Memasak adalah hal yang terpenting bagi seorang wanita. Begitu pula dengan mahasiswi. Sebagai seorang mahasiswi, tidak hanya mementingkan pelajaran, tapi juga harus bisa memasak. Senin, 18 Mei 2015, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester II, melaksanakan masak bersama. Mahasiswi memasak dengan tema “Cita Rasa Masakan Nusantara”, bagian dari mata kuliah Keputrian yang dibimbing oleh ibu Syarifatul Hayati, Lc.,MA. Kegiatan ini dilaksanakan di dapur asrama mahasiswi Diniyyah Puteri.
Kegiatan ini bertujuan supaya mahasiswi tahu dan bisa memasak sendiri masakan dari daerah luar Sumatera Barat. Ketika mahasiswi pergi studi banding, PPM, atau PKL ke daerah lain, mereka sudah terbiasa dengan makanan daerah lain, dan mereka bisa menyesuaikan lidahnya dengan masakan daerah tersebut dan juga menyiapkan mahasiswi supaya bisa memasak untuk keluarganya.
Mahasiswi PAI terdiri atas 21 orang dan dibagi menjadi tiga kelompok. Kegiatan dimulai dari jam 08.00 WIB. Mahasiswi berbelanja bahan masakan yang mereka butuhkan ke pasar. Lalu menyiapkan peralatan dan bersiap untuk memasak. Semuanya sangat antusias dan kompak antar anggota, dan saling bekerja sama satu sama lain.
Kelompok I memasak Asam Padeh yang merupakan salah satu masakan khas Sumatera Barat. Sedangkan kelompok II memasak Ayam Bumbu Bali, dan kelompok III memasak Sayur Asem dan Ikan Asin Sambal Terasi. Kegiatan memasak selesai jam 13.30 WIB ditutup dengan makan bersama di ruang biru kampus STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah. Sebelumnya ibu Syarifatul Hayati mencicipi masakan dan memberi kritik dan saran bagi masakan mahasiswi.
“Alhamdulillah, masakan mahasiswi cukup enak, tapi kekurangan mereka dalam pemberian garam dan cabe. Mereka membuat masakannya agak asin dan pedas, padahal makanan itu tidak hanya dimakan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Ini adalah pertama kali bagi mahasiswi memasak bersama-sama, tapi sudah memuaskan. Memasak ini juga untuk menyiapkan mahasiswi kelak akan berumah tangga,” ujar Syarifatul Hayati dosen pembimbing Keputrian.
Direncanakan pada waktu yang akan datang, mahasiswi akan membuat masakan dari luar negeri, seperti masakan dari negara Malaysia, Mesir, Singapura, Jepang dan Negara lainnya.Semoga mahasiswi STIT Diniyyah Puteri selanjutnya bisa memasak masakan yang lebih enak lagi, dan tetap kompak satu sama lain. (Neftin Srimayeni/Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri)
Setelah melaksanakan berbagai perlombaan yang diikuti oleh para santri Diniyyah Puteri REY Padang Panjang dengan berbasis bahasa Arab, pada 14 Mei 2015 hingga 16 Mei 2015 lalu. Diniyyah Arabic Centre (DAC) Perguruan Diniyyah Puteri REY mengadakan kegiatan pelantikan instruktur bahasa Arab, 21 Mei 2015. Acara pelantikan itu dilaksanakan di gedung pertemuan Zainuddin Labay El-Yunusiyyah. Acara dimulai jam 08.30 WIB sampai jam 22.30 WIB. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh santri Diniyyah Puteri REY, karyawan dan mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri REY.
Kegiatan DAC itu dimulai dengan pelantikan instruktur bahasa Arab yang berjumlah 25 orang. Beberapa dari instruktur tersebut merupakan mahasiswi STIT Diniyyah Puteri REY. Para instruktur dilantik oleh bapak Fauzi Fauzan selaku kepala departemen Sumber Daya Manusia (SDM) perguruan Diniyyah Puteri REY, didampingi oleh ustadz Indra Legiono, Lc., Dipl yang merupakan koordinator DAC. Pelantikan juga disertai dengan sumpah dari para instruktur. Tujuannya agar seluruh instruktur dapat menjalankan tugas secara professional dan bertanggung jawab. Instruktur bahasa Arab itu bertugas mengajarkan bahasa Arab kepada para santri dengan metode mengajar yang menyenangkan, seperti metode bernyanyi dan sebagainya. Selain itu para instruktur tersebut juga terus belajar tiga kali dalam seminggu setiap paginya bersama Koordinator DAC, ustadz Indra Legiono.
Setelah pelantikan, kegiatan itu dimeriahkan oleh penampilan dari pemenang-pemenang pada acara perlombaan berbasis bahasa Arab sebelumnya. Diantaranya penampilan pidato bahasa Arab, puisi bahasa Arab, nasyid dengan bahasa Arab, bercerita berbahasa Arab dan lagu-lagu kreatif yang bertemakan mufrhadat bahasa Arab. Setiap pemenang tersebut mendapatkan hadiah yang telah disediakan oleh panitia acara.
Tujuan diadakan kegiatan pelantikan ini adalah sebagai penentuan instruktur bahasa Arab tetap di Diniyyah Puteri REY. Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan keinginan para santri dalam berbahasa Arab. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengembangkan bakat dan menjadi wadah untuk menampung talenta yang dimiliki oleh santri dalam berbahasa Arab. “Saya merasa bangga bisa terpilih menjadi salah satu instruktur bahasa Arab di Diniyyah Puteri REY ini. Bergabung dengan DAC selain menambah wawasan saya dalam berbahasa Arab, saya juga bisa berbagi ilmu dengan para santri disini. Meskipun saya harus berbagi waktu untuk kuliah, belajar dan mengajar. Melihat para santri yang bersemangat saat belajar, menunjang saya bersemangat selalu dalamberbagi dan mengaplikasikan ilmu bahasa Arab ini,” ungkap Ayu Andira Pasaribu yang merupakan salah satu insrtuktur bahasa Arab dan mahasiswi STIT Diniyyah Puteri REY.
Kegiatan malam Jum’at itu berjalan lancar. Seluruh peserta yang mengikuti kegiatan itu sangat antusias dan terhibur dengan penampilan dari para santri. “Kegiatan ini sangat menginspirasi, saya jadi termotivasi belajar bahasa Arab dengan lebih giat lagi. Saya juga ingin bisa lancar berbahasa Arab seperti para instruktur. Belajar dengan para instruktur tersebut juga menyenangkan. Terutama cara menghafal mufrhadat dengan bernyanyi, metode itu membuat saya dan teman-teman mudah dalam mengingat dan mempraktekkannya,” ujar santri MTs. DMP Diniyyah Puteri REY kelas VII bernama Intania asal Jambi.
Harapannya, dengan adanya acara ini dapat membuat seluruh santri maupun insruktur selalu bersemangat mempelajari dan mengaplikasikan bahasa Arab. Semoga program unggul yang diadakan oleh Diniyyah Arabic Centre (DAC) tersebut dapat membuahkan hasil yang terbaik. Sehingga para santri Diniyyah Puteri REY memiliki kemampuan dalam berbahasa Arab selain bahasa Inggris yang juga harus mereka kuasai. Sehingga dapat membantu mempersiapkan santri yang berkeinginan melanjutkan pendidikannya ke Timur Tengah, serta seluruh santri Diniyyah Puteri REY bisa menjadi generasi yang akan menaklukkan dunia menggapai surga. Amin. (Jummiati Oktariana/News Reporter Diniyyah Puteri REY)
Sabtu, 9 Mei 2015. Madrasah Ibtidaiyyah Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, mengikuti perlombaan Ajang Kompetensi Sains dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA). Perlomba ini merupakan agenda tahunan dari Kementrian Agama Padang Panjang, dari Madrasah Ibtidaiyyah sampai dengan Madrasah Aliyah. Kegiatan dilaksanakan di MAN Koto Baru Padang Panjang dan Banca Laweh.
Perlombaan untuk tingkat MI ada lima perlomba yaitu, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Musabaqah Tilawatil Qur’an, Pidato dan Atletik. Atletik diadakan di Banca Laweh dan empat lainnya di MAN Koto Baru. Siswa MI REY diutus 20 orang, untuk IPA 5 orang dan 1 orang mendapat juara 1, Matematika 2 orang, keduanya juara 1 dan 2, MTQ 5 orang, 2 laki-laki dan 3 orang perempuan, laki-laki dapat juara 1 dan 2, yang perempuan dapat juara 1 dan 3, Pidato dan atletik tidak dapat juara. Untuk siswa yang mendapat juara 1 akan dikirim ke Padang, untuk mengikuti perlombaan tingkat provinsi.
“Alhamdulillah, kami sangat senang siswa mendapatkan juara, karena perlombaan ini cukup mendadak, tapi mereka dapat memberikan yang terbaik untuk MI REY, semoga pada perlombaan selanjutnya, mereka juga memberikan yang terbaik. Insya Allah minggu depan juga akan diadakan lomba oleh Kemenag, tapi khusus pelajaran agama, seperti Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Akidah Akhlak, Bahasa Arab dan al-Qur’an Hadist, semoga mereka juga memberikan yang terbaik”, ujar Sulastri Wakil Kepala Sekolah MI REY.
Semoga siswa selalu memberikan yang terbaik untuk MI, dan selalu mendapatkan juara disetiap tingkatan perlombaan, mulai dari tingkat kota, provinsi, nasional dan juga dapat berlomba di tingkat internasional. Amin. (Neftin Srimayeni/ Diniyyah News Report)
Sabtu, 9 Mei 2015. Jam 08.00-12.00 WIB, Madrasah Tsanawiyah Diniyyah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Pertama Diniyyah Puteri Padang Panjang, melaksanakan perpisahan untuk kelas IX MTs DMP dan SMP. Acara ini dihadiri oleh pimpinan Diniyyah Puteri, kepala departemen pendidikan, kepala SDM, kepala sekolah, guru-guru, kepala asrama dan umi asrama, wali murid dan seluruh santri MTs DMP dan SMP. Dilaksanakan di aula Zainuddin Labai El Yunusiyy.
Acara ini bertemakan “Generasi muda inspiratif, kreatif dan berakhlak mulia membangun agama dan bangsa”. Acara perpisahan dimulai dengan membaca al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari pimpinan, kepala sekolah, kata perpisahan dari santri, dan juga acara hiburan lainnya dari santri MTs DMP dan SMP. Santri juga memberikan kenang-kenangan kepada sekolah. Guru-guru dan santri juga membuat bazar makanan didepan aula perguruan itu.
Untuk lulus dari MTs DMP dan SMP santri harus menyelesaikan ujian nasional, ujian sekolah dan hapalan al-Qur’an 3 juz. Salah seorang dari santri kelas IX hapal 8 juz, dan mendapatkan reward dari pimpinan Diniyyah Puteri. Ada 25 orang santri yang belum meyelesaikan hapalannya dan domainnya bermasalah, belum boleh pulang sampai hapalannya tuntas dan domainnya sudah bagus.
Santri tampak senang mengikuti perpisahan ini, karena mereka dapat menyelesaikan sekolah selama 3 tahun di Diniyyah Puteri, walaupun ada kesedihan di hati mereka karena harus berpisah dengan sekolah, guru-guru dan teman-teman mereka. Santri MTs DMP dan SMP banyak yang menyambung kembali di Diniyyah Puteri dan ada juga yang menyambung ke sekolah lain.
“Alhamdulillah, saya sangat senang bisa menyelesaikan sekolah di sini, tapi saya juga sedih karena tidak semua teman menyambung kembali di Diniyyah Puteri. Saya akan jarang bertemu dengan teman-teman, tapi saya berharap semoga tetap istiqomah dan mengamalkan apa yang telah didapat dari Diniyyah Puteri”, ujar salah seorang santri Diniyyah Puteri.
“Alhamdulillah, kami sangat senang bisa mengantarkan santri ke depan gerbang selanjutnya, dan semoga santri bisa dapat menyelesaikan hapalan dengan baik dan tidak kejadian lagi seperti saat ini, tidak boleh pulang sampai hapalannya selesai”, ujar
Semoga santri MTs DMP dan SMP lebih baik lagi dan dapat lulus dengan baik, dan dapat meningkatkan hapalannya menjadi 30 juz. Perpisahan bukan untuk ditangisi, tetapi kekuatan kita untuk terus merajut ukhuwah dimanapun berada. (Neftin Srimayeni/Diniyyah News Report)