DSC 0345

Sabtu, 18 April 2015. Jam 08.00 sampai 12.00 WIB, Madrasah Aliyah Kulliyyatul Mua’llimat El Islamiyyah Diniyyah Puteri Padang Panjang, melaksanakan perpisahan untuk kelas IX KMI. Acara ini Dilaksanakan di Aula Zainuddin Labay, di hadiri oleh Ibu Pimpinan, Kepala Departemen Pendidikan, Kepala SDM, Kepala Sekolah KMI, Guru-Guru, Wali Murid dan seluruh Santri MA. KMI.

DSC 0243

            Acara ini bertemakan “Wisuda”, yang terdiri dari wisuda sekolah dan wisuda tahfizh. Santri harus menyelesaikan ujian nasional dan ujian sekolah, dan juga harus menghafal Al-Qur’an 4 juz, untuk bisa lulus dari Perguruan itu. Mereka dapat menyelesaikan hafal al-Qur’an dengan baik, bahkan ada yang hafal sampai 30 juz. Satu orang santri yang bernama Siti Aisyah telah menghafal 30 juz, mendapatkan reward dari Pimpinan uang sebesar Rp.3.000.000,00 dan perjalanan ke Maroko. Sebelumnya juga telah diadakan syukuran untuk khatam Al-Qur’an santri tersebut.

            Santri tampak senang mengikuti perpisahan ini, karena mereka dapat menyelesaikan sekolah mereka dan dapat walaupun ada kesedihan di hati mereka, karena harus berpisah dengan sekolah, Guru-Guru dan teman-teman mereka.

            “Alhamdulillah, saya senang sudah menyelesaikan sekolah disini, dan semoga dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi saya merasa sedih, karena saya sudah menganggap teman-teman seperti saudara dan mungkin tidak akan bertemu lagi. Semoga kami semua istiqomah (teguh pendirian) dan dapat mengamalkan apa yang sudah kami dapat disini”, ucap Adilla Andika Nasir, santri kelas IX KMI.

DSC 0367

Guru-guru sangat senang bisa mengantar santri-santri ke gerbang selanjutnya, santri memberikan kenangan yang baik tanpa ada masalah. Guru juga berharap anaknya istiqomah, dengan tetap memakai pakaian yang islami, rajin sholat dan tetap melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya, dan dapat menggapai mimpi-mimpi mereka.

Acara ini berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan. Wali murid tampak senang dan bangga karena anak mereka sudah menyelesaikan sekolahnya dan dapat melihat tampilan-tampilan terbaik dari anak-anak mereka. Orang tua juga berharap anak-anak saudaranya juga dapat bersekolah disini. Agar mereka terjaga dari pergauan yang tidak baik.

(Neftin Srimayeni/Diniyyah News Reporter)

kuliahumum1

Minggu, 15 Februari 2015. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, mengadakan kuliah umum bersama tamu dari Finlandia Mr Allan Schneitz. Kuliah umum tersebut bertemakan “Finland, The Best Human Resources”. Kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

            Kuliah umum ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswi tentang sistem pendidikan di Finlandia. Narasumber langsung dari negara Finlandia , negara tersebut merupakan negara yang memiliki pendidikan terbaik di dunia. Acara ini sebagai pembuka semester baru dan juga untuk mengasah bahasa Inggris para mahasisiwi dengan banyak bertanya langsung kepada narasumber. Mahasiswi STIT wajib bisa berbahasa inggris aktif, karena itu merupakan salah satu syarat kelulusan.

            Metode dan strategi yang banyak diterapkan di Finlandia yaitu antara guru dan murid sama-sama mencari dan menambah pengetahuan dengan cara belajar langsung ke alam. Kelas atau tempat belajar di negara tersebut didesingn dengan sangat bagus dan menyenangkan, hingga para pelajar merasa nyaman belajar di dalam kelas. Murid tidak hanya belajar dari materi yang disampaikan guru saja, melainkan mereka mencari sendiri dengan belajar secara diskusi. Peran guru di sana hanya sebagi pembimbing para murid saja. Ini bertujuan supaya wawasan para siswa bisa bertambah.

kuliahumum2

            Sebagai lembaga pendidikan banyak sekali yang dapat kita tiru dari negara tersebut. Ternyata konsep yang perlu diubah itu dengan mengurangi pekerjaan rumah para sisiwi, karena luasnnya wawasan seseorang tidak ditentukan dengan banyaknnya ia mencatat atau mengerjakan pekerjaan rumah yang tugaskan. Cara belajar yang bisa dirubah yaitu para murid tidak hanya menunggu guru menerangkan dan menyampaikan materi saja, tetapi para murid harus mencari dan menguasai sendiri pelajaran dengan cara berdiskusi bersama teman-temannya. Di Finlandia guru di wajibkan lulusan S2, karena jika gurunya berkualitas maka ia akan bisa menghasilkan para pelajar yang juga berkualitas.

            “Dilihat dari segi materi yang disampaikan narasumber, sangat bernilai positif dan bermotifasi. Kuliah umum tersebut narasumbernya sangat bagus dan metode yang disampaikan narasumber hendaknya bisa kita terapkan di sini untuk memajukan pendidikan di negara kita ini” komentar Muhammad Dhanil S.Pd. selaku staf umum di kampus  STIT Diniyyah Puteri.

            “Harapanya semoga kuliah umum kedepannya kita bisa mendatangkan narasumber-narasumber yang lebih bagus lagi dalam berbagai bidang, karena untuk kuliah umum STIT tidak hanya terpaku dengan urusan agama saja, melainkan juga harus menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan lainnya” ucap Syarifatul Hayati selaku ketua STIT DP.

kuliahumum3

            Semoga dengan kuliah umum ini dapat memotivasi mahasisiwi untuk memperbaiki cara belajar. Serta menambah semangat mahasisiwa dalam memperkaya bahasa mereka. Sehingga dapat terjun langsung ke masyarakat baik dalam negeri maupun di luar negeri. Agar mahsisiwa bisa lebih kritis terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar mereka. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News Reporter)

DSC 0023

Sabtu, 14 Februari 2015. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, mengadakan seminar internasional. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung pertemuan Zainuddin Labay El Yunusy. Acara dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Seminar tersebut mengangkat tema “To Develop The Best Education In The World”.

Tujuan dari seminar ini adalah untuk mendapatkan gambaran sistem pendidikan di negara Finlandia. Sehingga dapat membandingkan dengan pendidikan di Indonesia. Serta termotivasi untuk melakukan perubahan terhadap pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Mr. Allan yang juga berprofesi sebagai seorang guru di sekolahnya yang bernama Dream School, memiliki pengalaman dan wawasan yang luas dalam menjadikan negaranya sebagai negara pendidikan nomor satu di dunia. Sehingga para peserta begitu antusias mendengarkan presentasi guru dari negara berpendudukan 5,2 juta tersebut.

Narasumber utama berasal dari Finlandia, negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia dan negara dengan kriminalitas terendah di dunia. Narasumber tersebut bernama Mr. Allan Schneitz yang merupakan Director, Learning Environments, Elisa Value, Elisa Corporation Helsinki, Finland. Narasumber kedua merupakan pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusy Fauziah Fauzan EL M, SE., Akt., M.Si. Direktur DTC (Diniyyah Training Centre) ini menyampaikan presentasi dengan tema “Pendidikan yang membangun manusia seutuhnya”.

DSC 0030

Kedatangan Mr. Allan merupakan kunjungannya yang pertama ke Indonesia, sebagai kunjungan balasan dari ibu Fauziah Fauzan pada bulan Oktober tahun 2014 lalu ke Finlandia. Selain itu beliau juga ingin mengetahui metode dan sistem pendidikan di Indonesia, khususnya di Diniyyah Puteri.

Acara dibuka dengan pembacaan Al-quran oleh mahasiswi STIT Diniyyah Puteri, yang diterjemahkan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kemudian para peserta dihibur dengan penampilan nasyid dari mahasiswi kampus biru itu. serta kata sambutan dari ibu Syarifatul Hayati selaku ketua STIT Diniyyah Puteri. Setelah itu doa yang dipimpim oleh Beny Firdaus selaku dosen STIT Diniyyah Puteri sebagai penutup acara formal pada seminar tersebut. Narasumber didampingi oleh Ainun Mardhiyah S. Hum sebagai moderator di acara itu sekaligus sebagai direktur Diniyyah English Centre (DEC). Mr. Allan menyampaikan tentang budaya dan pendidikan di Finlandia, terutama Dream School. Beliau begitu senang dan bersemangat dalam mengisi seminar itu. Sehingga dapat berinteraksi dengan para peserta di gedung yang luar biasa tersebut. Acara berlangsung dengan antusias, dengan banyaknya partisipan yang bertanya baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.

Pada jam 11.00 WIB. Seminar dilanjutkan dengan presentasi dari narasumber kedua. trainer yang akrab disapa ibu Zizi ini membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan otak manusia serta menghubungkannya dengan pendidikan. Pimpinan sekolah khusus puteri ini, menyampaikan bahwa bayi yang lahir dengan lingkar kepala 36 cm, maka bayi tersebut telah memiliki 100 milyar sel otaknya. Sel ini belum tersambung tetapi siap disambung. Pengasuhan yang ia dapatkan dari usia 0-2 tahun berperan besar dalam menentukan kecerdasan anak itu sampai dewasa. Peserta terus menggali ilmu dari pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri ini dengan memberikan berbagai pertanyaan.

“Saya sangat terinpsirasi dan kagum dengan sistem pendidikan di Finlandia yang mengutamakan kebahagian siswa dalam belajar. Sehingga mereka menerima materi memang dari hatinya tanpa ada paksaan. Ternyata pendidikan di negara kita masih jauh dari sempurna, karena itu kita memang harus melakukan perubahan sistem pendidikan di negara kita”. Ujar salah satu peserta bernama Lisdawati yang merupakan guru di Pesantren Sumatra Tawalib Parabek Bukittinggi.

DSC 0046

Semoga dengan diadakannya seminar internasional ini dapat menginspirasi orang-orang yang berperan dalam pendidikan. Sebagaimana yang telah diterapkan di Finlandia, dimana mereka lebih mengutamakan kebahagian siswa, tidak ada ujian dan PR bagi siswa. Disana lebih banyak belajar diluar secara nyata dari pada di dalam kelas dengan menggunakan buku. Hubungan guru dan orang tua pun sangat baik dalam memperhatikan perkembangan siswanya. Menariknya lagi disana guru memiliki status yang sangat tinggi dan sangat dihargai. Metode-metode itulah yang menjadikan negara Finlandia sebagai negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Harapannya Indonesia bisa menerapkan sistem pendidikan yang lebih baik kedepannya, agar dapat mempersiapkan generasi muda yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini. Sehingga dapat bersaing dengan negara-negara di luar sana. Amin. (JUMMIATI OKTARIANA/ MAHASISWI STIT DINIYYAH PUTERI)

Picture2

Sesungguhnya usia 7-11 tahun atau usia anak masuk Sekolah Dasar, sambungan sel otak akan cepat terbentuk dengan bekerja, makanya di Sekolah Dasar anak harus kaya belajar praktek langsung disesuaikan dengan mata pelajarannya. Demikian dipaparkan Ibu Fauziah Fauzan SE, AKt, Msi, senin ( 26/1) di Aula Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang

Motivator Nasional ini memberi contoh anak yang belajar tentang matematika kemudian, anak disuruh membuat proyek kotak tiga dimensi. Karena anak usia ini, perbanyaklah aktivitas diluar ruangan kelas, seperti belajar di alam, ke kebun strawberry, memberi makan kelinci, memancing ikan termasuk aktivitas berpengaruh adalah yang aktivitas seperti outbound training atau wisata edukasi.

Dihadapan 200 guru dan karyawan Perguruan Diniyyah Puteri, Direktur Utama Diniyyah Training Centre memaparkan bahwa ada beberapa kesalahan pengasuhan pada Usia Sekolah Dasar, antara lain, mengharuskan anak melipat tangan diatas meja, akibatnya perkembangan anak tidak maksimal.  Anak usia ini sangat senang bekerja, jadi sangat kasihan sekali kalau sepanjang hari ia hanya disuruh duduk, mencatat, dan mengerjakan PR oleh gurunya. Kemudian mengajarkan bilangan decimal di jenjang kelas 3 SD, seharusnya ini diberikan pada jenjang kelas 5.

Kemudian melarang anak perempuan bermain mobil-mobilan, sehingga dikhawatirkan saat dewasa lemah dalam pelajaran fisika. Selanjutnya, melarang anak lelaki bermain boneka, sebenarnya ini pelajaran kasih sayang untuk mereka belajar merawat anaknya saat jadi orang tua nanti. Terakhir mengganti bahasa ujian atau ulangan dengan cara menjawab pertanyaan secara tertulis. Jadi bahasa ujian atau ulangan diganti.   Akibat kekeliruan selama ini, kecerdasan otak tidak berkembang dengan baik dalam menerima pengetahuan dan juga akan mempengaruhi perilakunya di jenjang pendidikan berikutnya. Kecerdasannya juga tidak maksimal.

Training ini diselenggarakan oleh School of Teacher Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Diniyyah Puteri Padang Panjang. Menurut Koordinator School of Teacher, Laili Ramadani S.Pdi.MA, training ini merupakan langkah awal untuk perombakan kurikulum dan penangganan pendidikan dan pengasuhan santri di Diniyyah Puteri Padang Panjang. Kedepan pembelajaran dan pendidikan Diniyyah Puteri akan disesuaikan dengan domain ( tahap ) Perkembangan anak.

Tidak hanya ke dalam kami siap bersinergi dengan guru-guru Sekolah Dasar hingga jenjang SMA se- Sumatera Barat yang memerlukan pendampingan masalah pembelajaran, penilaian, penelitian tindakan kelas, manajemen dll karena banyak temuan terbaru dalam ilmu pendidikan yang harus diketahui banyak pihak.

You are here: Home News and Events