Selasa, 19 Mei 2015. (Raja) Isteri dari seorang datuk dari Kerajaan Kelantan mengunjungi Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyah Padang Panjang. Kedatangan mereka disambut baik oleh pihak perguruan. Acara penyambutan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB hingga selesai, di ruang pertemuan perguruan.
Pertemuan dengan rombongan yang berjumlah 4 orang tersebut dihadiri oleh Fauzi Fauzan El Muhammady Lc. S Fils. I sebagai Kepala Sumber Daya Manusia (SDM), Mutia Nilda, BA sebagai kepala Departemen Pendidikan, Dra. Dartini, M.Pd sebagai Kepala MA KMI, Syarifatul Hayati, Lc. MA sebagai Ketua STIT dan Erwita Dewiyani, S Pd. I sebagai Kepala Asrama.
Tujuan kedatangan rombongan adalah ingin melihat sistem pendidikan yang ada di Diniyyah Puteri, karena mereka ingin mendirikan sebuah sekolah. Fauzi Fauzan sebagai kepala SDM menjelaskan semua sistem pendidikan yang ada di Diniyyah Puteri. Dari penjelasan beliau, mereka banyak mengajukan pertanyaan seperti bagaimana sistem asrama, mata pelajaran, biaya sekolah, pendukung dana dan lanjutan sekolah mereka setelah tamat dari Diniyyah Puteri.
“Merasa senang sekali dengan kunjungan mereka ke sini, karena kita bisa menjadi contoh bagi mereka untuk membengun sebuah sekolah. Namun kita tidak hanya berbangga hati karena kunjungan tersebut. Untuk kedepannya kita harus bisa memperbaiki lagi sistem pendidikan yang sudah ada di sini. Dengan Kunjungan mereka ke sini, bukan berarti sistem pendidikan kita terbaik. Bisa saja pendidikan di sana lebih baik dari kita, tapi mungkin saja yang ada pada kita belum ada pada mereka. Kedepannya kita juga harus melihat keluar demi perkembangan pendidikan kita di sini,” komentar Syarifatul Hayati selaku ketua STIT.
Semoga apa yang telah Diniyyah Puteri berikan kepada orang-orang yang telah berkunjung bisa bermanfaat bagi mereka dan bisa memotivasi mereka untuk membangun sebuah sekolah dengan sistem pendidikan yang lebih baik. Hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah kita harus melihat kepada orang lain. Tidak boleh merasa pintar sendiri. Hendaknya kita lebih bisa meningkatkan yang sudah ada dengan melihat apa yang kita tidak punya dengan yang apa yang dipunyai orang lain. Jangan pernah merasa tinggi dari yang lain. Karena terbaik bagi kita belum tentu baik bagi orang lain. Lihatlah kedepan untuk bisa berkembang lebih maju. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News Reporter)
Minggu, 31 Mei 2015. Perguruan Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah mengadakan seminar yang bertemakan “The Teaching and of Al-qur’an”. Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB di Aula Zainuddin Labay. Acara dihadiri oleh seluruh karyawan perguruan, seluruh Mahasisiwi dan karyawan serta dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah (STIT) Diniyyah Puteri.
Acara tersebut bertujuan untuk mengetahui belajar yang efektif dari Al-Qur’an, dan Al-Qur’an itu sebenarnya bukan hanya sebagai kitab suci umat Islam yang hanya dibaca saja. Namun di samping untuk di baca, Al-Qur’an juga harus dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an bukan hal yang sulit untuk difahami, beberapa cara memahaminya yaitu iqra’ (membaca), tahsin (perbaikan tajwid), tafhim (memahami), Tazawwub (mengahayati atau menjiwai) dan tahfiz (menghafal). Setelah tahap yang lima itu kita laksanakan dengan baik, barulah kita mengaplikasikannya dalam kehidupan kita. Narasumber seminar tersebut adalah Prof. Madya. Dr. Azharuddin Sahil, orang Indonesia yang sudah menjadi warga Malaysia.
“Saya beruntung sekali mengukuti seminar ini. Karena seminar ini banyak memberi saya penegetahuan tentang al-Qur’an. Saya sebagai mahasisiwi jurusan Pendidikan Agama Islam merasa sangat mendapatkan ilmu yang bermanfaat sekali dari acara tersebut. Karena saya sebagai calon seorang guru tentunya harus banyak mengetahui metode mengajar yang efektif, apalagi ini sumbernya dari al-Qur’an. Sebagai mahasisiwi agama, selain mengahafal al-Qur’an, kita juga harus memahami isi kandungan yang ada dalam tiap-tiap ayat al-Qur’an tersebut. Setelah kita faham kandungannya, kita mestinya harus mengamalkannya dalam kehidupan nyata. Hidup di dunia semata hanyalah untuk mencari ridho Allah SWT. Seminar ini luar biasa sekali,” komentar Ismaini Iskandar, Mahasisiwi STIT asal Aceh.
Harapan kedepannya semoga Perguruan Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah bisa mengadakan seminar-seminar yang bermanfaat lainnya untuk menambah wawasan para mahasisiwi dan seluruh karyawan Diniyyah Puteri. Karena memperoleh pengetahuan bukan hanya dari buku-buku dan berita saja, namun ilmu yang bermanfaat bisa diperoleh dari orang-orang hebat yang mau berbagi akan ilmu yang dia punya. Salah satunya dengan cara mengadakan seminar-seminar dan mengundang narasumber-narasumber yang luar biasa. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News reporter)
Sabtu, 30 Mei 2015. Perguruan Diniyyah Puteri mengadakan seminar yang bertemakan “Based On Al-Quran and Sunnah Thingking Styles in The Al-Quran” di aula Zainuddin Labay El Yunusyy. Acara yang berlangsung pada pukul 13.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB tersebut dihadiri oleh Fauzi Fauzan El Muhammady Lc. S Fils. I sebagai Kepala Sumber Daya Manusia (SDM), Mutia Nilda, BA sebagai kepala Departemen Pendidikan, Dra. Dartini, M.Pd sebagai Kepala MA KMI, Syarifatul Hayati Lc. MA sebagai Ketua STIT, karyawan,dan seluruh santri serta mahasiswi Diniyyah Puteri.
Narasumber seminar bernama Prof. Dr. Jamal Badi yang berasal dari Libya. Bahasa Inggris menjadi bahasa pokok yang digunakan narasumber dalam menjelaskan beberapa poin berfikir yang ada dalam al-Qur’an yaitu Inquisitive thingking style, Objective thingking style, Positive thinking style,Hypothetical thinking, Rational thinking style, Reflective/contemplative thinking style, Visual thinking style, Metaphorical thinking style, Emosional thinking style, Perceptual thinking style, Conceptual thinking style, Intuitive thinking style, Scientific thinking style, Wishful thinking style.
Seminar ini bertujuan untuk menambah wawasan dan memahami cara berfikir yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Cara berfikir yang diajarkan Al-Quran adalah merefleksikan apa yang dilihat. Jadi jangan hanya melihat apa yang ada, tetapi pikirkan apa yang dilihat. Misalnya kucing, maka pikirkan mengapa? Mengapa? Maka akan banyak yang diketahui. Sehingga dari satu hal akan melahirkan banyak pengetahuan dan pemikiran. Selain itu, acara ini juga mengasah kemampuan bahasa Inggris para santri, mahasiswi, dan karyawan Diniyyah Puteri. Karena seminar disampaikan dalam bahasa Inggris.
“Seminar yang luar biasa. Saya sebagai seorang muslim sangat bangga sekali memiliki kitab suci Al-Qur’an yang banyak mengajarkan berbagai hal. Salah satunya dalam hal berfikir. Seminar ini memberi saya banyak manfaat. Selain mengetahui cara berfikir yang diajarkan Al-Qur’an, saya juga bisa menguji kemampuan mendengar dalam bahasa Inggris. Acaranya bagus dan narasumbernya juga luar biasa,” komentar salah satu peserta.
Semoga seminar-seminar yang bermanfaat seperti ini bisa terus dilaksanakan Diniyyah Puteri untuk menambah wawasan para karyawan, santri dan mahasisiwi.(Rahmi Yulianti/Diniyyah News Reporter)
Untuk mempererat silaturrahim antar sesama muslim, Yayasan Ar-rahman Qur’anik Learning Center (AQL) yang dipimpin oleh ustadz Bachtiar Nasir yang berlokasi di Tebet Utara kota Jakarta, mengunjungi beberapa kota di Sumatera Barat dari tanggal 14 Mei hingga tanggal 17 Mei 2015. Kota tersebut diantaranya, Painan, Bukittinggi, Batusangkar, Pariaman, dan Padang Panjang. Di Batusangkar tepatnya di Istano Basa Pagaruyung, adalah acara puncaknya dengan Yayasan Minang Peduli, yaitu komunitas Orang Awak (Minang) yang ikut bergabung dengan Yayasan AQL tersebut.
Ketika datang ke Padang Panjang, Yayasan tersebut menyempatkan mengunjungi Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah pada tanggal 17 Mei 2015. Acara dimulai dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB di Aula Zainuddin Labay Diniyyah Puteri. Anggota AQL yang datang berkunjung sebanyak 300 orang, terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu. Yayasan ini menyumbangkan sebanyak 200 eksemplar Al-Qur’an kepada yayasan Diniyyah Puteri. Acara dihadiri oleh kepala Departemen SDM (Sumber Daya Manusia), kepala Departemen Pendidikan, ketua STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah), public relation dan dosen-dosen dari STIT.
“Saya senang sekali berkunjung ke Diniyyah Puteri ini, karena tempatnya bagus dan kami merasa tersanjung dengan sambutan yang diberikan Diniyyah Puteri kepada kami. Walaupun dalam waktu singkat, namun saya cukup puas karena sudah bisa mengunjungi pesantren ini,” komentar salah seorang anggota dari Yayasan AQL.
“Acara-acara seperti ini memang harus terus dikembangkan oleh orang-orang awam atau orang-orang yang masih peduli dengan agama. Caranya dengan harus mencari sendiri majelis-majelis ilmu dan bisa juga dengan cara mendatangi tempat-tempat seperti Yayasan AQL tersebut, supaya ilmu kita makin bertambah. Bagi para ulama atau orang yang berilmu hendaknya menyampaikan ilmu yang dimilikinya tersebut kepada orang-orang umum yang haus akan ilmu agama, apalagi mentadaburi al-qur’an. Karena al-quran tidak hanya kita hafal saja, tapi kita juga harus mengerti dan faham apa yang dimaksud dari ayat-ayat al-Qur’an,” komentar Syarifatul Hayati ketua STIT. (Rahmi Yulianti dan Neftin Srimayeni/ Diniyyah News Reporter)
More Articles...
- WORKSHOP INTERNATIONAL DINIYYAH PUTERI
- INTERNATIONAL SEMINAR STIT DINIYYAH PUTERI AND INTERNATIONAL INSTITUET OF ISLAMIC THOUGHT(IIIT) EAST AND SOUTHEAST ASIA
- MAHASISWI STIT DINIYYAH PUTRI LOLOS AKSI 2015
- Diskusi Interaktif Perguruan Diniyyah Puteri dengan SMA Ad-Diniah Al-Islamiah, Malaysia
- MASAK BERSAMA MAHASISWI STIT DINIYYAH PUTERI