narasumber Internasional yaitu Dr. Nahla Sa’idi dari Universitas Kairo, Mesir, Dr. Wahibah Binti Thawir dari Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia dan Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag, dari UIN Imam Bonjol. Acara ini turut menghadirkan 5 pemakalah yang berasal dari International Islamic Studies Development and Research Center (IISDRC) UNP Padang, Institut Teknologi Bandung (ITB), UIN Raden Fatah Palembang, UIN Syech Djamil Djambek Bukittinggi dan STIT Rahmah El Yunusiyyah Diniyyah Puteri Padang Panjang.

Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Fauziah Fauzan El Muhammady, SE, Akt, M.Si menegaskan bahwa Rahmah El Yunusiyyah berperan dalam pendidikan dan sangat berdampak bagi pergerakan perempuan.

“Alhamdulillah semoga semua yang hadir di seminar ini mendapat inspirasi dan harapan. Seminar ini penting untuk mempertahankan sejarah, motivasi untuk melanjutkan sejarah, serta untuk berperan di masa mendatang,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Anies Rasyid Baswedan, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengapresiasi keluarga besar Diniyyah Puteri yang telah mampu merawat perjalanan panjang sekolah khusus Puteri tersebut sehingga mampu mencapai usia 100 tahun.

“Diniyyah Puteri telah mencapai usia 1 Abad. Dengan ini bangsa Indonesia mendapatkan harapan perempuan mendapatkan kesetaraan pendidikan, serta Rahmah El Yunusiyyah menjadi inspirasi bagi gerakan perempuan dan keluarga dalam mendidik anak,” jelasnya. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa negara ini berhutang menjadikan Rahmah El Yunusiyyah sebagai pahlawan nasional atas dedikasi dan perjuangannya terhadap bangsa.

  Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Barlius yang sekaligus membuka acara seminar ini menyampaikan, “Rahmah El Yunusiyyah merupakan tokoh pendidikan dan perubahan serta pergerakan bagi perempuan.”

“Rahmah memiliki pemikiran yang progresif sehingga perempuan mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan. Berkat Etek Amah masyarakat mendapatkan kemajuan dengan hadirnya wanita-wanita yang berkualitas,” tambahnya.

Seminar Internasional ini turut menghadirkan Khairul Jasmi, Penulis Novel Biografi Rahmah El Yunusiyyah, Perempuan yang Mendahului Zaman. Pimpinan Redaksi Singgalang ini menuturkan bahwa santri Diniyyah Puteri sangat handal dalam berpidato dan mahir dalam menulis. Salah satunya adalah Rasuna Said. “Diniyyah Puteri merupakan lembaga pendidikan muslimah tertua di Indonesia bahkan dunia karena Al Azhar saja belajar dari sini. Sekarang tugas kita untuk melahirkan kembali Rahmah El Yunusiyyah dan Rasuna Said di masa depan,” jelasnya. Pada kesempatan ini Pak KJ sapaan akrabnya turut menegaskan bahwa Rahmah El Yunusiyyah harus segera menjadi pahlawan nasional menyusul murid pertamanya, Rasuna Said.

Selanjutnya, Dr. Wahibah Binti Thawir menjelaskan mengenai pengaruh Rahmah El Yunusiyyah di Malaysia. Beliau memfokuskan pembahasan pada dua hal yaitu pengaruh pendidikan dan pengaruh politik Rahmah di negeri jiran tersebut. Hal ini merupakan hal yang wajar mengingat alumni Diniyyah Puteri yang berasal dari Malaysia berhasil menjadi tokoh-tokoh besar sebut saja Tan Sri Aisyah Ghani, mantan Menteri Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat, Malaysia.

Sementara itu, Prof. Duski Samad yang tampil pada seminar ini turut menyebut Rahmah El Yunusiyyah sebagai reformator pendidikan yang haus ilmu dan lapar kemajuan. Hal ini didasarkan pada kiprah Rahmah sebagai ulama perempuan, pemimpin yang ulul albab, adaptif bagi kemajuan serta mampu menjadi sosok human capital investment bagi perempuan.

Acara ini diikuti oleh kalangan santri, mahasiswi, akademisi dan masyarakat umum. Bagi para pemakalah yang mempresentasikan karya tulis ilmiahnya pada seminar ini akan mendapat akses terbit pada jurnal Diniyyah dan El-Rusyd. (Tasya Sabila/Diniyyah News Reporter)

   

Genap 1 Abad, Diniyyah Puteri Gelar Resepsi Internal

ss

Tepat 1 November 2023 Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang berumur 1 Abad. Keluarga Besar Diniyyah Puteri Padang Panjang menggelar Resepsi Internal di Aula Zainudin Labay El Yunusy yang dihadiri oleh Habib Mujtaba Bin Shahab, Habib Muhsin bin Idrus Al Hamid, Kepala Divisi Penempatan Badan Pengelola Keuangan Haji, (BPKH),Aryona Darsono, Ketua Umum Majelis Alimat Indonesia (MAI), Prof.Dr.Sylviana Murni,Ketua Delegasi Ulama Al Azhar Indonesia, Syeikh Dr. Fathallah Muhammad Fathallah, Ketua Yayasan Rahmah El Yunusiyyah, Prof.Dr.Ir.Nadirman Haska,M.Sc,APU, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan,SE.,Akt,M.Si, Kepala Departemen Pendidikan, Dr.Laili Ramadani, Kepala Sekolah RA-MAS KMI, Ketua STIT Diniyyah Puteri, Guru, Dosen, Karyawan, Mahasiswa dan Santri Diniyyah Puteri Padang Panjang.

Lagu Thala’al Badru ‘Alayna bergema menyambut datangnya para tamu kehormatan yang menjadi pertanda dimulainya  1 Abad Diniyyah Puteri. Fauziah Fauzan dalam sambutannya mengucap syukur, “Alhamdulillah, Diniyyah Puteri telah sampai pada usia 100 tahun, kita senantiasa harus bersyukur karena perjalanan panjang ini semuanya atas izin Allah SWT”. Lebih lanjut Fauziah Fauzan juga berharap agar seluruh keluarga besar Diniyyah Puteri menjadi umat kebanggaan Rasulullah.

Habib Mujtaba Bin Shahab yang berkesempatan hadir pada acara khusus ini mengungkapkan harapannya, “Kita berharap akan lahir tokoh-tokoh ulama wanita dari Perguruan Diniyyah Puteri ini serta akan lahir Rahmah El Yunusiyyah selanjutnya dari generasi ini” Beliau juga mengingatkan para santri agar selalu senantiasa menikmati masa menuntut ilmu karena sejatinya para penuntut ilmu dicintai oleh Allah dan Rasulullah.

Acara ini juga dimeriahkan dengan nyanyian paduan suara Santri Diniyyah Puteri, Penampilan Hadroh dan Musik Kolaborasi. Berbeda dengan perayaan Milad sebelumnya, acara kali ini diisi dengan penyerahan bendera 1 Abad Perguruan Diniyyah Puteri oleh Fauziah Fauzan pada generasi pertama Abad ke Duadengan iringan lantunan Asmaul Husna.

Nadirman Haska, pada perayaan Milad ke 100 tahun Diniyyah Puteri mengingatkan para hadirin akan periodesasi kepemimpinan sekolah khusus perempuan ini yang dimulai dari Rahmah El Yunusiyyah, Isnaniah saleh, Husainah Nurdi, Dzikra hingga periode kepemimpinan sekarang.

Beliau juga menuturkan tentang sejarah Bunda Rahmah yang mendapat gelar Syaikah dari Universitas Al Azhar, Mesir sehingga menyebut Diniyyah Puteri adalah penghargaan dan pemberian yang istimewa bagi Kota Padang Panjang. Selanjutnya Nadirman Haska turut menuturkan rasa terimakasihnya pada semua pendidik Diniyyah Puteri dan berharap segala langkah yang dilakukan kelurga bersejarah ini menjadi ibadah.

Perayaan Milad kali ini juga bertabur hadiah dan penghargaan bagi para guru dan karyawan Diniyyah Puteri. Penyerahan hadiah Umroh atas dedikasi dan pengabidian para guru dan karyawan dengan masa jabatan terlama di Perguruan yang diganjar hadiah Umrah sebanyak 50 orang serta pemberian pin emas. Turut diberikan reward pada guru dan karyawan dengan prestasi yang telah menamatkan pendidikan magister dan doctoral serta pembuatan buku kurikulum, buku gerakan literasi nasional dan pendampingan santri dalam pembuatan robot. Turut diumumkan unit terbaik yang diraih oleh Divisi Dapur yang telah telaten memberikan pelayanan terbaik bagi Diniyyah Puteri. (TasyaSabila/DiniyyahNewsReporter)

You are here: Home News and Events